chapter 13

21.4K 475 550
                                    

Baru memasuki garasi besar berisi jejeran mobil-mobil mewah koleksinya, Gavriel langsung disambut dua bodygurard. Tanpa sopan dilemparnya jaket dan tas pada dua orang lelaki itu. Masuk ke dalam rumah lalu duduk di sofa, seorang pelayan buru-buru menghampiri dan melepas sepatu Tuan Mudanya.

Terlihat lelah remaja lelaki itu hingga tak berselang lama ia dihampiri oleh lelaki paruh baya berpostur gagah di mana kacamata bening bertengger di hidung mancungnya. James Choi, nama lelaki tersebut.

Berdiri James di depan sang putra. Mendapati kehadiran James yang Gavriel pikir sang Ayah masih berada di luar negeri, sontak Gavriel terlonjak kaget. Mendelik lebar mata lelaki itu dengan jantung berdegup cepat.

"Benar kata pelayan bahwa kau tidak langsung pulang selepas dari sekolah tadi?" tanya James dengan nada tenang pun mengintimidasi.

"Benar. Aku ada urusan."

Sedetik setelah bibir Gavriel terkatup, berpaling wajah lelaki itu oleh tamparan keras dari Ayahnya.

"Kau bebas melakukan apapun, tapi soal belajar, kau tidak bisa bermain-main seperti itu! Kau tahu hari ini jadwal lesmu bersama Mr. David?"

"Maaf."

James berdecak mengamati Gavriel dari atas hingga bawah seolah muak. "Andai Kakakmu masih ada, pasti tak perlu Ayah repot-repot melatihmu menjadi yang tercerdas karena dia sudah terlahir sebagai jenius."

Tertunduk kepala Gavriel oleh kata-kata pedas Ayahnya. Satu-satunya orang yang bisa membuatnya takut. Semenjak kepergian Tiffany Choi, kakak perempuan Gavriel sekaligus putri kesayangan James yang sudah dipersiapkan menjadi calon penerus Emerald Company yang memutuskan bunuh diri bersama janin di kandungannya 5 tahun lalu, James seperti hilang arah dan berganti melatih Gavriel habis-habisan sebagai putra tunggal dan satu-satunya pewaris Emerald Company.

Kepribadian Gavriel hari ini adalah hasil dari pembentukan Ayahnya sendiri. Bahkan lelaki yang terlihat sempurna itu nyatanya rutin menemui psikiater sebulan sekali serta melakukan terapi karena gangguan kesehatan mental yang dideritanya sejak kecil, Gavriel seorang sosiopat.

"Yasudah, cepat masuk kamarmu dan kembali belajar!" titah James. "Hari ini Ayah sedang bahagia karena telah memenangkan pertarungan. Ayah tidak ingin menghancurkan suasana hati dengan menghukummu. Namun ingat, tetap melakukan apapun dibawah kendali Ayah. Ayah yang memutuskan kapan kau harus membolos dan tidak. Mengerti?"

"Si brengsek itu sudah Ayah singkirkan?" tanya Gavriel mengerutkan kening, matanya menyipit fokus pada sang Ayah.

Mengangguk James mengusap kepala putranya. "Keluarga mereka sudah hancur lebur sekarang."

Lima tahun lalu, saat Tiffany Choi berusia 18 tahun, dia bertemu dengan seorang lelaki yang juga bersekolah di EHS. Diam-diam gadis dari kelas VVIP tersebut menjalin hubungan dengan siswa dari kelas reguler. Singkatnya, dua remaja yang sedang dimabuk asmara tersebut melewati batas. Berujung Tiffany hamil dan sang kekasih tak mau bertanggung jawab.

Saat Tiffany sedang melewati masa terpuruk, si lelaki bajingan itu malah asyik bermain dengan perempuan-perempuan lain. Rasa malu dan takut akhirnya membuat Tiffany nekat memutuskan untuk mengakhiri hidup. Kehamilan tersebut diketahui setelah James melakukan autopsi untuk anak kesayangannya.

Dalam sekejap mata penyebab kematian Tiffany langsung bisa ditemukan. Dia Minhyuk, putra dari seorang anggota dewan tersohor yang kala itu identitasnya langsung disembunyikan. Beritanya terkubur oleh berita lain dalam waktu singkat sehingga kasusnya langsung dapat dilupakan begitu saja.

HE'S DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang