Mencintaimu dengan sederhana 2

55 32 9
                                    

Bagian kedua
_______

Bagian kedua_______

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________Kenapa harus dia minta maaf ya? Kenapa juga harus aku marah? Kenapa harus cemburu? Kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________
Kenapa harus dia minta maaf ya? Kenapa juga harus aku marah? Kenapa harus cemburu? Kenapa?

___________Kenapa harus dia minta maaf ya? Kenapa juga harus aku marah? Kenapa harus cemburu? Kenapa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____Sabba, malam ini aku secara khusus mendoakan kesehatanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_____
Sabba, malam ini aku secara khusus mendoakan kesehatanmu. Keselamatanmu. Sesederhana itu doaku hari ini. Sebelum tidur, aku sempatkan menulis potongan-potongan puisi pada novel "Hujan bulan Juni" Sapardi Djoko Damono yang terpajang di rak buku milik ayah. Sampulnya cokelat, tapi aslinya lebih cokelat karena sudah mulai usang dan agak sobek. Di beberapa halaman yang sudah aku baca, aku lipat dan kutandai.

Aku tulis pada buku.

Hai, Malam, sampaikan pada lelaki itu. Sampaikan padanya bahwa....
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
Kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat
Yang tak sempat
Disampaikan awan kepada hujan
Yang menjadikannya tiada"

Begitulah, Sabba. Apapun kondisinya saat ini. Aku
"Seperti hujan yang jatuh tanpa bertanya. Harapan selalu datang, meski kita tak pernah memintanya."

Jikalau perasaan ini jatuh pada waktu yang salah. Mendarat di tanah yang tidak tepat, atau hinggap di ranting kecil yang begitu mudahnya membuatku luka. Ketahuilah, itu karena....
"Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai mendoakanmu".

Good night, Sabba.

Sabba dan SagaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang