""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Beberapa minggu setelah kencan pertama mereka, Nina dan Arga semakin dekat. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik di kampus maupun di luar kampus. Hubungan mereka semakin erat, dan mereka merasa nyaman satu sama lain. Mereka sering berbagi cerita, impian, dan saling mendukung dalam tugas kuliah.
Pada suatu pagi, Nina terbangun dengan perasaan yang berbeda. Hari ini adalah hari yang spesial karena Arga akan merayakan ulang tahunnya, dan Nina ingin membuat hari itu menjadi istimewa. Dia sudah merencanakan kejutan kecil untuk Arga dan ingin memastikan semuanya sempurna.
Nina pergi ke pasar pagi dan membeli beberapa barang, termasuk kue kecil, balon, dan bunga. Dia juga membeli beberapa barang kecil sebagai hadiah ulang tahun untuk Arga. Setelah semuanya siap, dia kembali ke kamar dan mulai menyiapkan kejutan di ruang tamunya.
Nina mengatur meja kecil di ruang tamunya dengan kue ulang tahun yang telah dihias dengan indah, beberapa balon yang digantung di sudut ruangan, dan bunga segar yang diletakkan di vas. Dia juga menyiapkan hadiah di atas meja dengan sebuah kartu ucapan yang ditulis dengan penuh perhatian.
Sebelum memulai persiapan, Nina memutuskan untuk mengirim pesan singkat ke Arga.
Nina: "Hai, Arga! Ada acara kecil di kost aku malam ini. Aku pengen kamu datang. Jam 7 ya!"
Arga membalas pesan itu dengan cepat.
Arga: "Tentu saja! Aku pasti datang. Terima kasih!"
Setelah menyiapkan semuanya, Nina merasa puas dengan hasilnya. Dia berharap Arga akan menyukai kejutan itu.
Malam tiba, dan Arga datang tepat waktu. Ketika dia membuka pintu kamar Nina, dia terkejut melihat dekorasi ulang tahun yang telah dipersiapkan.
Arga: "Wow, Nina! Ini luar biasa. Terima kasih banyak!"
Nina tersenyum bahagia dan mengajak Arga masuk ke dalam ruangan.
Nina: "Selamat ulang tahun, Arga! Aku ingin membuat hari ini spesial untuk kamu."
Arga melihat kue, balon, dan hadiah yang ada di meja dan merasa sangat terharu.
Arga: "Ini sangat berarti bagi aku. Aku benar-benar menghargai semua ini."
Mereka duduk bersama di meja, dan Nina mengeluarkan kue dari kotak. Dia meletakkan lilin di atas kue dan menyuruh Arga untuk membuat permohonan.
Nina: "Ayo, tiup lilinnya dan buat permohonan!"
Arga tersenyum, menutup matanya sejenak, dan kemudian meniup lilin. Mereka berdua tertawa dan berbagi kue sambil berbicara tentang berbagai hal.
Setelah memotong kue dan makan, Nina memberikan hadiah kepada Arga. Arga membuka hadiah dan menemukan sebuah jam tangan yang elegan serta sebuah buku tentang desain arsitektur.
Arga: "Ini sangat keren, Nina. Terima kasih! Jam tangan ini pas banget dengan gaya aku."
Nina merasa senang melihat reaksi Arga.
Nina: "Aku senang kamu suka. Aku tahu kamu suka desain, jadi aku pikir buku ini bisa jadi inspirasi baru.
Setelah merayakan ulang tahun, mereka duduk santai di sofa dan berbicara lebih dalam. Arga berbagi rencana masa depannya tentang studi dan pekerjaan yang diimpikannya, sementara Nina berbagi tentang harapannya untuk karier desain interior dan cita-citanya membuka studio sendiri.
Arga: "Aku memang pengen jadi insinyur yang bisa desain jembatan yang keren dan bermanfaat. Mungkin bisa jadi bagian dari proyek besar suatu hari nanti."
Nina: "Aku yakin kamu bakal sukses. Kamu punya bakat dan dedikasi yang besar."
Arga: "Dan aku juga percaya kamu bisa jadi desainer interior yang hebat. Kamu punya kreativitas dan semangat yang menginspirasi."
Mereka berdua saling memberi dukungan dan berbicara tentang impian mereka, merasakan kedekatan yang semakin dalam. Momen itu terasa sangat berarti karena mereka saling mendukung dan percaya pada satu sama lain.
Seiring waktu berlalu, malam semakin larut. Nina dan Arga memutuskan untuk keluar sebentar dan berjalan-jalan di sekitar kampus yang indah di malam hari. Mereka menikmati suasana tenang, bercanda dan berbicara dengan hangat.
Ketika mereka kembali ke kost Nina, mereka berhenti sejenak di depan pintu. Arga melihat Nina dengan penuh rasa terima kasih dan cinta.
Arga: "Terima kasih untuk malam ini, Nina. Aku benar-benar merasa spesial."
Nina: "Aku juga senang bisa berbagi malam ini sama kamu."
Arga: "Jadi, kalau ada kesempatan, kita bisa terus kayak gini. Aku ingin terus bersama kamu dan mendukung impian kamu."
Nina tersenyum dan mengangguk setuju.
Nina: "Aku juga ingin itu. Aku merasa kita bisa saling melengkapi."
Mereka saling bertukar tatapan penuh makna, dan Arga meraih tangan Nina dengan lembut. Mereka mengucapkan selamat tinggal dengan penuh perasaan, menyadari bahwa hubungan mereka semakin kuat dan penuh harapan.
Setelah Arga pergi, Nina duduk sejenak di ruang tamu, merasa bahagia dan puas dengan bagaimana malam itu berjalan. Dia tahu bahwa mereka sedang membangun sesuatu yang berarti dan berharga. Begitu juga dengan Arga, yang merasa bahwa malam ulang tahunnya menjadi salah satu yang terbaik karena kehadiran Nina dan perhatian yang telah diberikan.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Sebelah Kost
General FictionCinta di Sebelah Kost mengisahkan perjalanan emosional Nina, seorang mahasiswi seni yang kehidupannya berubah ketika bertemu Adrian, seniman muda yang tinggal di sebelah kostnya. Melalui lokakarya melukis, pameran seni, dan percakapan mendalam, mere...