°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°••••••••••••••••••••••••••••••••
Pagi itu, matahari pagi menyinari kamar Nina dengan lembut. Ia terbangun dari tiduran, merasakan energi positif dari sinar matahari yang menyusup melalui jendela. Nina membuka mata dan tersenyum kecil. Hari ini, dia berencana untuk memulai hari dengan kegiatan baru yang dia daftarkan, yaitu kelas yoga di pusat komunitas kampus.
Nina melompat dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi. Dia menyegarkan dirinya dengan mandi cepat, lalu mengenakan pakaian olahraga yang nyaman – sebuah atasan tank top dan celana legging berwarna hitam. Dia mengikat rambutnya dengan kunciran kuda dan memeriksa tas yoga yang sudah dipersiapkannya dengan membawa matras yoga, botol air, dan handuk kecil.
Dia lalu berjalan ke dapur untuk sarapan. Pagi ini, Nina menyiapkan semangkuk oatmeal dengan irisan buah segar dan secangkir teh hijau. Sambil makan, dia membuka jurnalnya dan mencatat beberapa hal yang ingin dia capai hari ini. Jurnal itu berisi catatan motivasi dan refleksi pribadi.
Nina menulis: “Hari ini aku akan menghadiri kelas yoga dan mencoba untuk benar-benar fokus pada diri sendiri. Aku ingin merasakan kedamaian dan menjaga kesehatan fisik serta mentalku.”
Setelah sarapan, Nina meninggalkan kost dan berjalan menuju pusat komunitas kampus. Udara pagi yang segar membuat perjalanan menuju pusat terasa menyenangkan. Nina menyusuri trotoar yang dihiasi dengan pepohonan rindang dan bunga-bunga yang sedang mekar. Dia merasa semangat dan antusias untuk memulai kelas yoga.
Sesampainya di pusat komunitas, Nina melihat beberapa peserta lain sudah mulai berdatangan. Pusat komunitas ini terletak di bangunan modern dengan jendela besar yang memungkinkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan. Nina memasuki lobi yang dihiasi dengan tanaman hijau dan poster-poster kegiatan.
Di meja pendaftaran, seorang petugas ramah menyambut Nina dan memeriksa namanya di daftar peserta. Setelah menyelesaikan administrasi, Nina mendapatkan gelang pengenal dan diarahkan menuju ruang yoga.
Ruangan yoga terletak di bagian belakang pusat komunitas, dengan lantai kayu yang bersih dan jendela besar yang menghadap ke taman. Aroma lavender dan minyak esensial menyambut Nina, menciptakan suasana tenang dan damai. Di dalam ruangan, beberapa peserta sudah mulai menyiapkan matras yoga mereka dan melakukan pemanasan ringan.
Nina memilih tempat di dekat jendela, menyebarkan matrasnya, dan mulai melakukan pemanasan dengan gerakan ringan. Sambil menunggu kelas dimulai, dia memperhatikan sekeliling ruangan dan merasa nyaman dengan suasana yang tenang.
Instruktur yoga, seorang wanita muda dengan rambut panjang dan wajah ramah, memasuki ruangan. Dia mengenakan pakaian yoga yang cerah dan memberikan senyuman hangat kepada peserta. Setelah semua orang duduk di matras mereka, instruktur mulai menjelaskan alur kelas dan teknik dasar yang akan digunakan.
Instruktur: "Selamat pagi, semua! Terima kasih telah datang. Hari ini kita akan fokus pada teknik pernapasan dan postur dasar. Cobalah untuk benar-benar merasakan setiap gerakan dan bernafas dengan tenang."
Nina mengikuti instruksi dengan penuh perhatian. Kelas dimulai dengan latihan pernapasan dalam, di mana peserta diminta untuk duduk dalam posisi bersila dan menarik napas dalam-dalam melalui hidung, lalu menghembuskannya perlahan melalui mulut. Nina merasa setiap napas yang diambilnya membantu menenangkan pikirannya dan menghilangkan stres.
Setelah sesi pernapasan, instruktur memandu peserta melalui berbagai postur yoga. Postur-postur seperti "Downward Dog," "Warrior," dan "Child’s Pose" dilakukan secara bergantian. Nina mencoba untuk mengikuti gerakan dengan seksama, merasa otot-ototnya meregang dan menguat.
Instruktur memberikan instruksi yang jelas dan bimbingan individu untuk membantu peserta menyesuaikan postur mereka. Nina merasa sedikit canggung pada awalnya, tetapi dengan latihan, dia mulai merasakan manfaat dari setiap gerakan. Setiap kali dia melakukan gerakan dengan benar, dia merasa lebih terhubung dengan tubuhnya dan lebih tenang secara emosional.
Di akhir kelas, instruktur memimpin sesi meditasi singkat. Peserta diminta untuk berbaring di matras dengan mata tertutup, dan instruktur mulai membimbing mereka melalui teknik relaksasi.
Instruktur: "Sekarang, ambil waktu sejenak untuk meresapi setiap napas. Bayangkan diri kalian dikelilingi oleh cahaya hangat dan damai. Rasakan setiap bagian tubuh kalian menjadi lebih rileks dan bebas dari ketegangan."
Nina mengikuti panduan tersebut dan merasakan kedamaian menyelimuti dirinya. Dia membiarkan semua pikiran dan kekhawatiran mengalir begitu saja, merasakan rasa damai yang mendalam. Saat kelas berakhir, dia merasa benar-benar segar dan terisi kembali.
Setelah kelas yoga selesai, Nina melipat matrasnya dan berjalan keluar dari ruangan dengan perasaan yang menyenangkan. Dia mengucapkan terima kasih kepada instruktur dan peserta lain sebelum keluar dari pusat komunitas.
Nina merasa sangat puas dengan pengalaman hari ini. Dia merasa lebih tenang dan siap untuk melanjutkan aktivitas lainnya. Dia berencana untuk menjelajahi pusat seni lokal di kampus dan melanjutkan penemuan jati dirinya melalui kegiatan baru yang dia coba.
Dengan senyum di wajahnya dan semangat baru, Nina melangkah keluar dari pusat komunitas, siap untuk menjalani hari dengan penuh energi dan positif.
••••••••••••••••••••••••••••••°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Sebelah Kost
Ficción GeneralCinta di Sebelah Kost mengisahkan perjalanan emosional Nina, seorang mahasiswi seni yang kehidupannya berubah ketika bertemu Adrian, seniman muda yang tinggal di sebelah kostnya. Melalui lokakarya melukis, pameran seni, dan percakapan mendalam, mere...