🌷🌷🌷
☰ ☱ ☲ ☳
🌷🌷🌷***
Bell berbunyi tiga kali, pertanda jam pulang sudah tiba.
Kaell dan Ellena menunggu temannya yang tengah rapat osis. Karina.
"Dari tadi lo banyakan diem, Kal. Kenapa? " Tanya Ellena.
"Ell, sebulan lalu gue ketemu nenek gue. Dia sehat-sehat aja, kok. Bahkan nenek gue udah janji bakal kesini bulan depan" Ucap Kaell.
"Kemarin ada bola api dan lo liat sendiri. Nenek gue pergi bukan karna ulahnya, kan? " Kaell menoleh ke Ellena.
Ellena memegang tangan Kaell dengan lembut. Ia mengusapnya pelan.
"Kal, hidup matinya seseorang itu udah takdir Tuhan. Itu semua udah Tuhan yang ngatur, mau meninggalnya kecelakaan, di bunuh, sakit, tiba-tiba meninggal.. "
"Itu semua atas kehendak Tuhan. Orang yang kemarin nya sehat, bugar, bisa meninggal besok harinya. Karna apa? Ya karna udah takdir. Kita cukup doa biar orang yang pulang duluan itu bisa tenang. "
"people come and go. Kita gatau kapan orang akan datang dan kapan orang akan pergi. Jalanin semuanya dengan ikhlas walaupun itu susah. "
Ellena tersenyum. Tak tau mengapa namun ia juga merasa kehilangan setelah mendapat kabar bahwa nenek Kaell telah berpulang.
"Ell, makasih. Gue bakal coba ikhlas pelan-pelan. " Kaell tersenyum.
"Gitu dong senyum. Nanti kita ke pantai bareng, ya? " Kaell tertawa dan mengangguk.
"Gue sempet baca-baca di web tentang bola api. Sejenis ilmu hitam, kan? " Ujar Ellena.
Kaell mengangguk pelan.
"Nanti gue ceritain. Ell, malam ini gue nginep kosan lo, ya? " Ucap Kaell.
"Iya, ntar habis kosan gue kita bajak rumah Karin " Kata Ellena. Mereka berdua tertawa lepas.
***
Rapat telah usai. Kini di ruang osis hanya ada sekertaris, ketos, dan waketos.
"Rina, dion. Gue duluan, ya" Ucap Adira.
"Yoi. Hati-hati, Ra" Ujar Dion. Karina sedikit cemberut.
"Gue juga mau pulang! " Ketus Karina.
Dion menyerit.
"Ketus amat, neng" Ledek Dion.
Karina diam. Ia membereskan barang-barangnya dengan jengkel.
"Yii, hiti-hiti yi, ri"
"Heh! " Dion menoel lengan Karina.
"Apa! "
"Eh buset! Santai dong! "
Karina memutar bola matanya malas.
"Rin, ntar malem sibuk ga? " Tanya Dion.
"Gatau, paling main ke rumah Kaell " Jawab Karina.
"Rumah Kaell mulu, ga takut lo? "
"Ngapain takut. Gue lebih takut sama cowo friendly " Tekan Karina. Dion menaikkan satu alisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
TOKANES || tongkrongan kapel ngenes
Novela Juveniltongkrongan kapel ngenes atau di singkat sebagai tokanes adalah perkumpulan anak remaja berjumlah delapan orang. Tokanes sendiri diambil dari kisah percintaan mereka yang mengenaskan. Akell (Aksa Kaell) Satu-satunya hubungan yang memiliki status j...