15. Resmi Pacaran [special Galungan]

19 5 1
                                    

Selamat Hari Raya
Galungan dan Kuningan
Dumogi rahayu sareng sami🙏🏻

🌷🌷🌷
☰ ☱ ☲ ☳
🌷🌷🌷

***

Mentari telah bangun dari tidurnya. Perlahan-lahan memunculkan sinar benderang.

Asap dupa dengan harum bunga itu menyebar ke seluruh penjuru rumah.

Kaell menyiapkan satu buah canang untuk menjadi sarana persembahyangan. Ia menghidupkan dupa berwarna merah.

Kebaya brokat putih dengan payet berwarna silver itu di padukan dengan kamen songket berwarna blue sky melekat di tubuh Kaell.

Badannya yang tinggi, bokong serta dadanya yang berisi membuatnya terlihat cantik memakai pakaian adat daerahnya.

Bibirnya perlahan mengucapkan mantra Tri Sandya sesuai bait dan nadanya. Tak lupa diiringi suara musik gong yang halus menyapa telinga.

Tak sampai lima belas menit, ia sudah selesai sembahyang. Tak lupa percikan Air Tirta yang diminum dan diraup, juga Bija yang menempel di dahi, leher, dan belakang telinga.

Auranya sebagai gadis bali semakin terpancar. Sangat cocok dengan nama depannya, Sang Ayu.

Ia kembali duduk, menghadap ke Padmasana. Mengangkat tangannya yang sudah di dicakupkan.

"Om Shanti, Shanti, Shanti Om"

Kaell bangun dari duduknya. Beranjak meninggalkan merajan tempat ibadahnya.

Ia menghampiri Ellena dan juga Karina yang sedari tadi duduk menunggu Kaell selesai sembahyang.

Saat melihat Kaell mendekat. Ellena mengeluarkan dua toples besar berisi kue kering.

"Selamat hari raya Galungan sayangku," Ellena memeluk Kaell.

"Thank you"

Kini giliran Karin yang memeluk Kaell. "Met hari raya Kaell canci!! Jangan lupa THR. "

"Aman itu" mereka melepas pelukannya.

Senja datang dengan membawa sebuah kotak hitam yang diikat oleh pita berwarna gold.

"Selamat hari raya Galungan, kail pancing!! Kemarin gue lupa ngasi bingkisannya, hehe" pekik Senja.

"Terimakasih, sayang. " Kaell menerima kotak itu. Ia letakan di meja dan memeluk Senja sekilas.

"Cowok-cowok pada kesini? " tanya Karina.

"Kesini jam tujuh, " jawab Kaell.

"Gue heran sama kalian. Bukannya dulu musuhan? Sekarang malah cinta-cintaan, hadehh " heran Senja.

"Gue sama Dion akrab dari dulu, cuma ya gitu. Sering berantem, " Ujar Karina.

"Gue ga pernah deket sama siapa-siapa, terutama cowok " Ungkap Ellena.

"Si Kail pancing noh, dulu bilang benci, sekarang malah saling mencintai. Mantap men, " Sindir Senja.

"Jodoh ga kemana " Sahut Kaell.

"Emang bakal jodoh? " Ellena menaikan satu alisnya.

"Semoga, "

"Ingat salah satu lirik lagu Mahen—"

Ketidak mungkinan yang selalu-ku semogakan ...
Ditemukan namun salah ...
Cinta menyatukan kita yang tak sama ... Aku yang mengadah dan tangan kau genggam ...
Berjalan salah, berhentipun tak mudah..

TOKANES || tongkrongan kapel ngenesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang