Part 41 [Happiness]

4.3K 423 17
                                    

Happy Reading, Sorry for typo.

Biasakan vote sebelum baca ya, jangan lupa ramaikan setiap paragraf dengan komentar kalian.

Tidak ada hal yang lebih beruntung dari perasaan cinta yang berbalas, tidak semua orang memiliki keberuntungan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada hal yang lebih beruntung dari perasaan cinta yang berbalas, tidak semua orang memiliki keberuntungan itu.

Cinta memang menyenangkan, perasaan menggebu yang membuat kehidupan kita semakin berwarna. Tapi ada kalanya cinta membawa malapetaka bagi sebagian orang, terutama bagi orang yang tidak bisa memiliki cintanya.

Cinta itu aneh, tak nampak tapi terasa namun sulit untuk di kendalikan. Salah sedikit, rasanya sakit.

Mengenal cinta, maka harus kenal pula patah hati. Keduanya bergandengan dengan sisi yang berbeda, siap menyambut manusia yang memiliki takdirnya masing-masing.

Patah hati adalah hal yang menyakitkan, tapi ada banyak orang hebat yang mampu menahan rasa sakitnya dan berhasil bangkit dari patah hatinya.

Jika tentang kisah cintaku, bisa di bilang baik. Walaupun aku pernah harus menahan perasaanku dari Sakha, aku memiliki akhir yang bahagia.

Aku memang tak tahu rasanya patah hati yang mendalam itu seperti apa, karena aku belum pernah merasakan patah hati terhadap siapapun sebelumnya selain pada Sakha dan itu pun tak termasuk patah hati juga.

Sakha memang pernah menolakku dulu, tapi saat itu aku masih belum memiliki perasaan apapun pada Sakha. Cintaku pada Sakha tumbuh seiring berjalannya waktu.

Sifat Sakha yang dingin di luar tapi hangat di dalam tak membuat hidupku sengsara, meski cuek Sakha tak pernah melakukan hal yang membuatku sakit hati.

Awal pernikahan kami, aku bahkan pernah berprasangka buruk pada Sakha. Aku menyangka Sakha memiliki simpanan atau mungkin sering menyewa perempuan malam, seperti mayoritas kebanyakan lelaki kaya di luar sana.

Prasangka burukku langsung terjawab saat aku melihat keseharian Sakha yang sangat gila kerja, Sakha selalu menolak ajakan pesta dari teman-temannya di club malam hanya untuk berkutat di ruang kerja. Perlahan prasangka burukku pun tertampar dan menghilang entah kemana, karena jangankan untuk wanita lain, untuk ibunya sendiri saja Sakha sering membatalkan janji makan bersama.

Sakha will be Sakha, lelaki yang memiliki kriteria pria idaman wanita di luar sana. Aku tak heran jika Sakha akan selalu menjadi idaman, manner dan attitude yang dia miliki memang selalu menarik perhatian kaum hawa termasuk aku sekalipun.

Dan aku satu-satunya wanita beruntung yang mendapatkan hati seorang Sakha.

Iri? Silakan, karena aku tidak akan bertanggung jawab.

Bagiku, hal yang paling membahagiakan setelah mendengar ungkapan perasaan Sakha. Kebahagiaanku semakin bertambah, saat tahu jika ada kemungkinan Sakha tertarik padaku saat pertemuan pertama kami yang tidak aku sadari.

Flawless Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang