Part 42 [Kita Keluarga]

4K 421 49
                                    

Malam, apa kabar?

Mau cerita dikit, belakangan ini saya merasa antusias kalian sebagai pembaca berkurang. Gak sama kayak dulu lagi. Biasanya saya selalu antusias baca komentar dari kalian, tapi belakangan ini setiap saya buka jarang banget ada komentar yang masuk.

Apa cerita saya kurang menarik kah?
Coba dong, kasih tahu saya.

Saya mau lihat antusiasme pembaca kayak dulu lagi, karena setiap komentar dari kalian akan jadi penyemangat buat saya.

Ayo, saya minta tolong.
Beri support buat saya, cuma vote dan komentar aja kok. Siapa tahu karena support kalian, saya bisa buat sequel cerita ini hehe..

Maaf ya kepanjangan,,

Happy Reading, sorry for typo.

Acara sederhana yang aku minta ternyata tidak sesederhana itu rupanya, aku maklum dengan kebiasaan keluarga suamiku untuk yang satu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Acara sederhana yang aku minta ternyata tidak sesederhana itu rupanya, aku maklum dengan kebiasaan keluarga suamiku untuk yang satu itu.

Tamu yang aku minta undang kerabat terdekat saja, ternyata mencapai tiga ratus orang yang untungnya bisa di tampung di dalam rumah kami.

Aku menyusung konsep etnika, konsep yang sudah di sepakati bersama Mama. Photoshoot juga akan di lakukan di rumah ini seusai acara, setelah doa bersama dan baby reavel yang sudah sangat di nantikan.

Karena tema dari acara ini adalah etnika, aku dan Sakha mengenakan seragam yang memiliki bahan dari kain tenun khas Toraja. Meskipun aku maupun keluarga Sakha tidak memiliki darah Toraja, aku memilih kain tenun karena aku suka dengan kain khas dari sana.

Acara doa bersama telah selesai, di lanjut dengan baby reavel yang berlangsung di halaman belakang rumah, di dekor banyak balon berwarna pink dan biru sebagai lambang gender.

Semua tamu terbagi menjadi dua, mereka yang menebak perempuan berdiri di samping kanan, sementara mereka yang menebak lelaki berdiri di samping kiri.

Aku dan Sakha berdiri di antara sebuah balon yang sangat besar yang di isinya menentukan tebakan siapa yang benar, menunggu arahan master of ceremony.

Tiba saatnya kami di persilahkan untuk meletuskan balon menggunakan anak panah kayu yang terdapat kain motif pakaian yang kami pakai di ujungnya, tangankuku dan Sakha sudah memegang anak panah siap untuk meletuskan balon berwarna golden itu.

Dalam hitungan ketiga, balon pun meletus. Semua orang bersorak melihat sebuah balon kecil yang ada di dalam balon besar tadi, balon berbentuk love itu berwarna pink dan terdapat tulisan She is girl di tengahnya.

She is girl!

Aku menatap Sakha dengan haru, Sakha menarik tubuhku ke dalam pelukannya dengan perasaan sama.

Semua orang mengucapkan selamat pada kami, Mama langsung memeluk tubuhku kala Sakha baru saja melepaskanku.

Baby girl, malaikat kecil kami adalah perempuan. Akan ada bayi cantik sebagai pendatang baru di keluarga kami, yang sudah di nantikan banyak orang.

Flawless Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang