10

5K 897 157
                                    

Ajimasayu Piri ini jelas menaruh hati pada Ajipati Khandra, tapi sepertinya pria itu tidak pernah mempertimbangkan yang lain untuk minat romantis dan hanya memperlakukannya sebagai sepupu biasa.

Dua bulan menetap di ibu kota, Serayu dan saudara lelakinya tentu saja sedikit banyak mengetahui tentang hubungan keluarga kerajaan dan orang-orang penting. Meskipun dia belum pernah bertemu dengan mereka semua, Serayu sudah bisa mengingat beberapa silsilah yang harus dia ketahui untuk menghindari menyinggung orang mulia.

Dikatakan bahwa Maharaja Dharmalokapaji naik takhta setelah Ajimasraja terdahulu tewas di medan perang. Selain putra mahkota yang telah meninggal tersebut, Maharaja Dharmalokapaji memiliki enam saudara lelaki lainnya. Semua saudara ini berasal dari ibu yang berbeda, memiliki kemampuan dan pendukung mereka sendiri. Maharaja Dharmalokapaji sebenarnya bukanlah yang paling menonjol di antara putra Maharaja terdahulu, tapi karena ia adalah anak mahasuri yang baru, statusnya paling mulia dan keluarga ibunya juga sangat kuat.

Pada akhirnya, setelah pertarungan sengit dalam perebutan takhta, Maharaja Dharmalokapaji berhasil keluar sebagai pemenang. Hanya satu saudara seayah bergelar masraja yang ditinggalkan hidup, sementara lima sisanya telah meninggal dengan berbagai cara, cepat atau berlama-lama dalam kesengsaraan.

Masraja yang selamat ini adalah Rajapati Rangkong yang memiliki kepribadian pengecut sejak masih muda. Selain bersenang-senang, kemampuannya yang paling menonjol adalah pintar menjilat, terutama pada Maharaja Dharmalokapaji. Kegemarannya adalah suka mengoleksi wanita, mencicipi tuak dan berjudi. Siapa yang tahu, justru karena perilakunya ini, Rajapati Rangkong justru bisa menyelamatkan nyawanya dan bahkan saat ini, dia adalah saudara seayah Maharaja Dharmalokapaji yang paling berumur panjang.

Adapun Ajimasraja terdahulu, itu adalah ayah Daneswara. Ia meninggal sekitar 20 tahun lalu tidak lama setelah Daneswara lahir. Sayangnya, ibu Daneswara yang saat itu masih menjadi ajimasraja-putri tidak bisa mempertahankan statusnya meskipun telah melahirkan pewaris dan harus menerima saat Turmukti, yakni Maharaja Dharmalokapaji, naik takhta.

Kemudian untuk menutupi rasa bersalahnya, Maharaja terdahulu selaku ayah, memberikan gelar Rajapati Inker kepada mantan Ajimasraja sehingga putra satu-satunya di masa depan, Daneswara Kusuma Danu, bisa mewarisi gelar tersebut dan menjadi Rajapati Inker yang baru. Adapun ajimasraja-putri yang kemudian menjadi Rajapatni Inker Tua, kini menjadi salah satu wanita bangsawan yang paling dihormati di seluruh Kota Amper.

Hanya saja, seberapa mulia gelar rajapati dan rajapatni tua ini dibandingkan maharaja dan sri mahasuri?

Sementara itu, Kasangga, adalah putra tunggal dari Rajapati Khandra, Buwana. Buwana sendiri masih sepupu dari Maharaja Dharmalokapaji. Sebelum kakek Maharaja Dharmalokapaji naik takhta, kakek Buwana adalah ajimasraja yang sebenarnya. Sayang sekali, mahasuri yang merupakan ibunya saat itu meninggal lebih awal sehingga Ajimasraja ini kehilangan pendukung yang kuat. Belum lagi, kakek Buwana memiliki tubuh yang lemah dan tidak lama setelah gelarnya dicabut karena sakit keras selama bertahun-tahun, kakek dari Maharaja Dharmalokapaji yang merupakan anak mahaswari lantas ditunjuk sebagai pengganti dan naik takhta.

Ayah Buwana, yakni kakek Kasangga, kemudian diberi gelar Masraja Khandra untuk menghormati ayahnya yang dulu merupakan seorang ajimasraja. Kemudian ketika perang antar kerajaan pecah sekali lagi, Masraja Khandra tewas untuk membela negaranya.

Ketika Maharaja terdahulu mangkat dan Maharaja Dharmalokapaji naik takhta, hal pertama yang ia lakukan adalah menganugerahkan gelar kehormatan pada para pahlawan yang telah berjuang di medan perang. Salah satunya adalah kulana-nya ini, Masraja Khandra, yang kemudian diangkat secara anumerta menjadi Rajapati Khandra, dan dengan begitu dapat mewariskan gelar tersebut kepada anak keturunannya.

Laksana Angin Bagaikan HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang