√Chapter Tweleve
Be wise, be kind everyone!Aku tidak tahu harus menjawab apa. Aku tau diriku memang sepolos itu, dan bisa-bisanya kini dirinya malah menantang night agar mengajarinya cara berciuman dengan seseorang. Apa ini benar?
Aku benar-benar di buat terpaku untuk kesekian kali nya. Tubuhnya seolah tersengat listrik tegangan kecil saat tangan itu dengan lembut melingkari pinggang nya. Lalu menarik nya agar lebih dekat. Ekspresi wanita itu yang semula terlihat serius kini tersenyum. Tidak, lebih tepatnya terlihat menyeringai tipis menatapnya dengan manik hitam pekat nya.
Hal berikutnya yang aku tahu adalah kedua mata ku refleks terpejam saat bibirnya menempel di bibirku, untuk kedua kali nya. Terasa begitu lembut dan hangat. Aku spontan membuka bibir ku saat, wanita itu dengan sengaja menggigit bibir bawah nya agar dirinya membuka mulutnya. Dia mencium ku dengan lembut, tempo itu pun kemudian berubah intensitas. Terasa cepat dan terkesan sedikit menggebu-gebu.
Aku refleks mengalungkan kedua tangan ku pada lehernya saat wanita itu semakin menekan pinggangnya agar lebih dekat padanya. Lidahnya di bibirku meminta izin untuk masuk, awalnya aku sedikit binggung. Night akan melakukan apa. Tapi pada akhirnya aku membiarkannya masuk. Lidahnya perlahan menjelajahi mulutku, lalu kami berdua berebut dominasi. Rasanya begitu aneh tapi--aku menyukainya. Entah apa yang merasukiku saat mendapati tanganku mengelus rambutnya, menariknya dengan lembut.
Mulutnya yang terus-menerus membelah bibirnya yang gemetar, mengirimkan getaran liar di sepanjang sarafnya, membangkitkan sensasi yang tidak pernah dia ketahui mampu dia rasakan.
Tangannya perlahan turun hingga menyentuh pahaku, bergerak secara abstrak. Seolah-olah menggodaku. selanjutnya aku baru sadar kini mereka sudah jatuh tertidur diatas ranjang dengan night yang menindihnya.
Wanita itu lalu menarik diri dari bibirku, ku hirup dalam-dalam udara yang sempat hampir habis karna pengulatan yang seolah tak akan berhenti itu. Dada ku berdebar sangat kencang seperti habis marathon, terdengar lebay memang. Tapi, night benar-benar seperti akan melahap habis bibir nya. Tak sedikitpun memberi nya waktu untuk menghirup udara agar bus
Aku hanya diam saat kepala nya tiba-tiba jatuh dibahu ku. Ada sensasi menggelitik saat wanita itu menyerukan kepala nya pada area tengkukku, lalu mengecup nya lembut.
Detik berikutnya manik itu kembali menatap mataku, seolah meminta izin, aku yang sudah benar-benar pusing karna cumbuan nya pun. Tanpa sadar menganggukkan kepalaku.
"Can i?" Bisik nya didepan wajah ku. Manik itu terlihat penuh kabut, menatap nya begitu dalam. Sisi lain night yang baru ia temui ini benar-benar berhasil membuat dirinya kalang kabut karna ulah nya.
Nafas ku terasa tercekat saat bibirnya kembali menelusuri leherku, menghisap lembut, oh tidak apa itu? dia menemukan sweet spotku, aku mengerang kecil, sial! Kenapa ini terasa enak sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewrite The stars
Romance#Update Setiap Hari Sabtu! [On Going] What if we rewrite the stars? Say you were made to be mine Nothing could keep us apart You'll be the one I was meant to find It's up to you, and it's up to me No one could say what we get to be So why don't we...