Truth or Dare

533 50 26
                                    

√Chapter Twenty-One

√Chapter Twenty-One

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The End.

      Begitulah kalimat yang tertulis pada layar televisi saat ini. Ruang tengah itu bahkan sudah di sulap menjadi tempat untuk ke empat wanita itu duduk selama hampir dua jam lama nya.

Menemani mint dengan permintaan nya yang tidak bisa di tolak sama sekali, oleh ketiga nya.

Bukan nya malah memilih untuk tidur. Mint malah terlihat masih begitu segar, wanita itu sibuk mengunyah cemilan nya. Sementara ketiga wanita lain nya, sudah terlihat tidak bersemangat. Bahkan mengantuk saat ini.

“Astaga punggung ku rasa nya sudah remuk sekarang, kau dengar itu barusan?”

“Umur tidak bisa berbohong night, lagipula siapa suruh kau duduk seperti itu. Sudah ku bilang lebih baik duduk saja diatas soffa tadi, bukan nya malah duduk dilantai.”

“Kau yakin menyuruh ku untuk duduk bersama di soffa?”

“Dan membuat kita nanti harus berdempetan-dempetan karna soffa nya yang ke kecilan, yang benar saja Jean!”

Satu hal yang agak night sesali setelah membeli unit apartemen ini adalah furniture yang ada didalam nya. Beberapa diantara nya tidak sesuai standar night, terutama soffa nya yang berukuran sangat sedang padahal unit yang night tempati termasuk kelas atas.

“Haruskah kita menonton film lagi?, Bagaimana kalau sekarang kita ganti genre nya, horor atau angsat?”

“Mint tidak bisakah kita berhenti dulu menonton film nya. Lihat sekarang sudah hampir dini hari, apa kau tidak mengantuk?” Mint menggeleng dengan raut wajah polos nya ia menjawab “Aku belum mengantuk night, jika kau tidak mau. Jean dan Ben bisa menemani ku.”

“Kau yakin little girl? Jean mungkin masih bisa menemani mu. Tapi-, Ben. Sahabat mu itu bahkan sudah begitu mengantuk saat ini, apa kau tidak kasihan pada nya huh?” mint refleks menoleh ke samping nya, tempat dimana Ben duduk disebelah nya.

Dan benar saja, Ben. Wanita itu terlihat lelah saat ini, sekalipun ia tersenyum begitu manis menatap nya.

“Tapi aku belum mengantuk night, oh ayolah. Apa tidak ada hal yang bisa di lakukan saat ini selain menonton film?”

“Bagaimana jika kita bermain truth or dare?”

“Truth or dare? Kedengaran nya seru. Yasudah kita main itu saja, bagaimana night-ben kalian mau kan? Ayolah ini yang terakhir aku janji.”

Night menghela nafas nya, wanita itu melirik Ben yang berada jauh di sebelah mint adik nya itu nampak tak bersuara dan hanya mengangguk singkat.

Entah karna tidak kembali berdebat, atau karna sudah begitu mengantuk sampai tidak bisa lagi merespon apapun dengan benar.

>>>>

Game pun di mulai. Kali ini Jean yang kebagian untuk memutar botol nya. Sampai pada akhirnya botol itupun berhenti dan tepat mengarah kearah night.

Rewrite The starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang