rank 1 #romance-comedy (25 Oktober 2024)
Liam Darmawan Putra, duda anak satu itu memutuskan menikah lagi setelah kebingungan menangani libidonya sendiri.
Ia pikir, tujuannya menikah hanya dua. Punya pelampiasan yang jelas dan menyenangkan Neo, anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kalau ada typo tolong tandain ya biar ku edit
Vote dulu boleh loh. Hihi
Enjoy~
***
"Jadi maksudnya kalian sekarang sudah saling suka?!"
Atiya menyumpal mulut temannya ketika suara pekikannya terdengar keras, sampai beberapa orang menengok ke arah mereka duduk.
Atiya cuma tersenyum canggung ke arah orang yang lalu-lalang itu dan meminta maaf sebelum memelototi temannya.
"Lara, jangan teriak! Ini lagi di taman."
Lara cuma nyengir dan menatapnya polos, "sorry, terlalu excited. Terus gimana?" Ia mencolek-colek lengan Atiya tidak sabar.
"Ya... Aku rasa aku beneran suka sekarang. Cuma aku jadi canggung nggak tau harus bagaimana menunjukannya," ucapnya malu-malu.
Semenjak menyadari perasaannya sendiri meski awalnya denial, ia jadi bingung menghadapi Liam. Karena selama ini yang ia lakukan berdasarkan kewajiban, ketika perasaannya berubah, Atiya tidak bisa seluwes biasanya.
Akhirnya, ia jadi banyak menghindari skinship Liam karena jantungnya terlalu berdebar ketika berdekatan!
Lara yang melihat pipi Atiya memerah kehabisan kata-kata.
Sahabatnya terlalu polos!
"Liam kan sering menyatakan perasaan? Tinggal balas saat dia bilang, apa susahnya?" Katanya santai.
Berbeda dengan Atiya yang serba pemalu, Lara gadis ceria yang berani mengutarakan apapun yang ada dipikirannya dengan jujur.
Atiya menggigit bibir, "t-tapi kan canggung, sebelumnya nggak pernah."
"Ya harus dibiasakan, nanti juga bisa. Liam pasti happy kamu membalas perasaannya."
Mata Atiya bergerak gelisah mendengarnya. Sebenarnya meski Liam sering mengatakan cinta padanya, itu hanya sering terjadi ketika mereka bercinta. Atiya ragu, itu hanya euphoria Liam atau benar-benar perasaannya.
"... Ti, nggak apa loh. Kita ungkapin perasaan jujur. Apalagi ini berita bahagia kan? Aku yakin, Liam bakal senang sekali." Lara menepuk punggung Atiya menyemangati, meyakinkan sekali lagi.
Waktu pertama kali melihat suami Atiya itu di pernikahan mereka, Lara kurang yakin sebenarnya. Namun, ketika ia berkunjung ke rumah Atiya beberapa waktu lalu. Ia bisa yakin.
Pria yang dinikahi sahabatnya itu menatap Atiya dengan mata penuh binar, belum lagi wajah dingin di pesta pernikahan sudah berganti dengan senyum tipis ketika Atiya bicara padanya. Ia juga terlihat agak cemberut ketika mengamati Atiya yang malah sibuk menghabiskan waktu dengannya dibanding Liam.
