29 : Awal yang dinanti 🔞

13.4K 847 147
                                    

An ending that leads to a new beginning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


An ending that leads to a new beginning

Hope you guys enjoy this chapter♥️

Kalau ada typo tolong tandai🙆

.

.

.

***

Tania belum membaik. Kondisi mentalnya masih sama buruk dengan terakhir kali. Padahal sudah tiga hari berlalu sejak terakhir kunjungan Atiya.

Ia melirik pada suaminya yang sedang menata makanan di atas meja lipat khusus yang disediakan pada tempat tidurnya. Wajah Raka sudah membaik. Lebam-lebamnya juga tak lagi senyata saat pertama kali Tania menemukan luka itu.

"Kapan aku bisa pulang, Mas?"

Raka menjawab tanpa menoleh. "Lusa, sayang."

"... seharusnya bayi itu masih ada di sini. Bersama kita." Lirihnya pedih.

"..." Raka menghentikan gerakkannya. Lalu duduk di samping istrinya setelah selesai menata makanan di meja. Ia juga tak lagi bisa mengatakan kalimat penenang yang puluhan kali dikatakan sebelumnya.

"Makanlah, Tania."

"Kenapa harus aku yang melalui semua ini? Kakak baik-baik saja hidupnya."

Raka memejamkan mata. Istrinya terus membandingkan keadaan mereka dengan kakak iparnya. Ia tak mengerti apa yang terjadi dengan hubungan keduanya. Selama ini, Raka hanya fokus pada Tania.

Sejak mereka mulai menjalin hubungan sampai menikah. Yang Raka tau, Atiya hanya kakak kandung Tania—tak ada perasaan ingin membuat hubungan mereka baik meskipun sudah bersaudara.

Ternyata ada yang jauh lebih dari yang ia kira. Benang rumit yang mengikat keduanya.

Raka tau, Tania lebih diistimewakan. Hanya saja, ia pikir semua itu karena istrinya adalah anak bungsu. Sudah jadi rahasia umum, anak terakhir dalam sebuah keluarga cenderung diperlakukan lebih manja.

Semuanya buyar, berceceran.

Setelah Raka paham bahwa Tania bukan sekedar manja. Ia penuh rasa iri pada kakak sulungnya. Padahal Tania tidak pernah kekurangan. Ia memandangnya sebagai perempuan easy going yang enerjik. Meski dalam keadaan sakit. Perempuan ini hampir tak pernah mengeluh.

Raka juga kagum dengan tekadnya yang tetap pergi jauh ke Australia, untuk kuliah. Padahal kesehatannya bisa saja menurun tiba-tiba.

Innocent Wife (Segera Terbit) Part Masih LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang