rank 1 #romance-comedy (25 Oktober 2024)
Liam Darmawan Putra, duda anak satu itu memutuskan menikah lagi setelah kebingungan menangani libidonya sendiri.
Ia pikir, tujuannya menikah hanya dua. Punya pelampiasan yang jelas dan menyenangkan Neo, anak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Especially buat yang udah follow, selalu vote dan komen
Jangan bosen ya!
Bacain komen kalian selalu seru
Dilarang komen lanjut or next doang.
Udah kaya dry text tau ga
Enjoy~~~ .
.
.
***
"Atiya,"
Atiya yang sedang sibuk mengeluarkan kantong belanjaan dari bagasi mobilnya terkesiap mendengar suara suaminya yang menyambut dari arah pintu depan.
"...?" Atiya kebingungan mendapati suaminya masih di rumah di waktu ini. Saking tidak menduga ia cuma diam tak menjawab.
"Aku tidak pergi ke kantor, WFH, nunggu laporan Reno di Bali." Seakan menjawab kebingungan Atiya karena melihatnya di rumah, Liam menjelaskan.
Matahari sudah mulai terik. Ini sekitar jam sebelas pagi. Tadi setelah sarapan, Mama Liam mengajaknya belanja kebutuhan pokok di supermarket dekat komplek rumahnya.
Atiya yang belum pernah pergi berdua dengan Mama mertuanya tentu senang. Apalagi sang Mama juga bilang mau memberikan list masakan kesukaan Liam. Akhirnya, Atiya juga membeli bahan-bahannya sekalian untuk dimasak hari ini.
Liam segera menghampiri dan mengambil alih kantong belanjaan Atiya.
"Mau ditaro di mana belanjaannya?"
"... Di dekat kulkas," mendengar itu, Liam bergegas membawanya.
Mereka tetap saling diam sampai Liam selesai meletakkan kantong belanjaan itu sesuai arahan istrinya. Setelah mengucapkan terima kasih, Atiya membuka kantong belanjaan dan mulai memilah apa saja yang perlu masuk kulkas dan mana yang masuk pantry.
Ketika ia bolak-balik antara kulkas dan pantry ia baru sadar sang suami mengikutinya di belakang sejak tadi.
"Umm, ada apa?" Sebenarnya Atiya masih canggung untuk memulai obrolan. Walaupun sebelumnya ia sudah bertekad untuk discuss, ternyata pada prakteknya ia kesulitan.
Makanya, begitu ia tiba di rumah dan mendapati Liam ternyata tidak pergi bekerja, tubuhnya sontak menegang, seakan seluruh tekad yang telah ia kumpulkan lenyap begitu saja.
Alasan lainnya adalah ia juga masih marah dan kesal!
Mendiamkannya, gandeng dan foto sama cewek cantik, pulang-pulang ngajak ribut dan memarahinya karena pergi main dengan sepupunya.
