Jangan lupa VOMENT, FOLLOW, & SHARE cerita ini. Thankyou!
•••
Seorang wanita cantik turun dari taksi online diikuti gadis kecil dalam gandengannya. Keduanya tersenyum bahagia setelah tiba di bangunan mewah tempat mereka bernaung selama delapan tahun ini.
Sopir taksi dibantu sopir pribadi keluarga mereka membawa turun semua tas-tas belanja juga paper bag dari bagasi. Sementara kedua perempuan berbeda generasi itu berjalan dengan anggun menapaki jenjang demi jenjang sampai masuk ke dalam ruang tamu.
"Papa!." Sapa si gadis kecil seraya menghambur pada laki-laki yang saat itu hendak menaiki tangga menuju kamarnya.
Laki-laki itu berhenti dan menoleh dengan wajah datar yang terpampang menatap si gadis kecil yang kini sudah memeluk pinggangnya tanpa minat.
"Papa hari ini Callista dan Mama belanja banyak! Kami juga beli sepatu dan jam tangan baru untuk Papa!." Ucapnya riang.
Laki-laki yang tak lain adalah Rendra itu hanya tersenyum singkat. Kemudian berlalu melanjutkan langkah menuju kamarnya. Meninggalkan gadis kecil bernama Callista yang termangu di tempatnya.
"Mama, Papa kenapa?." Tanyanya pada sang Mama yang juga menatap bingung punggung sang suami.
"Mungkin Papa sedang lelah." Jawab wanita cantik itu seraya mengelus lembut rambut anak gadisnya. "Mau buka-buka belanjaan kita di kamarnya Callista?." Tawarnya yang diangguki sang anak.
Dua ibu dan anak itu segera beranjak membawa banyak tentengan di kedua tangan mereka. Menaiki tangga menuju kamar bewarna pink dengan wallpaper Hello Kitty juga barang-barang bernuansa sama.
Sementara di ruangan lain, tepatnya di ruang kerja yang tembus ke kamarnya, Rendra sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon. Orang yang rasanya cukup lama tak lagi berkomunikasi dengannya seperti dulu karena kesibukan masing-masing sebagai pemimpin perusahaan besar.
"Kamu mau kemari lusa? Sama anak dan istrimu?." Tanya seseorang di seberang telepon.
"Aku sendiri. Ingin mengunjungi rumah lamaku disana." Jawab Rendra.
"Tidak bersama orang tuamu?."
"Sudah kubilang Aku akan pergi sendiri!." Gertaknya.
"Apa kau yakin dengan keputusanmu menyuruh orang menyelidiki apapun berkaitan dengan kepala kantor cabang milikku? Kurasa Dino orang yang baik."
"Luar dan dalam belum tentu sama, Diego! Hati manusia tidak ada yang tahu. Kau sendiri yang sering mengatakan itu." Jawab Rendra jengkel pada lawan bicaranya yang tak lain adalah Diego, sahabat baiknya sejak kecil hingga sekarang.
"Ya sudah, kalau memang kau sudah yakin. Lakukan lah tes DNA secara diam-diam terhadap putrimu itu. Aku sendiri akan menyuruh orang kepercayaanku untuk memata-matai dan meretas alat komunikasi milik Dino, untuk mencari bukti perselingkuhannya dengan istrimu." Ujar Diego.
"Terima kasih, akan ku hubungi kau jika sudah sampai disana." Jawab Rendra kemudian memutus telepon sepihak.
Dia menghela nafas gusar. Melihat Clarissa bersama gadis kecil yang dia yakini sekarang bukan lah anaknya membuat hatinya panas. Dia tak akan bisa menerima alasan apapun di balik perselingkuhan yang dilakukan oleh sang istri. Dia sangat mencintai Clarissa. Wanita itu adalah cintanya yang kedua setelah sang ibu, Nadini.
Kalau pun Clarissa hanya ingin memiliki anak yang lahir dari rahimnya sendiri dan tak bisa menerima kehadiran anak adopsi akibat kemandulan yang dialami Rendra, pria itu tetap bisa menerima. Meskipun dia harus melepaskan Clarissa yang memilih pria lain dan menceraikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERAKHIR TUK MAMA
Fantasy"Kenapa Om datang lagi di kehidupan Mama? Bukannya Om luka pertamanya Mama?" -Juan Vernaldi Alzikra -ON GOING-