Jangan lupa VOMENT, FOLLOW, & SHARE cerita ini ya! Thankyou!
•••
Vernatha's POV
Aku rasa selama kafe milikku beroperasi di kota ini, baru kali ini Aku melihat perdebatan di dalamnya. Perdebatan yang ternyata melibatkan orang-orang yang cukup penting dan dikenal di negara ini sebagai sosok publik figur atau orang terkemuka. Jessy Alderia selaku karyawati di kafe milikku dilibatkan, dan disudutkan atas sesuatu yang merupakan luka masa lalu.
Ingin membela, jelas saja. Tapi entah mengapa ketika dia datang lagi, semua inderaku terasa beku. Lidahku kelu untuk sekedar bicara satu kata saja. Tubuh ini bereaksi. Entah bergetar mengikuti detak jantung dan denyut nadi yang tak tahu asalnya mengapa memburu. Ada apa denganku?
Nafas terasa kembali lega ketika melihat pria itu sudah pergi membawa istrinya entah kemana. Otomatis rasanya semua indera bahkan otakku yang tadi buntu mulai berfungsi kembali. Kuajak Jessy berbicara dan membujuk gadis muda itu beristirahat sementara sembari menenangkan diri. Hingga akhirnya Jessy pergi meninggalkanku dengan buku catatan kecil dan buku menu di tanganku.
Usai melayani beberapa pelanggan, termasuk pria berambut pirang yang nampaknya blasteran eropa, Aku kembali duduk bergabung sambil menikmati sepotong kue black forest kesukaanku di meja nomor dua belas bersama si kembar tiga. Sembari membahas hal-hal random termasuk Antares yang pernah terkunci di kamar mandi dan katanya itu ulah hantu penunggu sekolah.
Tak lama berselang bel pintu kafe berbunyi lagi. Seiring dengan langkah seorang pria yang kukira tak akan kembali lagi ke kafe ini. Dia duduk bersama si pria blasteran di meja nomor sepuluh dan makan bersama sambil berbincang.
Tak tahu mengapa, kepala ini sulit untuk menghadap ke arah yang lain. Sehingga Aku harus terus menatap dari jarak yang tak begitu jauh, ke meja nomor sepuluh itu. Hingga pria itu menoleh ke arahku dengan wajah datar dan tatapan yang sulit untuk kuartikan. Aku membuang muka, kembali menatap ke arah kue lezat di piringku. Mencomotnya dan berusaha memakannya dengan nikmat, senikmat tadi sebelum pria itu datang kembali.
"Kak, lihat deh! Ini kejadian tadi! Gak sampe satu jam udah viral aja di sosmed!" Celetuk Athena sambil memperlihatkan ponselnya yang menampilkan video perdebatan antara Clarissa Almahera, Jilliana Roselle, juga Jessy Alderia.
Yang paling disorot komentar adalah kejadian ketika tiba-tiba Rendra datang dan menampar istrinya di muka umum.
"Ini siapa yang nyebarin, sih? Apa-apa aja dibikin booming!" Cetus Antares.
Sementara Antariksa juga memperhatikan ponselnya yang menampilkan video yang sama.
"Bentar lagi bakal masuk berita gosip nih!" Ujar Athena yang kuangguki.
Apakah hal itu akan mempengaruhi citra kafe ini?
"Kira-kira kafe ini akan dicap buruk atau tidak, ya?" Tanyaku yang dibalas tatapan bingung oleh ketiga remaja itu.
"Sepertinya enggak, deh. Gak ada sangkut pautnya juga, kan sama Kafe ini? Si C.A aja tuh yang gila!" Sungut Athena, namun tatapannya mengarah pada Antares yang kemudian nyengir kuda.
"Udah gue unfollow Instagramnya!" Ucapnya kemudian. "Baru sadar sifatnya jelek!" Sambungnya.
"Foto yang tadi? Masih disimpan?" Tanya Athena. Dapat kulihat dia sangat tidak menyukai Clarissa Almahera. Bahkan sejak dulu, sebelum dia bertemu langsung dengan aktris cantik itu.
"Nih, lihat! Prince Ares hapus semua!" Jawab Antares sambil memperlihatkan isi galerinya yang sudah tak menyimpan foto bersama Clarissa Almahera. Padahal baru beberapa saat lalu diambil.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERAKHIR TUK MAMA
Fantasi"Kenapa Om datang lagi di kehidupan Mama? Bukannya Om luka pertamanya Mama?" -Juan Vernaldi Alzikra -ON GOING-