Jangan lupa VOMENT, FOLLOW, & SHARE cerita ini ya! Thankyou!
•••
Rumah mewah bernuansa putih berhias bunga itu dipenuhi mobil berbagai warna dengan macam tingkat kemahalan harga di pekarangannya. Disana sebuah acara pesta ulang tahun kedelapan seorang anak dengan nama Keenan Jhonson, teman sebangku sekaligus sahabat dekat Juan sejak taman kanak-kanak dirayakan.
Daerah sekitar kolam renang rumah itu dihias dengan sangat cantik. Dipenuhi balon, hiasan pita, juga bunga-bunga segar membuat suasana bertambah nyaman dipandang mata. Kursi dan meja penuh oleh tamu undangan yang datang. Tentunya tidak hanya teman-teman Keenan beserta orang tua mereka, melainkan rekan bisnis Jordie dan Ivanna Jhonson pun turut diundang.
Termasuk keluarga Grissham, keluarga pebisnis besar di negara ini. Namun sayangnya keluarga itu tak bisa menghadiri undangan dan hanya menitipkan kado untuk Keenan yang tengah berulang tahun karena memiliki kepentingan lain.
Seolah terbagi menjadi tiga kubu, pria dan wanita dewasa serta anak-anak berkumpul di tempat terpisah. Membicarakan hal random, dari yang penting sampai tidak penting sekalipun. Contohnya perkumpulan ibu-ibu berbeda usia di beberapa meja, termasuk Vernatha juga ada diantara mereka.
"Gak nyangka akhirnya rumah tangga mereka bisa adem lagi!" Ucap seorang wanita dengan penampilan nyentrik bernama Ursula seraya mengipas wajahnya dengan mini fan.
Meskipun suasana sekitar cukup sejuk, entah mengapa wanita satu itu selalu stay dengan mini fan di tangannya dalam setiap situasi.
"Bener banget! Tapi bagus deh, toh ngelihat muka pelakornya kaya opet! Ih, curiga Aku pak Jordie dipelet sama dia!" Sambung Bu Hera, wanita dengan ciri khas kipas tangan yang selalu dibawa kemana-mana.
Bisa disebut lambe turah di kelompok ini, karena Hera si paling update dengan yang namanya gosip terbaru.
"Opet apa toh, Bu?" Tanya Bu Selena, wanita berambut pendek yang kini sedang hamil besar, anak ketiga katanya.
"Itu loh Bu yang di film Upin Ipin! Masa Ibu gak tahu sih? Yang ngomongnya papasu papasu..." Bu Hera menirukan suara si Opet yang membuat tongkrongan Ibu-ibu di meja itu tertawa.
"Astaga, gak boleh gitu Bu, ih! Bu Hera pinter banget nge-roasting orang!" Bu Selena meringis seraya mengusap perut buncitnya.
Mungkin takut sang anak dikutuk jadi Opet karena Ibunya secara tidak langsung menghina orang lain dalam kegiatan gosipnya hari ini.
"Bu Vernatha jangan diem aja, dong! Punya gosip gak yang bisa dibagikan ke kita-kita ini? Mana jarang ketemu, kan? Kalo sama kita mah gak usah malu-malu Bu!" Cerocos Bu Hera membuat Vernatha yang lebih banyak menyimak dan tertawa dari tadi menggeleng.
"Kalau dari saya gak ada Bu." Jawab Vernatha dengan senyum manisnya.
"Ih, Bu Natha mah gitu! Kalem banget!" Cetus Bu Retno sambil menepuk pelan bahunya.
"Eh eh yang masalah Mbak C.A itu! Itu gimana toh, Bu? Kan kejadiannya di kafenya Ibu kan?" Bu Elma kali ini yang bertanya.
Pertanyaan yang sejak tadi selalu di doakan oleh Vernatha agar tidak keluar dalam perbincangan hari ini. Namun akhirnya keluar juga. Lihatlah sekarang, ibu-ibu tukang gosip itu menghujani Vernatha dengan berbagai pertanyaan berkaitan kejadian empat hari lalu yang melibatkan salah satu karyawatinya.
"Ih, iya Bu Ver! Diem-diem aja ih! Kita-kita ini mau tau langsung dari orang yang berada di TKP!" Sahut Bu Ursula.
"TKP opo toh, Bu? Lagaknya udah kaya ada peristiwa kecelakaan aja!" Bu Sekar ikut berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA TERAKHIR TUK MAMA
Fantasía"Kenapa Om datang lagi di kehidupan Mama? Bukannya Om luka pertamanya Mama?" -Juan Vernaldi Alzikra -ON GOING-