Chapter 3 Episode 8

3.2K 88 24
                                    

Siang harinya, Karin dan Ardi kini sudah berada di kantor kepolisian, keduanya kini berada di ruangan yang berbeda dan menjalani interogasi untuk diambil keterangannya. Karin sang pelapor justru terlihat gugup sedangkan Ardi malah terlihat santai tanpa beban

" Apa benar yang saudari tadi katakan jika orang ini membobol rumah anda dan ingin melakukan sesuatu yang berbahaya?!" tanya petugas 1

" I, Iya pak.. Saya ngga kenal orang itu tapi tiba-tiba pagi-pagi dia udah ada dirumah saya pak..!" tutur karin, karin pun menjelaskan semua kejadian seusai dengan apa yang ia pikirkan.

Karin jelas menuduh Ardi jika ia sudah menjadi penguntit dan bahkan hingga masuk kedalam rumahnya tanpa seizin Karin. Karin juga menjelaskan jika tadi Ardi mungkin ingin memperkosa nya karena tiba-tiba ardi bergerak menuju ke arah karin

Sedangkan disisi lain, Ardi menjelaskan jilat justru Karin lah yang masuk ke rumah barunya tanpa izin dan bahkan menuduh dirinya sudah melakukan hal yang tak ia lakukan.

Petugas yang sama-sama bingung pun meminta bukti kepemilikan rumah pada keduanya. Petugas juga melakukan cek atas laporan karin jika Ardi tadi ingin menyetuh dirinya.

Namun petugas merasa bingung karena tak menemukan apapun yang bisa membuktikan laporan Karin tadi benar. Petugas pun kembali ke tempat ardi dan menanyakan lebih jauh tentang claim sertifikat tanah dari pria ini tadi

" Sesuai yang saudara jelaskan tadi, jika rumah itu milik saudara.. Sedangkan saudari karin juga menjelaskan jika Rumah itu adalah miliknya.."

" Jadi.. Saudara Bisa tunjukan pada kami surat bukti kepemilikan rumah itu?!" tanya petugas 1 di tempat handuk maupun petugas 2 di tempat Karin

" Ohh.. Ini pak.. Seluruh surat kepemilikan rumah itu sudah saya bawa dan ini KTP, NPWP, serta KK saya! " ucap Ardi yang memang membawa dokumen lengkap karena dirinya memang dirinya baru pindahan kemarin

Petugas pun mengambil berkas itu dan memeriksanya ke notaris dan pihak pihak terkait lain untuk memeriksa keaslian dokumen yang diberikan Ardi itu. Sambil menunggu hasil, petugas kembali menanyakan beberapa pertanyaan pada Ardi yang dapat dijawab pria itu dengan begitu lues dan santai. Ardi juga menjelaskan semuanya tentang proses pembelian rumah barunya ini yang ia beli secara resmi melalui perantara pamannya Ardi

Sementara itu..

Di tempat lain Karin juga mendapatkan pertanyaan yang sama dari petugas ini, Karin pun kaget dan tak menyangka jika dirinya akan dimintai hal sperti ini. Karena karin yakin jika permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah

" Pak.. Kan udah saya bilang.. Rumah itu rumah saya.. Rumah warisan orangtua saya..! Jadi kenapa bapak bertanya begitu!" jawab Karin bingung

" Mohon maaf... Karena ini mencakup prosedur pemeriksaan.. Kami minta saudara untuk menujukan surat sertifikat tanah saudari.. itu beserta KK dan KTP saudara! " jawab sang petugas.

Tapi Karin hanya mengeluarkan KTP dan menujukan KK nya saja, namun saat dimintai surat tanah Karin tak dapat memberikannya

" Dimana surat bukti kepemilikan rumah dan tanah saudara?! " tanya sang petugas yang membuat Karin mulai khawatir.

Karin yang sebelumnya terlihat percaya diri, kini justru terlihat sebaliknya. Perasaan nervous dan cemas dialami karin karena pertanyaan pertanyaan dari petugas yang memeriksanya

" Bisa saudari tunjukan pada kami bukti bukti surau yang saya sebutkan tadi! Lengkap!!" ucap sang petugas tegas

Mendengar hal itu seketika tubuh Karin gemetar, sesuatu yang karin takutkan akan ditanyakan oleh pihak berwajib kini benar-benar terjadi

Philophobia Girl In Love ( TRANSMIGRASI Gadis Yang Tak Percaya cinta ) RebloomzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang