3 bulan setelah nya.....
kini keadaan wina kian membaik ia sudah sembuh, sudah beraktivitas seperti biasa nya, kini hubungan dengan geha kian membaik ia mulai menerima segala sesuatu yang terjadi pada dirinya walaupun masih suka sakit kalo keinget tapi ia memilih untuk ikhlas dan menerimanya.Pagi ini Wina kian merapikan berkas berkas yang akan ia bawa untuk pergi ke kantor, geha pun tengah sibuk merapikan berkas milik nya serta laptop yang ia akan bawa ke kantor, geha kian menghampiri wina yang tengah berdiri di depan kaca rias
"mah aku mau ngomong" ujar geha dengan nada kikukWina terdiam mengacuhkan ia masih tengah sibuk menyisir rambutnya
"ibra tinggal disini bole ? aku kesian sama dia keknya dia kesepian kalau harus tinggal di rumah" sambungnya kedua kalinya
Mendengar hal ini membuat wina yang tadinya sibuk menyisir kemudian menoleh ke arah geha
"kan bisa tinggal sama kakaknya, masih ada kan kakak nya ?"
"emm bastian ngga mau direpotkan, jadi saran aku mending ibra tinggal di sini, kamu ngizinin ngga ?"
"owww bawa aj, aku juga udaa berdamai sama semua nya, aku juga udah ikhlas, tapi aku kasih peringatan kalau sampai saat ini ngga ada perubahan terpaksa aku harus usir anak kamu atau paling ya kamu nya"
"iya janji mah, aku mohon yaa"
winaa tersenyum kilas mengangguk, mungkin bagi Wina ini terasa sangat berat tapi ia memilih untuk memaafkan berlapang dada menerima nya
Setelah nya...
nay tengah sibuk mengerjakan tugas rumah yang ditugaskan oleh bu widya, ia terlihat sibuk sementara ketiga temannya asik santay sambil menertawakan nay yang tengah sibuk kebingungan jam masuk pun tinggal 20 menit lagi, sementara tugas Bu Widya lagi dia kerjakan.
"nay cepet 20 menit lagi masuk" ujar ica meledeki"sabar si ah, 3 lagi ni beres udaa"
"pulang sekolah mau kemana nay ?" sambung lili
"pulang lah, tidur, nonton drakor" celetuk nay sambil menulis pr sekolah
"mangkanya nay jangan drakoran mulu, pr tuu kerjain giliran sekarang aj bak bik bek" sahut wiwi menasehati nay
"iya wi iya" celetuk nay memelas
Giandra selaku ketua kelas, ia baru saja menghampiri ruangan guru ia memberitahu bahwa Bu Widiya sedang sakit jadi terpaksa jamkos, alih alih kelas tersebut diisi dengan ada yang sibuk nyanyi - nanyi, ada yang sibuk pagi pagi udaa tidur, dan ada juga yang tengah sibuk gosip.
"kalo gini ah elah sia-sia ngerjain tugas sampe babak belur takut di hukum eh malah jamkos" ujar nay menggerutu"sabar kak" sambung lili meledeki
"nay gue punya info tapi jangan marah ya ?" sambung wiwi
"apa ? cepet kasih tau" sambung nay penasaran
"si gavin masuk ngga ?"
"ngga tau, ngga bareng dia soalnya dari semalem ngga ada kabar, di chat ngga di bales gatau kemana tu anak" ujar nay menjelaskan namun alih alih ia masih santay ia tak mau memikirkan hal tersebut
wiwi menunjukkan sebuah chat gavin kepada seseorang perempuan, mulai dari ngajak kenalan, hingga ngajak keluar bareng, nay serentak kaget ia tak habis pikir dengan tingkah gavin yang masih terus menerus melakukan yang membuat nya sakit. ia pun tak ada pikiran bahwa gavin bakal gini terus, wiwi yang merasa tak enak diri namun ia juga ingin menyelamatkan nay dengan gavin yang terus-menerus menyakitinya. baru saja di bicarakan namun manusianya sudah nongol di ambang pintu kelasnya dengan segerombolan temennya. gavin menghampiri nay dengan menjelaskan kepada dirinya bahwa ia tak ada kabar semaleman ia pun merasa tak seperti terjadi apa apa, namun lagi-lagi nay masih memilih untuk diam mengikuti permainan gavin.
Nay masih mengacuhkan gavin, gavin pikir nay marah karna ulah dia semalem yang tak memberi nya kabar lewat chat.
"bete ya sama aku ?" ujar gavin"mau km apa si gavin ?"
"apasi nay ? masalah kabar di permasalahin kek anak kecil kamu, dunia aku bukan cuma kamu nay aku juga punya kesibukan nay, aku cape harus ngertiin kamu terus" ujar gavin yang tak mengetahui permasalahan nya ia pikir nay marah karna komunikasi
nay menarik tangan gavin kasar, ia membawa gavin ke belakang sekolah.
"yah tuh kan lu si wi berantem lagi kan, baru juga akur sebulanan" ujar icaa
"ya gmn ya caa, lagian si nay ngga sadar sadar udaa tau si gavin nyakitin terus masih ajaa cinta, gue cuma kesian aj sama dia caa" sambung wiwi
di belakang sekolah yang terbilang kosong tak ada seorang pun cuma hanya ia berdua, terlihat suasana cekcok.
"eh, ni gue kasih tau gua marah bukan karna masalah komunikasi, gue marah karna lu masih terus menerus ngga ada perubahan, mau lu apa si hah ?" ujar nay dengan nada bicara lantang meluapkan segala bentuk emosinya, sambil memperlihatkan sebuah chat gavin dengan perempuan lain.
Namun gavin masih mengelak
"nay bukan aku itu, aku d rumah cuma nongkrong sama anak anak, kamu punya bukti ini dari siapa ?""ngga perlu tau dari siapa, tinggal ngaku apa susahnya si gaaa"
"terserah kamu, yang jelas bukan aku"
lagi lagi gavin mengelak ia meninggalkan nay seorang diri di belakang sekolah"ga, gaga, gavin" teriakan nay memanggil gavin yang tengah bersikeras jalan dengan terburu buru, gavin memasuki kelas nay menghampiri teman temannya yang tengah sibuk bernyanyi hingga suasana kelas pun kian berisik
"nay mana ?" ujar icaa serta wiwi
"eh wi apasi ngadu ngadu gitu, nuduh nuduh ngga jelas lagi" ujar gavin emosi kepada wiwi yang kian memberikan suatu hal yang membuat kini keduanya berantem
"dih nuduh, jelas jelas itu lo stres loh, yang lu chat temen gue"
gavin terdiam ia memilih melanjutkan berbincang dengan teman temannya, serta bernyanyi mencari cara untuk melupakan segala bentuk kejadian fakta
Setelah diambang pintu untuk masuk ke kelasnya, nay merasa namanya terpanggil oleh salah satu cowo teman kelas sebelah, ia memberikan paper bag yang berisi gif makanan, ngga cuma sekali ia memberikan nya namun nay selalu menolak tapi untuk kali ini ia tidak menolaknya.
"nay terima yaa, buat kamu" ujar dioKetiga temannya wiwi lili serta ica selalu memberitahu bahwa dio telah suka dengan nya, namun terhalang oleh gavin, dio pun tak mengetahui bahwa nay telah memiliki hubungan dengan gavin
dio memberikan sebuah gif di hadapan gavin, gavin yang merasa terbakar cemburu ia memantau nay yang telah menerima gif tersebut, namun nay pun tak mengetahui bahwa gavin tengah berada di kelasnya.
Setelah dio pergi gavin menghampiri nay ia mengambil gif tersebut ditangan nay dan membuangnya di tempat sampah depan kelas."apasi ga, aku cuma menghargai pemberian orang kenapa mesti marah ?"
"lo pacar gua jelas gua marah, apa apaan main diterima terima aja"
"kamu aja bisa kek gitu, kenapa aku ngga"
"oh jadi gitu, lo mau bales dendam iya ? its okay nay, gue jujur emang itu gue"
"ah udahlah cape, aku ngeladenin kamu yang selalu ngga sadar sama salah kamu dimana, yang kamu tau cuma bagian aku marahnya aja, ngambeknya aja, egois nya aja, tapi kamu ngga pernah liat kesalahan kamu apa, giliran di imbangin marah padahal aku gini juga belajar dari kamu"
"yauda lah putus aja mending" sambung gavin lantang tak berpikir dua kali untuk memutuskan sebuah keputusan nya itu, ia pergi meninggalkan kelas nay, ketiga temannya menghampiri dirinya
"udaa yaa moveon, lepasin nay lu cakep, keren, dia aja selalu bergantung sama lu, yakin si ngga akan bisa dapetin modelan yang kaya lo" sambung icaa menguatkan, nay pun menerima segala bentuk keputusan gavin
KAMU SEDANG MEMBACA
aku, kamu, dan bandung
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang kembali hidup, dengan serpihan trauma. Serta mencari jati dirinya dibandung.