Erangan kecil terdengar dari sudut ruangan. Walau tidak terdengar dengan jelas, erangan itu mampu menarik atensi milik seorang pria yang tengah berkutat dengan cairan alkimia di sisi lain ruangan. Senyumnya terkembang, terlebih ketika melihat sosok yang tengah terikat di ujung ruangan mulai sadar dan mencoba melepaskan diri.
Pria itu berjalan mendekat ke arah sang pangeran yang tengah terduduk di atas kursi dengan rantai perak yang membelit setiap inci tubuhnya. "Tenang, Pangeran."
"Kau," desis sang pangeran. "Apa yang kau mau?!"
"Bukankah Anda harus berterima kasih dahulu pada saya, Pangeran? Luka-luka Anda sudah saya sembuhkan, lho." Sang alkemis tertawa singkat sambil menatap balik sang pangeran yang tengah menatapnya bengis.
"Persetan. Katakan apa yang kau mau."
"Bagaimana jika saya bilang ... saya ingin kekuatan milik Anda, Pangeran?" Kawan bicara sang alkemis terperanjat. Jelas sekali raut terkejut muncul di wajah sang pangeran. Memanfaatkan itu, sang alkemis segera berjalan mendekat dan berbisik, "Bukankah Anda tidak menginginkan kekuatan Anda, Pangeran?"
Detik berikutnya, sang pangeran menjerit tanpa sempat menjawab. Sang alkemis telah memulai ritualnya, membuat setiap inci tubuh sang pangeran terasa menyakitkan seiring kekuatannya ditarik paksa dari raganya. Sang pangeran meronta-ronta, mencoba memutus rantai yang mengikatnya sembari menatap bengis sang alkemis yang tengah tertawa puas.
"You're a fucking crazy person!" teriak sang Pangeran sambil melancarkan serangan, walau kekuatannya mulai menipis. Namun, sayangnya hal tersebut malah lebih menyiksanya, membuat ia kehilangan kesadaran hanya berselang waktu beberapa detik setelahnya.
Sang alkemis tertawa. Sembari mengusap darah yang mengalir dari bibirnya dan menatap luka di perutnya yang disebabkan oleh serangan sang pangeran, ia menatap datar tubuh yang terkulai tidak sadarkan diri di kursi itu. "You're the one who's crazy, Your Highness. Seharusnya Anda tidak bisa menggunakan kekuatan Anda karena rantai itu menahannya. Namun, walau demikian, Anda menembusnya dan masih mampu melancarkan serangan sekuat ini, bahkan ketika saya tengah menarik kekuatan Anda."
"Anda ... dan kekuatan Anda memang sangat berbahaya, Pangeran ke-16, yang terkuat dari terkuat, Prince Xvi."
Catatan pengarang:
Halo, hehe.
Sebenarnya MWM sudah dimulai sejak 2 hari yang lalu, tapi aduh ada sesuatu yang harus kukerjakan dahulu, jadi baru bisa mulai mengetik kisah xvi hari ini. Well, ini ngga tau ya masuk as prolog or nah, but enjoy! See ya di first episode!
KAMU SEDANG MEMBACA
xvi.
FantasyBilah pedang menusuk masuk ke lapisan kulitnya, dalam hingga menembus secara menyeluruh tubuh sang pendosa. Dia tahu, ada dua kartu di tangan Raja: pengampunan dan penghukuman. Kartu penghukuman telah dipilih padanya, walaupun ia tidak pernah dibuk...