byurr!
"bangun kamu!"
devi yang semalam terlelap tidur di ruangan gudang tersebut harus bangun dengan seluruh badan yang sudah basah kuyup ulah ayahnya.
"sekarang udah pagi, sekolah! saya gak mau habis-habisin uang saya untuk bayar SPP semester tapi kamu gak sekolah!."
seharian devi hanya makan ditempat kediaman afan, dan malamnya tidur di ruangan tanpa segulung tikarpun, namun devi tidak boleh menyerah begitu saja. ia yakin imun tubuhnya kuat melewati ini semua.
__
seperti biasa seragam putih abu-abu dilengkapi dasi yang bertuliskan "SMA GARUDA BANGSA" lalu ikatan rambut berwarna hitam menyesuaikan rambut devi yang juga berwarna hitam pekat. devi siap dengan tas ransel biru miliknya dan berlalu dari kamarnya.suara canda tawa terasa nyaring di telinga devi, adik dan ayahnya begitu bahagia tanpa dirinya. mereka sarapan dengan riang tanpa ada beban yang mereka fikirkan.
"pagi"
devi tersenyum ramah kepada ayah dan adiknya, mendengar itu kedua orang ini menoleh tanpa menjawab sapaan dari devi.
"mau apa kamu?" tanya ayahnya
"devi mau sarapan yah. dari semalam devi belum makan apapun"
"hm"
satu lembar roti tawar ayahnya jatuhkan ke lantai, melihat itu devi sedikit dibuat bingung. apakah ayahnya menyuruh devi memakan roti ini?
"kenapa masih berdiri? itu jatah makan kamu pagi ini."
"cuman ini, yah?" tanya devi yang mematung
"bersyukur kamu saya kasih makan! gak usah banyak tanya, sekarang makan itu di-ba-wah!" ucapnya menekan kalimat terakhirnya. "saya gak sudi semeja sama kamu."
"tapi devi mau makan bareng-bareng sama ayah.." kedua bola mata devi seketika berkaca-kaca.
"jangan mimpi kamu, si4lan."
devi tertunduk lesu hingga tangannya meraih roti yang tadinya ayahnya lempar ke lantai. gigitan demi gigitan devi mengunyah roti itu seraya duduk di lantai dekat meja makan, yah! memakan selembar roti itu tidak habis waktu sampai 5 menit.
___
kini sampai dimana devi duduk sendiri di bangku paling belakang, alasan mengapa devi ditempatkan sendiri dan paling belakang adalah dikarenakan tidak ada yang mau sebangku dengan dirinya, semua murid di kelas itu menjauh akibat terkena hasutan sang lea. yap! diam-diam gadis itu menebar gosip kepada para murid bahwa kakaknya ini jahat, suka mengadu domba, dan bermuka dua. namun itu tidak berlaku kepada orang-orang yang bangkunya sebaris dengan devi. contohnya afan dan rayen, dan selebihnya seperti mala, rakha, eby, dan electra bukannya tidak mau berteman dengan devi namun devi sendiri yang menjauh dari mereka karena setiap berkumpul mereka selalu bermesraan di depan devi. ia tidak mau menjadi obat nyamuk!
"guys! gue ada berita baru tau!" ucap seorang gadis yang bernama jenny yang satu circle dengan lea.
"apa?"
"kelas kita bakal kedatengan murid baru!"
"siapa? cewe apa cowo?" tanya lea
"katanya si cewe"
"oh cewe, kalo cowo si udah gue ajak dia duduk di bangku gue." ucap lea yang menyandarkan bahunya di meja.
apakah lea juga seperti devi duduk sendiri? jawabannya iya. karena setiap hari lea berharap bahwa yang duduk di sampingnya adalah afan ataupun rayen, kedua lelaki itu memang sangat sulit untuk di taklukkan seperti lelaki pada umumnya. mereka memang rumornya sudah bersahabat sejak mereka masih kecil bahkan sebelum masuk ke sekolah, dari Sekolah Dasar sampai di Sekolah Menengah Pertama mereka berdua tidak pernah ditempatkan oleh guru di kelas yang sama, namun setelah mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Atas kedua lelaki tampan ini ditempatkan di dalam kelas yang sama. itulah sebabnya lea merasa tertantang akan menaklukkan salah satu di antara mereka sampai-sampai bestie lea sendiri ia larang habis-habisan untuk duduk sebangku dengannya, namun sekarang lea menyerah ia akan mempersilahkan siapapun lelaki duduk di sampingnya, asalkan! ”tampan.”