•hujan

172 20 1
                                    

"gimana luka lo, dev? udah di obatin kan?"

"udah kok, makasih fan"

"assalamualaikum"

kedua orang paruh baya itu masuk kedalam rumah, terlihat tangan mereka juga penuh dengan belanjaan yang tadinya mereka beli ke minimarket.

"waalaikumsalam"ucap mereka serempak

"eh ada tamu, gadis-gadis cantik" riang mamah afan.

"selamat siang ,om tante" devi beranjak dari duduknya dan menarik pergelangan tangan aza.

tujuan devi menarik teman perempuan nya adalah agar aza juga ikut menyalami kedua orang tua afan, aza mungkin akan terlihat tidak sopan kalau tidak melakukan ini pasalnya sedari tadi ia menatap orang tua afan tanpa sedikitpun senyuman.

"ini siapa?" tunjuk papa afan kepada aza

"aza" jawab aza singkat

"dia murid baru di kelas, afan"

"ya ampun sayang, pasti kamu masih sungkan yah? jangan sungkan-sungkan lho."

"oke" jawab aza dengan senyuman lebarnya

"kalian lagi double date yah?" tanya mama afan kepada mereka berempat

"kerja kelompok, tan" jawab rayen, berharap pikiran sang mama afan lurus.

"mbok inah!" panggilnya

"iya, nyonya" menghampiri sumber suara

"tolong bawa ini kebelakang yah, saya mau ngobrol dulu sama anak-anak" langsung duduk di sofa dimana sofa tersebut cukup untuk satu orang.

"siap nyonya!" segera melaksanakan perintah sang majikan

"kalo gitu papah kedalem dulu, mah papah ke kamar ya"

"iya pah" jawab sang mama.

devi dan aza kini duduk di sofa panjang. kondisi mereka berdua kini saling menghadap kepada afan dan rayen.

"afan, rayen. kenapa kaki pacar kalian luk4 semua?" menatap kedua lelaki tampan itu dengan serius

"pacar?"

"iya, kan ini udah pas. afan sama devi terus rayen sama aza. kalian cocok-cocok banget lho, akhirnya hari yang tante tunggu dateng juga! dimana kalian sama-sama ada gandengan." jelas sang mama dengan antusias, namun siapa sangka devi dan afan saling menyatukan pandangan dan tersenyum berbeda dengan aza dan rayen yang saling menatap jij1k satu sama lain.

"kan rayen udah bilang tante, kami gak pacaran." jelas rayen yang berharap wanita yang ia panggil tante ini mengerti dan berhenti menjodohkan dirinya dengan aza.

"kamu mah bilangnya sekarang aja yang gak pacaran, tapi kita lihat nanti ujung-ujungnya pasti kaya devi sama afan"

"siapa bilang mah? afan gak pacaran kok"

"terus? maksud foto ini apa?" menunjukkan foto dimana afan dan devi sangat dekat sekali di kelas.

mereka berempat serempak melihat foto itu, yap mereka ingat foto ini adalah hasil jepretan aza. kini pandangan ketiga remaja itu beralih kepada aza yang masih tersenyum melihat foto itu.

"tante dapet foto itu dari mana?" aza yang berpura-pura tidak tahu mendapatkan pandangan tajam dari teman-temannya

"ini dari nomor gak di kenal, tiba-tiba ngirim"

aza tersenyum puas ketika ia melihat wanita paruh baya itu sangat menyukai hasil jepretannya.

___

"dev, gue anterin lo ya?" tawar afan kepada devi

perfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang