ATTENTION⚠️
ada adegan keker4san, dimohon bijak dalam membaca 🙏
spesial part panjang🥳"albi!" panggil lea ke arah pria yang sedang membvlly gadis berkacamata dan berkepang dua tersebut, lea pun juga menepuk-nepuk pundak pria berperawakan tinggi itu.
"apaan?" sembari menoleh ke lea yang ada dibelakangnya.
"bisa minta waktunya sebentar?" tanya lea
"lo gak bisa lihat gue lagi seneng-seneng sekarang?" jawab pria itu dengan tatapan tajamnya
albi kini tengah menaburkan tepung ke gadis yang menangis sesenggukan tersebut, bisa dilihat gadis itu sedang duduk sambil menundukkan kepala.
"seneng-seneng kali ini dapet uang gak?" tanya lea sambil bersidekap dad4.
"kasih tau ke gue nominalnya berapa?" membalikkan tubuhnya menghadap gadis yang tadi ada di belakang punggungnya.
"cari dimana tempat devi tinggal sekarang, dan juga cari identitas orang yang udah teror gue. dengan itu gue kasih lo nominal satu juta, bersedia?"
"okay, untuk cari dimana devi sekarang gue terima, untuk lo nyari siapa tukang teror itu jangan kasih tau ke gue."
albi menatap tajam gadis yang ada didepannya sambil bersidekap dad4, melihat itu membuat lea pun juga menatap albi dengan penuh kebingungan.
"why albi?"
"lo pikir gue intel?"
"memangnya lo gak bisa berusaha sedikit apa?" bentak lea
"gak!"
"oke kalo gitu tugas lo yang kedua gue ganti!" tegas lea
"apa?"
"labr4k, aza. one by one." ucap lea dengan penuh penekanan
"aza? maksud lo anak baru itu? apa yang lo pikirin lea? dia juga gue sentil palingan mental." remeh albi
"kita lihat aja nanti, gue mau lihat dengan mata kepala gue sendiri."
albi dan lea pergi melangkah dari tempat yang sepi itu tanpa menoleh ke arah gadis yang terduduk di lantai dengan seragam putih abu-abu yang terkena noda tersebut, perlahan-lahan ia mulai berdiri dari duduknya dan membersihkan rambutnya yang kini menjadi warna putih ulah tepung itu, setelahnya ia kembali memakai kacamata yang tadi terjatuh. tak menunggu waktu lama ia melangkah dari tempat itu, namun siapa sangka? gadis itu tengah tersenyum menyeringai.
__
disisi lain keempat remaja yang tengah menikmati sepiring nasi goreng tersebut mengalihkan pandangannya ke arah gadis cupu yang tadi di bvlly albi, terlihat wanita yang sebelumnya rayen sebut 'kunti' tersebut menarik kepangan gadis cupu.
"kasihan banget" gumam devi
"ngapain di kasihanin, orang yang dibvlly bukan lo." celetuk afan
"afan, lo gak boleh gitu. coba lo bayangin kalo lo ada di posisi cewe itu?" seru devi
"ya gue tend4ng lah! masa mau diem aja."
"udah deh guys, gue yakin! sicupu pasti bisa lewatin itu semua." ucap aza sembari menyapkan satu sendok penuh nasi goreng mulutnya
"ini lagi ngomongnya si cupu, lo di ajarin sopan santun gak sih sama ibu?" tanya devi yang tersulut emosi
"ibu gue gak ada" cicit aza sembari tertunduk.
"ups, sorry." kata devi yang merasa tidak enak.
"lebay" gumam afan
"gak boleh gitu, fan. nanti aza sedih." cetus sang devi