46 - THE PARTY

7.5K 617 74
                                    

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh Acha tiba, masa internshipnya berakhir juga. Acha merasa sangat lega. Acha menghampiri Mamanya dan memeluknya dengan erat.

"Selamat ya sayang," ucap Kirana dengan lembut.

"Makasih tante Mama sudah selalu ada di samping Acha dan support Acha."

"Sama-sama sayang. Makasih juga sudah buat Mama selalu bangga." Kirana sedikit melonggarkan pelukannya, kemudian memberikan ciuman singkat di kening dan pipi Acha.

Tak hanya Kirana yang mengucapkan selamat duluan, pagi tadi Amanda, Rian bahkan Glen sudah rusuh menelfoninya untuk mengucapkan selamat.

Acha merasa hari ini adalah salah satu hari paling bahagia di hidupnya. Seolah semua perjuangannya dan usaha kerasnya terbayarkan. Acha bisa mulai lembaran baru sebagai seorang dokter di rumah sakit baru.

dr. Natasha Kay Loovi, tak ada yang pernah menyangka bahkan Acha sendiri juga masih tak percaya dia bisa mendapatkan title tersebut di hidupnya.

Padahal awalnya dia masuk jurusan ini hanya bertujuan agar bisa cepat melupakan seorang yang pernah ia suka yang bernama Iqbal Guanna.

****

Acha memeriksa kembali riasannya dan memberikan sentuhan terakhir dengan setting spray agar makeupnya bisa tahan lama dan tidak geser.

Acha membuka matanya perlahan dengan senyum mengembang kecil di bibirnya. Acha merasa puas dengan penampilannya malam ini.

"Cha ayoooo!!!"

Acha mendengar suara Amanda yang sudah mirip speaker orang nikahan, sangat lantang dan keras.

Acha pun segera mengambil tasnya dan keluar dari kamar. Benar saja, Amanda menyambutnya dengan tatapan takjub.

"Bidadari dari mana ini kok cantik banget?" puji Amanda sungguh-sungguh.

Acha merasakan kedua pipinya merona, suka sekaligus malu mendapat pujian seperti itu. Padahal bagi Acha, dandanannya kali ini cukup sederhana. Hanya memakai riasan tipis, dress selutut dan rambut yang sedikit ia gelombangkan.

"Jangan muji lagi, Acha malu! Lebih baik kita berangkat sekarang!!" ajak Acha.

Amanda mengangguk, ia mengandeng tangan Acha.

"Let's go to party!!!"

*****

Acha tak menyangka pesta yang disiapkan Amanda untuknya kali ini begitu damai dan menyenangkan. Tidak ada lagu EDM yang keras dan tidak ada minuman yang beralkohol seperti yang dijanjikan oleh Amanda ke Mamanya.

Lagu dari Afgan, Dewa 19, HiVi, Juicy Luicy dan lagu-lagu Indonesia yang sedang tren saat ini terputarkan secara berurutan. Acara sudah dimulai dari satu jam yang lalu. Mereka semua hanya makan santai dan berbincang santai seperti yang diinginkan oleh Acha.

Acha mengedarkan pandang, sejak tadi tak melihat keberadaan Iqbal. Acha ingin bertanya ke Amanda, Rian atau Glen tapi dia terlalu gengsi. Takut dikira masih ada rasa ke Iqbal.

"Nyari siapa?"

Acha tersentak kaget dan langsung membalikan badan. Pucuk di cita, si Iqbal pun tiba. Mungkin kalimat itulah yang bisa menggambarkan situasi saat ini.

Di hadapan Acha saat ini ada Iqbal yang tengah tersenyum ke arahnya. Dan, jika Acha boleh jujur dari hati paling terdalam, yang sangat sangat dalam melebihi samudra, sumpah Iqbal terlihat tampan malam ini. Oke, Acha terdengar lebay, tapi kenyataannya memang seperti itu.

MARIPOSA : MASA SEANDAINYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang