Prolog

36 6 2
                                    

Ini adalah cerita fiksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah cerita fiksi.
Tidak nyata.

*

-----

Kisah ini menceritakan tentang hidup seorang gadis SMA yang menuliskan sebagian cerita hidupnya di buku harian.

Tulisan pertamanya dia tulis pada tahun 2018. Lalu dibaca dan dikenang kembali pada tahun 2021.

-----

~Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading ~

*
*
*
*


2021

Hari ini, aku berkunjung kembali ke tempat yang tidak pernah ku bayangkan sebelumnya bahwa aku akan ada di sini sendirian. Diriku bahkan masih tidak menyangka bahwa kejadian pada tahun 2019 silam itu terjadi dalam kehidupanku.

Di sebuah lahan yang sangat luas ini, ada begitu banyak gundukan yang di atasnya terdapat sebuah benda kotak dengan keramik yang terukir setiap nama sang pemilik.

Aku duduk di atas rerumputan yang terlihat cantik dengan warna hijau cerahnya. Menatap lurus ke depan. Memandangi bunga-bunga yang bermekaran di pohon-pohon yang tertanam di sekeliling wilayah ini. Kupu-kupu dan para burung juga terlihat sibuk. Mereka begitu bersemangat untuk terbang tinggi menyusuri seluruh kota. Seperti sedang memantau bagaimana keadaan bumi jika dilihat dari atas sana.

Tanpa sadar, cairan bening mulai berdesakan keluar dari kedua mataku. Aku selalu menangis setiap kali datang ke tempat ini. Aku sedih melihat bagaimana dunia masih terlihat begitu indah, punya langit biru muda yang masih bisa terlihat begitu cerah serta awan putih bersih yang bergerombol menghiasi di atas sana. Selain itu, matahari yang juga masih tetap setia bersinar. Padahal dunia telah kehilangan manusianya yang berharga.

Semesta dan Sisinya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang