34. Perpisahan

11 2 0
                                    

Di part ini ada beberapa POV, jadi baca pelan-pelan saja supaya bisa paham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di part ini ada beberapa POV, jadi baca pelan-pelan saja supaya bisa paham.

Happy Reading~~

👋✨






"Mengenalnya adalah bagian terbaik dalam hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengenalnya adalah bagian terbaik dalam hidupku."

-Bintang Pradipta Aksa Bumantara.







18 Juni 2019

Hari ini adalah hari yang paling tidak Sisilia inginkan. Sebelum tidur kemarin malam, ia sempat berdoa agar pagi ini tidak pernah ada dalam hidupnya. Akan lebih baik tidak menemui hari ini.

Berdiri di depan cermin dengan raut wajah pilu dan perasaan sedih yang terus menerus mendesak keluar seperti ini, lebih menyesakkan dibanding hari-hari buruk yang dia lewati biasanya.

Tatapan nanar kembali ia layangkan ke arah sebuah bungkusan kado yang sudah siap diberikan kepada sang pemilik yang baru.

Untuk melangkah keluar rumah sungguh terasa berat sekali. Dalam lubuk hatinya, Sisilia terus bertanya, 'Kenapa hal seperti ini harus terjadi pula dalam hidupku?'

Sepanjang perjalanan yang Sisi tempuh, perasaan gelisah semakin menyerang dirinya. Sampai-sampai, napas yang dia hembuskan terasa sangat dingin. Sedingin raut wajah yang dia tunjukkan kepada dunia di pagi ini.

Sesampainya di depan sekolah. Terdengar suara yang meriah dari dalam gedung besar itu. Tiap langkah kakinya memasuki area luas ini, dirinya disambut dengan banyak sekali manusia. Ada yang sibuk mengambil foto, ada yang masih berusaha menemukan yang dicarinya, dan ada juga yang hanya sedang berlalu lalang.

Sisilia seketika menghembuskan napas panjang melihat banyaknya kerumunan orang di tempat ini. Dia harus benar-benar mengerahkan energinya untuk menemukan Semesta di antara banyaknya manusia.


*Bug*

Kejadian tidak terduga yang begitu cepat terjadi menimpa gadis lesu ini.

"Maaf." ucap seseorang perempuan yang tidak sengaja menyenggolnya dan membuat Sisi jatuh terduduk di tanah.

Semesta dan Sisinya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang