(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)✨
Happy Reading 🤗👋
-----
Sisilia mengurung dirinya di dalam kamar. Menenggelamkan tubuhnya di balik selimut. Hingga tak terlihat satu helai rambutpun.
Menangis sepanjang hari sampai tertidur telah menjadi kebiasaannya sekarang. Bahkan jika Naufal tidak masuk dan memeriksa keadaannya, gadis itu tidak akan beranjak bangun meskipun hanya untuk sekedar makan dan minum.
Sebegitu sakit hatinya sampai ia menghukum dirinya sendiri.
21 Juni 2019
Pagi ini Naufal dibuat bimbang. Pasalnya ia baru teringat soal janji dengan teman-temannya. Janji untuk menghadiri acara yang sudah direncanakan beberapa minggu yang lalu.
Rasanya ia tidak tega meninggalkan adiknya sendirian dalam situasi seperti ini. Namun ia juga merasa tidak enak jika harus mengingkari janji.
Laki-laki yang duduk di sofa ruang tamu itu terus membolak-balikkan ponsel di tangannya. Bingung harus melakukan apa.
Pada akhirnya, ia beranjak dan pergi ke kamar sang adik. Terlihat tubuh yang masih terbalut selimut. Ditariknya perlahan kain putih cukup tebal itu sampai tampak seorang gadis dengan kedua mata yang bengkak dan berair.
'Dia menangis lagi,' batin Naufal.
"Sisi, kakak ingin bicara sesuatu."
Naufal berusaha menahan selimut yang terus menerus ditarik oleh sang pemilik untuk menutupi diri. "Dengarkan aku, Sisilia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Sisinya [✔️]
Teen FictionBerisi tentang cerita yang tertulis di dalam diary seorang Sisilia Rona Renjana. Dimana kisah ini pertama kali ditulis olehnya pada 2018 di buku dengan sampul coklat yang selalu dia bawa kemana-mana. Dia menceritakan tentang kehidupan dan hari-hari...