(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)Bentar lagi tamattt...
😬😬
-----
Masih 19 Mei 2019
Bintang sungguhan membawaku ke tempat di mana seharusnya aku pergi bersama Semesta Buana. Lagi-lagi dia merelakan waktunya untuk menemaniku. Menggantikan seseorang yang sepertinya tidak ditakdirkan alam semesta untuk bersamaku ke tempat ini.
Rasa kecewa dan sedih yang tadinya menyelimuti relung hatiku, kini telah terobati dan kembali sembuh.
Bintang Pradipta memang obat paling ampuh untuk segala rasa sakitku. Dia selalu bisa membuatku merasa berharga di dunia ini. Tanpanya, mungkin aku sudah tidak sanggup berdiri sejauh ini. Sebab badai kehidupan yang menerpaku terlalu keras. Dan Bintanglah yang selalu berdiri di sisiku setiap kali aku ingin jatuh.
Aku terpana melihat banyaknya bunga matahari di depan sana. Hingga tanpa sadar, kaki ini melangkah maju. Meninggalkan Bintang yang masih berdiri tak jauh di belakangku.
Bintang Pradipta mengeluarkan ponselnya. Mengarahkan benda persegi panjang itu ke arah Sisilia. Memotret gadis cantik kesayangannya sebanyak-banyaknya. Rasa bahagia di wajah Sisi. Senyuman merekah yang terpatri di wajah cantik itu, sangat berharga baginya. Karena itu, Bintang merasa harus mengabadikan semuanya.
Senyuman laki-laki itu sama sekali tidak pudar sejak datang ke tempat ini bersama perempuannya. Memperhatikan Sisilia yang berlari dengan semangat mengikuti arah bunga matahari yang tumbuh di ladang luas itu.
Saking bahagianya, gadis berbaju senada dengan warna dari puluhan bunga matahari di ladang itu, tampak melompat-lompat kecil, memutar-mutar tubuhnya, seperti anak kecil yang sedang menari bahagia.
Sisilia juga terlihat mirip seperti seorang tuan putri yang sudah lama terkurung dalam kerajaan. Lalu hari ini putri itu diberi kesempatan untuk menelusuri keluar istana, supaya bisa melihat bagaimana indahnya dunia di luar sana yang belum sempat ia lihat selama terkurung di dalam rumah.
'Senyuman itu...
Kuharap tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Walau dunia berakhir, dia harus tetap menemui bahagianya. Karena Sisilia pantas untuk itu.
Sisilia harus bahagia.
Sisilia...
Pantas untuk bahagia.' -Bintang PradiptaDi kehidupan manapun, semoga diriku bisa bertemu dengannya lagi. Meskipun dia bukan menjadi Bintang Pradipta yang ku kenal saat ini, aku tetap ingin ada bersamanya bahkan di kehidupanku selanjutnya.
"Kau bahagia, Sisi?"
"Hm. Sangat bahagia. Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Sisinya [✔️]
Fiksi RemajaBerisi tentang cerita yang tertulis di dalam diary seorang Sisilia Rona Renjana. Dimana kisah ini pertama kali ditulis olehnya pada 2018 di buku dengan sampul coklat yang selalu dia bawa kemana-mana. Dia menceritakan tentang kehidupan dan hari-hari...