CHAPTER 11:AKU TIDAK MENYANGKA

170 5 0
                                    

"Bagaimana cara aku harus melewati perjalanan serta percobaan yang tuhan berikan padaku"

-kania mesya anaira

________________

Di kamar gelap hanya di penuhi lampu remang-remang disekelilingnya yang sangat terdengar sunyi perlahan bola mata gadis itu terbuka untuk menyesuaikan cahaya gadis pucat itu mengerutkan keningnya ia melihat dirinya di atas kasurnya ia menengok ke sana kemarin tak ada orang sehingga terdengar suara pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang seumuran dengannya dengan tangannya memegang nampan berisi nasi serta lauk pauk

"Kania kamu udah bangun" nazilla menaruh nampannya di atas nakas dan membantu kania untuk bangun dengan perban di kepalanya

Nazilla duduk di samping kania "bagaimana perasaan mu masih ada sakit?" Tanya nazilla

Sebenarnya kania merasakan sakit tapi dia tidak mau mengeluh dan akhirnya kania mengangguk "g-gue baik" jawabnya dengan penuh kebohongan "ngapain lo sini? Nanti papa ikut marah sama lo"

Nazilla tersenyum miris "papa sama mama gak ada dirumah ini aku bawain nasi, aku suapin ya" nazilla mengambil piring lalu menyendokkan nasi serta lauknya lalu menyodorkan ke kania

Kania yang lemas hanya pasrah saat nazilla menyuapinya "maaf ya nia, kakak bisa masak yang ini. Ini kakak sendiri yang masak lho bukan bi intan"

Kania tersenyum "kenapa lo baik sama gue zill, gue selama ini selalu iri sama lo, gara-gara gue kakak jadi sakit ya andaikan kakak gak dorong gue hari itu munkin kondisi kakak sampe sekarang masih normal"

Nazilla mengaduk nasi kania "bukan salah kamu ini semuanya sudah takdir, kan nazilla dulu peduli sama kamu kania. Kamu gak usah panggil aku kakak kan kita seumuran panggil aja nazilla aku gak suka jika kamu manggil aku dengan sebutan kakak. Menurut aku itu sangat tidak pantas aku di katain kakak" lirih nazilla

Kania menunduk "maafin gue ya nazilla, gue gak tau kalo gak ada lo hidup gue sekarang harus bagaimana lagi dari dulu lo selalu bantuin gue ketika papa sama mama lagi marah"

"Kamu gak perlu minta maaf kania seharusnya aku dong yang minta maaf, karna semua perhatian papa sama mama beralih ke aku karna kondisi aku dari dulu gak baik, aku sering pingsan" jelas nazilla memegang tangan kania

"Mau damai?" Tawar nazilla

Kania tersenyum dengan muka pucatnya serta bibir merah itu kini menghilang sebab digantikan dengan bibir pucat "i-iya gue akan damai sama lo zill" senyum kania

Nazilla membalaskan dengan senyuman saja "aku punya kabar gembira buat kamu sebentar lagi aku akan bebas dari penyakit yang selama ini aku tahan" seru nazilla

"Oiya bagus dong"jawab kania dengan suara lemasnya dalam hatinya ia senang

Nazilla kembali menyuapi kania "asal kamu tau aku selama gak pernah sembuh" senyum nazilla dengan miris "tapi Alhamdulillah berkat Aku akan sembuh total"

Kania terdiam ia juga mendengar ucapan nazilla seketika kania ikut tersenyum miris "jangan sedih lo harus sembuh buat banggain papa sama mama" senyumnya "gue bangga sama lo karna sebentar lagi lo akan sembuh"

"Aku gak pernah bebas zil, aku juga pengen kayak kamu, bermain bersama" balasnya 

Kania menunduk dari dulu kania selalu berharap untuk bermain bersama tetapi ashar dan kiara selalu melarang kania untuk mengajaknya bermain karna bagi mereka kania adalah membawa petaka buat nazilla

Kania Mesya AnairaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang