5. Rasa Sesak

15 4 0
                                    

(Part yang di tulis miring adalah POV dari buku diary Sisilia)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)



Happy Reading 🤗👋

-----





30 Agustus 2018

Saat ini, Sisilia sedang tidak di rumah. Dia memutuskan untuk keluar mencari udara segar yang mungkin akan cukup memberikan ketenangan. Sambil membawa buku harian dan juga sebuah pena, gadis itu terus berjalan hingga melihat sebuah taman bermain yang berada di tengah-tengah perumahan.

Sepi. Rasanya hanya dia satu-satunya manusia di dunia ini. Hanya ada lampu jalan dengan cahaya yang remang-remang. Mungkin karena ini sudah jam delapan malam lebih, jadi semua anak-anak sudah harus masuk ke rumahnya masing-masing.

Aku duduk di salah satu ayunan di taman bermain yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Kembali menumpahkan seluruh perasaanku lewat pena yang sengaja kugerakkan untuk merangkai kata-kata. Sambil sesekali melihat suasana di sekitar sini.

Seakan-akan tidak ingin membiarkannya sendirian, bulan bersinar dengan cukup terang agar gadis itu tidak terlalu takut pada kegelapan.

Sebenarnya ini adalah hari spesial bagi keluargaku, karena hari ini adalah hari ulang tahun anak kesayangan mereka.

Ya. Kakak laki-lakiku sedang berulang tahun. Tetapi aku malah ada di sini sendirian.

Biar ku ulangi lagi, hari ini spesial bagi keluargaku, bukan bagiku.

Sepulang sekolah tadi, kulihat rumah sangat sepi. Mobil yang selalu terparkir di garasi sudah tidak ada di sana. Sepatu yang selalu tertata rapi di rak juga hilang entah kemana. Mereka semua pergi tanpa ku. Tanpa menungguku sebentar saja. Padahal hari ini aku sengaja pulang cepat, memilih naik angkutan umum daripada berjalan kaki seperti biasanya. Tetapi tetap saja, aku terlambat.

Sedih? Kecewa? Aku tidak apa-apa. Ini sudah biasa.

Aku sudah terbiasa, lagipula hal seperti ini bukan pertama kalinya. Mereka sudah sering meninggalkan aku sendirian di rumah. Dan mereka akan bersenang-senang tanpa memikirkanku. Sekarang pun jika aku melihat dari postingan keluarga, mereka terlihat begitu bahagia. Bernyanyi bersama, meniup lilin ulang tahun, memotong kue, lalu saling menyuapi satu sama lain.

Sisi menarik kedua sudut bibirnya, ikut tersenyum melihat kebersamaan keluarga yang tanpa ada dirinya di sana. "Lihatlah! betapa bahagianya keluarga ini."

Pernah suatu hari, aku sangat ingin bertanya kepada mereka, tentang siapa sebenarnya aku ini. Apa aku bukan bagian dari mereka? Kami sama-sama seorang anak, tetapi kenapa aku harus mendapat perlakuan yang berbeda.

Semesta dan Sisinya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang