6. Kenangan baru dengannya

8 4 0
                                    

(Part yang di tulis miring adalah POV dari buku diary Sisilia)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)



Happy Reading 🤗👋

-----




10 September 2018

Di saat seluruh siswa dan siswi dengan senang hati berhambur keluar kelas saat bel istirahat berbunyi, Sisilia justru hanya duduk di dalam kelas. Meletakkan kepalanya di meja sambil terus menghela napas.

Seluruh teman sekelasnya pergi. Ada yang sedang di kantin, mengobrol di luar kelas, dan ada juga yang bermain di lapangan. Entah bermain bola atau hanya sekedar kejar-kejaran seperti murid sekolah dasar.

Entah kenapa gadis itu tiba-tiba tidak nafsu makan, jadi dia tidak ikut Flora dan Bintang ke kantin. Dan sekarang, dia merasa menderita karena bosan.

Kemudian tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya. Membuat Sisi akhirnya memutuskan untuk membaca buku saja di perpustakaan.

Aku pergi ke perpustakaan sekolah. Jujur saja, sebenarnya aku sudah lama tidak membaca buku di sini. Jika bukan karena guru yang meminta untuk mencari beberapa bahan tugas, mungkin aku tidak akan pernah ke tempat ini sebelumnya.

Entah kenapa tiba-tiba aku merasa sangat ingin datang kemari. Kelihatannya juga sangat nyaman di sini. Sejuk dan tenang.

Sisilia menyusuri setiap lorong yang tersekat rak berisi banyak buku. Mulai dari buku cerita rakyat, buku resep makanan, buku edukasi, berbagai jenis novel, hingga segala macam buku ada di sini. Niat awalnya adalah mencari novel yang menarik untuk di baca.

Aku membaca dengan seksama judul-judul buku yang tertera di sana. Dan perhatianku terhenti pada sebuah buku yang berjudul "Pengagum Rahasia". Aku merasa tertarik, tetapi sayangnya buku itu terletak di rak bagian atas.

Setelah berhasil menemukan buku yang dia inginkan, gadis itu mengedarkan pandangan ke sekitar. Mencari barangkali ada sebuah benda yang bisa dinaiki untuk mengambil buku itu. Tetapi nihil, mungkin tangga kecil yang biasanya disediakan di  sini sedang dipakai seseorang di lorong buku yang lain.

Dengan sekuat tenaga, aku berusaha mengambil buku itu. Sebenarnya tidak terlalu tinggi, hanya saja aku yang pendek. Tetapi aku tidak menyerah, meskipun harus berjinjit sampai jari kakiku terasa sakit, akan tetap aku lakukan. Aku benar-benar ingin membaca buku itu.

Jika Bintang melihat hal ini, pasti laki-laki itu akan terus-terusan mengataiku pendek dan menertawakan diriku dengan suara menyebalkannya itu. Untung saja sekarang aku sedang sendirian.

"Susah sekali," gerutu Sisi. Dia benar-benar ingin mengeluarkan semua umpatannya di sini.

Karena tak kunjung berhasil meraih benda yang dia inginkan, gadis cantik itu menendang rak buku di depannya. Emosinya sudah berada di puncak. "Aw, ternyata sakit juga."

Semesta dan Sisinya [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang