(Part yang di tulis miring adalah
POV dari buku diary Sisilia)
✨Happy Reading 🤗👋
-----
01 Oktober 2018
Tidak tau lagi sudah seberapa besar rasa sukaku kepada Semesta. Dan sudah berapa kali aku terus mengatakan bahwa Semesta Buana itu sempurna. Hanya melihatnya dari jauh pun mampu membuatku terkesima kepadanya. Aku bahkan sempat meragukan bahwa dia adalah manusia, bukan malaikat yang sengaja turun dari surga dengan wujud menyerupai manusia biasa. Atau bukan juga manusia super yang punya banyak kekuatan untuk membuat dunia tunduk di depannya. Tetapi kenapa dia bisa terlihat begitu indah dan sempurna sebagai seorang manusia biasa.
Andaikan aku punya kekuatan untuk bisa memikat hati orang yang aku sukai, dia pasti sudah menjadi milikku hari ini.
"Sisi, aku mencarimu kemana-mana, sedang apa kau di sini?" ucap Flora. Gadis berambut pendek itu terlihat sedikit terengah-engah. Sepertinya ia benar-benar mencari Sisi di setiap sudut sekolah ini. Dan akhirnya berhasil menemukan temannya itu sedang duduk di anak tangga tepi lapangan. Sedangkan manusia yang dicari sejak tadi itu hanya menoleh sekilas ke arah Flora, lalu kembali menatap keindahan Semesta Buana di depannya.
Cuaca hari ini tidak terlalu terik. Karena itu Sisi memilih duduk di sini agar bisa memandang dambaan hatinya lebih dekat.
"Kau begitu menyukainya ya? Sampai tidak berkedip saat menatapnya," ucap Flora. Gadis itu mendudukkan diri di samping Sisilia.
Masih tetap pada posisi menatap Semesta yang sedang bermain bola di lapangan, Sisi tersenyum sebelum berkata, "Flo, sepertinya aku benar-benar sangat menyukainya."
Beberapa kali terlintas di pikiranku untuk mengungkapkan perasaan kepadanya. Menyatakan secara langsung jika aku jatuh cinta kepadanya. Kira-kira akan seperti apa reaksi Semesta saat aku mengatakan hal itu di hadapannya.
Tetapi sayangnya aku tidak seberani perempuan lain yang sampai berhadapan, lalu secara gamblang mengungkapkan isi hati mereka kepadanya. Jujur saja, aku masih sedikit tidak yakin dengan perasaanku. Atau mungkin sebenarnya aku tidak percaya diri saat berhadapan dengan laki-laki itu. Karena dia terlalu sempurna untuk aku yang biasa saja.
Dia pintar, baik, sopan, tegas, tampan, dan populer. Sedangkan aku tidak seperti itu. Orang-orang saja mengetahui tentang aku karena Bintang. Sering sekali aku mendengar mereka selalu berkata, "Oh Sisilia yang temannya Bintang itu."
Jika aku tidak punya teman yang dikenal banyak orang, mungkin mereka juga tidak akan tau bahwa ada Sisilia di sekolah ini.
Sekarang Sisi terlihat merenungkan sesuatu. Raut wajah yang tadinya ceria dan tersenyum lebar, seketika menjadi sedikit murung. "Ada apa Sisi? Apa yang kau pikirkan?" tanya Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Sisinya [✔️]
Teen FictionBerisi tentang cerita yang tertulis di dalam diary seorang Sisilia Rona Renjana. Dimana kisah ini pertama kali ditulis olehnya pada 2018 di buku dengan sampul coklat yang selalu dia bawa kemana-mana. Dia menceritakan tentang kehidupan dan hari-hari...