Mereka sudah pulang dari rumah Tante Lisa, tiga bersaudara itu turun dari mobil dan membiarkan ayah mereka memarkirkan mobilnya.
Jungwon menatap Heeseung yang mengobrol dengan Riki lalu mengalihkan pandangannya ke kolam ikan dekat rumah neneknya. Dia mengernyit bingung saat melihat pria yang cukup tinggi.
Jungwon merasa bahwa arah pandang pria tinggi itu kepada Heeseung. Tiba-tiba saja tatapan pria tinggi itu menoleh ke dirinya.
Tatapannya seolah menghipnotisnya, dia diam menatap pria tinggi itu. Tatapannya berubah menjadi merah.
"Kak? Kakak!"
Jungwon merasakan bahunya diguncang, dia menoleh dan menatap Riki yang mengguncang bahunya.
"Kenapa Ki?"
"Kakak, dari tadi dipanggilin juga! Ayok masuk!" Kata Riki sambil menarik tangan Jungwon.
Jungwon melihat tangan Heeseung yang digandeng oleh Riki. Jungwon menatap ke Heeseung, dia kebingungan karena ada sepasang tangan yang memegang bahu Heeseung.
Tangan itu penuh luka dan terlihat membusuk, Jungwon mundur beberapa langkah membuat Riki ikut tertarik dan tautan tangan Riki dan Heeseung terlepas.
"Kakak kenapa sih?!" Riki terlihat kesal karena tautan tangannya dengan Heeseung terlepas.
"Ah maaf"
Jungwon menggelengkan kepalanya dan saat dia melihat ke bahu Heeseung lagi, dia tidak melihat tangan itu lagi.
"Kak, kamu kenapa?" Khawatir Heeseung.
Sejak Jungwon mengambil powerbank dan biskuit untuk nya dan Chiquita, dia menjadi kurang fokus.
"A-ah gapapa! Kakak tadi lagi kurang fokus aja" kata Jungwon.
Riki menghela nafas berat, dia tak tau ada apa dengan kedua kakaknya yang jelas dia mau mandi sekarang.
"Ayok masuk ke rumah! Aku mau bersih-bersih terus makan, aku lapar"
"Anak-anak!"
Riki menarik kedua kakaknya namun kembali terhenti karena ayahnya yang memanggil.
Riki sabar, Riki anak baik, Riki tampan. Ya itu lah kira-kira batin Riki saat ini.
Mereka berbalik dan menatap ayahnya.
"Ada apa ayah?" Tanya Jungwon.
Bima menatap ketiganya lalu menatap Heeseung, dia menghela nafas.
"Heeseung, ayah mau ngomong sama kamu."
Heeseung langsung mengangguk, dia melepaskan genggaman Riki.
"Yang lain boleh pergi, ayah mau bicara sama Abang kalian" kata Bima.
Jungwon mengangguk, dia merangkul Riki dan menyeretnya masuk, padahal Riki tak mau. Riki kan mau nya bareng Heeseung.
Keduanya masuk ke dalam rumah, meninggalkan ayah dan anak nya itu.
Jungwon sebenarnya sempat menatap ke belakang, dan dirinya mengernyit bingung saat melihat Bima yang tengah menepuk-nepuk kepala Heeseung namun Jungwon hanya melihat itu sekilas karena Riki merengek padanya yang membuatnya terpaksa harus melihat Riki.
~
Jungwon mandi terlebih dahulu setelah itu Riki dan Heeseung. Tadi Riki udah dia ajakin tapi anaknya enggak mau, katanya mau sama abangnya si Heeseung.Jungwon jadi merasa enggak dianggap kakak sama Riki, tapi ya gimana ya? Riki memang dari kecil tuh deketnya sama Heeseung.
Yang ngurus Riki juga Heeseung dulu.. soalnya kan pas Riki lahir, Jungwon masih kecil banget pas itu. Satu-satunya yang bisa menjadi sosok kakak buat Riki ya Heeseung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery Of Grandma's House
HorrorJungwon dan keluarganya melakukan liburan di rumah nenek nya... Disana dirinya cukup bersenang-senang, namun makin hari.. makin banyak hal aneh yang Jungwon dan keluarganya rasakan. Jungwon mencoba mencari tau dan dirinya berhasil menemukan misteri...