"Lakukan sesuatu, sialan!! Adikku ada didalam dengan setan itu!" Marah Heeseung.
Dia kesal karena pastor yang bertugas mengusir setan itu diam saja.
"Heeseung, tenangkan dirimu. Kita akan mencari jalan keluarnya." Kata Bima.
"Bagaimana aku bisa tenang?! Arghh sial!"
Heeseung mengerang, kedua tangannya menutup kedua telinganya dan dia pun berjongkok. Riki pun berjongkok dan mengusap punggung Heeseung.
Jendela kamar itu tiba-tiba saja terbuka lebar dan angin tertiup kencang.
Pastor menoleh ke arah keluarga Bima.
"Pergi dari kamar ini sekarang juga!!"
Bima yang melihat Pastor yang panik pun dengan cepat menurut. Dia menarik Eunha dan pergi keluar kamar. Begitupun Riki, pria itu dengan cepat menarik tangan Heeseung dan mengajaknya keluar kamar.
Setelah keluarga Bima pergi dari sana. Terdengar suara erangan kesakitan dari pastor dan putra altar itu.
Namun Bima tidak menggubris hal itu. Bima hanya fokus membawa keluarganya untuk pergi meninggalkan ruangan itu sesuai perintah dari pastor.
Keempatnya sudah sampai di bawah. Lisa menghampiri Eunha dan memeluk wanita itu seolah menenangkannya.
"Dimana Jungwon?" Tanya Lisa pada Bima.
Bima hanya menjawab dengan gelengan. Lisa menghela nafas, dia menatap Riki dan Heeseung yang duduk disana.
"Heeseung, kamu baik-baik saja?" Bima menghampiri anak sulungnya itu dan mengusap punggung Heeseung.
Semua pandangan beralih ke arah Heeseung. Heeseung meremas kuat bagian dadanya tepatnya dimana jantungnya berdebar.
Ekspresi wajahnya terlihat sekali sangat kesakitan.
"Bang.."
"Jangan mendekat!" Teriak Heeseung saat melihat Riki yang hendak mendekatinya.
Riki terlihat terkejut saat Heeseung berteriak padanya, ini pertama kalinya dia mendengar teriakan atau yang bisa dia anggap bentakan.
"Mas, tahan Heeseung sekarang juga!" Kata Lisa yang membuat Bima pun dengan cepat menahan anak sulungnya itu.
Tangannya memegang erat tangan Heeseung, mengabaikan Heeseung yang mengerang kesakitan.
"Heeseung, pertahankan kesadaran mu!"
Bima menatap mata Heeseung yang secara perlahan menjadi kosong dan Bima juga merasakan sakit di tangannya, dia tau bahwa secara perlahan Heeseung telah di rasuki.
"Lepaskan dia.. dia milikku.."
Semua orang yang tadinya menatap Heeseung pun kini menoleh ke sosok wanita yang sangat menyeramkan.
Sosok wanita itu menjulurkan tangannya dan secara tiba-tiba Heeseung pun menjulurkan tangannya juga.
"Heeseung!" Sial, Bima lengah karena secara tiba-tiba Heeseung mencakarnya sehingga tangan kirinya lepas dari pegangannya.
"Kemarilah anak baikku.." kata sosok itu dengan senyuman mengerikannya.
Sosok itu mengangkat tangannya sehingga tubuh Heeseung terangkat dan terbang.
Semua orang disana menatap Heeseung panik. Mereka tak bisa membiarkan Heeseung diambil begitu saja.
"Tidak akan aku biarkan, kamu mengambil keponakanku!!" Lisa berlari menuju sosok itu dan melempar sepatu miliknya kepada sosok itu membuat sosok itu marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery Of Grandma's House
TerrorJungwon dan keluarganya melakukan liburan di rumah nenek nya... Disana dirinya cukup bersenang-senang, namun makin hari.. makin banyak hal aneh yang Jungwon dan keluarganya rasakan. Jungwon mencoba mencari tau dan dirinya berhasil menemukan misteri...