Day 4 Part 1

42 8 5
                                    

Jungwon terbangun di pagi hari yang indah, dia berjalan dengan gontai keluar kamar.

Wah rupanya adiknya juga baru bangun. Jungwon menatap Riki yang bersandar di dekat pintu kamarnya. Sepertinya pria itu masih belum sadar dengan benar.

"Rik, tumben udah bangun??"

Riki menatap Jungwon dengan mata setengah sadar.

"Aku mimpi buruk, kak"

Jungwon mengangguk mengerti, dia menatap Riki sejenak.

"Leher mu kenapa? Kok berdarah?"

Riki kebingungan. Dia memegang lehernya dan dia baru menyadari bahwa lehernya penuh darah.

"Eh?! Ini darah apaan?!"

Jungwon memegang bahu Riki dan menatap lebih dekat.

"Kamu sakit enggak?? Lagian ada-ada aja bisa sampai gini sih!"

Jungwon menarik tangan Riki, dia akan membawa Riki ke kamar mandi untuk membersihkan lehernya.

"Ke kamar mandi dulu aja buat bersihin luka nya." Kata Jungwon yang dituruti oleh Riki.

Keduanya berjalan turun menuju ke kamar mandi.

~
Tak ada luka di leher Riki, yang artinya darah itu bukanlah milik Riki..

Namun Jungwon merasa hal ini aneh, kalo bukan darah Riki. Darah siapa itu? Dan mengapa darahnya ada di leher Riki?

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Jungwon pada Riki.

Riki mengangguk dengan ragu, nyatanya dia juga merasa bingung dan aneh dengan semua kejadian itu.

Jungwon terdiam sejenak namun selanjutnya mengangguk. Sepertinya darah itu ada hubungannya dengan misteri rumah nenek.

Pokoknya hari ini Jungwon akan mencari tahu tentang apa yang terjadi sebenarnya.

Jungwon mengacak-acak rambut Riki dan berjalan meninggalkan Riki. Dia mau pergi ke kamarnya dan mengambil baju untuk mandi.

Sedangkan Riki menatap Jungwon sampai pria itu hilang dari pandangannya. Oh iya, Riki lupa menyalakan handphone.

Riki menyalakan handphonenya dan begitu handphonenya terbuka, terdapat banyak sekali notifikasi dari Sunoo.

Sunoo
Rik, kapan lu keluar dari rumah itu?
Ki?
Woy Riki!
Rik, kata gue keluar dari rumah itu secepatnya, Rik.
Alexander Riki!
Rik, kalo lu baca pesan ini, telepon gue!

Riki menatap handphonenya bingung. Tumben banget si Sunoo ngirim pesan banyak sekali.

Riki menekan tombol telepon di kontak Sunoo dan menghubungi pria itu dan pria itu menjawab.

"Woy Riki! Kemana aja?! Panik tau enggak gue pas lu kagak bisa dihubungi."

"Ya maaf.. gue ketiduran."

"Gimana kabar lu? Ada masalah atau gangguan di rumah nenek lu?"

"Huft tadi barusan gue ngalamin, ada  darah di leher gue."

"Di leher?? Leher lu luka??"

"Enggak, tapi ada darah di leher gue.. kayaknya mimpi itu bener deh."

"Mimpi? Coba lu ceritain ke gue.."

Riki pun menjelaskan mimpinya kepada Sunoo, dia bahkan tak menyadari bahwa Heeseung kini tengah menatap nya di belakangnya.

"Nanti gue kirimin pesan arti dari mimpi lu. Gue ngerasain feeling yang enggak enak kalo gue ngomong sekarang ke lu"

The Mystery Of Grandma's House Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang