Pagi telah tiba, Jungwon bangun dengan perasaan bingung. Kenapa tidak? Dia baru bangun dan dia melihat banyak sekali orang-orang disini.
Jungwon berjalan, ekspresi mengantuk dan pikirannya yang belum terkumpul membuat Jungwon agak linglung dan berakhir menabrak beberapa orang.
"Maaf-maaf" kata Jungwon.
Jungwon menatap orang yang dia tabrak. Ekspresi terkejut tak dapat dia sembunyikan.
"Chiquita, kamu ngapain disini??" Kaget Jungwon.
Jungwon menatap Chiquita yang membawa sesuatu di tangannya. Seperti sesajen..
"Apa itu?"
"Ah ini.. bukan apa-apa, hanya tradisi Jawa."
Jungwon menatap Chiquita curiga. Dia tau dan yakin sekali Chiquita berbohong. Sesajen memang tradisi Jawa namun keluarga besar Jungwon tak pernah melakukan tradisi itu.
"Mas, aku duluan ya?"
Jungwon mengangguk sebagai jawaban. Jungwon menatap Chiquita yang melangkah pergi meninggalkan dia.
Jungwon kembali berjalan, tujuannya sekarang adalah kamar Eunha. Dia menatap Eunha. Wanita itu demam karena kaget atas kejadian semalam.
Jungwon berlutut dan menatap ibunya yang terlihat gelisah. Jungwon mengusap keringat dingin di dahi Eunha dan mengganti kain yang digunakan untuk mengompres.
Jungwon disana sejenak hanya untuk mengecek keadaan Eunha lalu dia pergi hendak pergi ke kamar mandi, namun sebelum itu dia seperti melihat sesuatu.
Jungwon berhenti sejenak dan menatap dalam diam. Mata Jungwon tak lepas dari orang itu.
"Abang.."
Heeseung terlihat sangat lemas. Dia terduduk lemas di kasur miliknya. Jungwon berjalan masuk ke dalam kamar Heeseung.
"Abang.. Abang kenapa??"
"Jungwon.."
Heeseung memeluk Jungwon erat. Matanya mengeluarkan air mata.
"Abang capek.. Abang udah enggak kuat.."
Jungwon kebingungan, dia menepuk-nepuk punggung Heeseung seolah menghibur pria itu.
Heeseung melepaskan pelukannya pada Jungwon. Dia menghapus air matanya kasar. Dia tersenyum sambil menatap Jungwon.
"Jungwon.. kalo Abang ngelakuin sesuatu yang nyakitin keluarga kita.. kamu tolong hentikan Abang ya?"
"Maksud Abang?"
Heeseung tersenyum, dia mengusap rambut Jungwon.
"Kamu akan tau nanti.. yang jelas, Abang pesan ke kamu.. kalo ada hal yang tidak dinginkan terjadi, lakukan segala hal untuk mencegahnya" kata Heeseung.
Jungwon diam, sebenarnya dia tak mengerti apa yang dikatakan Heeseung. Namun dia memilih mengiyakan apa yang dikatakan Heeseung.
"Abang sudah baik-baik saja?" Tanya Jungwon pada Heeseung.
Heeseung tersenyum ramah, walaupun wajahnya masih agak pucat.
"Iya.. tak perlu khawatir. Abang baik-baik saja." Kata Heeseung.
Jungwon mengangguk mengerti. Dia diam sejenak sebelum mengingat sesuatu yang lain.
"Abang.. kemarin Abang kenapa?" Tanya Jungwon yang membuat Heeseung kebingungan.
"Kemarin??"
"Iya kemarin, Abang kemarin beda banget. Abang kemarin hampir mukul Jungwon.."
Heeseung terdiam, dia menghela nafas dan menutupi wajahnya menggunakan dua tangannya. Dia menatap Jungwon dan memegang tangan Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery Of Grandma's House
TerrorJungwon dan keluarganya melakukan liburan di rumah nenek nya... Disana dirinya cukup bersenang-senang, namun makin hari.. makin banyak hal aneh yang Jungwon dan keluarganya rasakan. Jungwon mencoba mencari tau dan dirinya berhasil menemukan misteri...