Episode 10

378 39 0
                                    

Seluruh keluarga Fre dan Fio sudah boleh pulang kerumah. Begitu pula Zee. Sementara penyidikan belum membuah kan hasil. Anak buah Zee dan Adel sedang mencari Muthe namun belum ditemukan.

Hari-hari mereka berangsur kembali tenang. Fre sedang hobi-hobinya menemani Shaka main. Fio juga sedang happy menemani dua bayi besarnya.

"Pa, urusan di US gimana?" Tanya Fre yang sedang menggendong Shaka yang tidur.

"Papa disini dulu lah, mastiin kalian berempat aman, sehat dulu, baru kesana," kata papa Aran sambil memandang layar tab nya.

"Mama udah enakan? Mama mau makan? Belom makan siang lho," kata Fio membantu mama Chika yang baru turun dari kamar.

"Ini mau makan, kalian dah makan?" Tanya Mama Chika.

"Fre yang belom ma, nunggu mama," jawab Fre.

"Yuk makan," kata mama Chika mengajak Fre. Fre segera mengoper Shaka pada Fio dan menemani mamanya makan.

"Shaka tidur?" Tanya papa Aran. Fio hanya mengangguk.

"Kalian ati-ati ya, lagi banyak orang jahat," kata papa Aran. Fio hanya mengernyitkan dahinya bingung.

Saat ini teman-teman mereka juga sedang hamil, Jessi dan Marsha sedang memasuki usia kehamilan 4 bulan. Anak kedua Ashel yang kembali seorang perempuan, di beri nama sesuai keiinginan sang bapak, Callie.

Malam itu Fre dan Fio bersantai di balkon kamarnya sementara Shaka sudah tidur. Fio meletakan kepalanya di bahu kanan Fre.

"Maaf ya jalan cerita cinta kita kayak drama banget gini," kata Fre nyengir.

"Gak papa yang, biar ada cerita buat Shaka, hehe, makasih ya kamu bisa terus yakinin aku, makasih atas semua perjuangan kamu," kata Fio mengelus pipi suaminya.

"Inget gak, kita dimulai dari saingan nilai, sampe jadi pacaran, putus, eh malah dijodohin," kata Fre ketawa.

"Ini definisi jodoh di tangan Tuhan yang hehehe," saut Fio.

"Makasih sudah menghadirkan pangeran kecil diantara kita, love u," kata Fre. Belum sempat Fio membalas, bibir Fio keburu di sosor oleh Fre.

Melihat mereka, bulan saja pasti malu, kalah romantis dan indah dengan pemandangan kedua sejoli ini.

"Masuk yu dingin," kata Fio mengajak suaminya.

"Sini ku angetin," kata Fre nyengir kuda menggoda istrinya.

"Beloooom!!!" Kata Fio menolak sambil kabur ke dalam kamar.

Keduanya tidur dengan posisi berpelukan hangat. Dua sejoli yang saling sayang tak lekang oleh apapun.

Pagi itu media di hebohkan dengan berita meninggalnya seorang anak mantan pejabat di dalam penjara, di curigai karena serangan jantung.

Setelah membaca berita itu Fre langsung menelpon Zee. Zee mengkonfirmasi jika kejadian itu benar dan yang meninggal adalah Tian.

"Rame banget ini pasti," kata Fre.

"Kita harus nemuin Muthe sebelom tambah runyam ini masalah," kata Zee.

"Kemana lagi?" Tanya Adel. Fre dan Zee mengangkat kedua bahu mereka.

Ketiganya saat ini berada di kantor Fre. Tiba-tiba Gressel masuk ke dalam ruangan, terburu-buru dan menyerahkan data pada Fre.

"Paan nih?" Tanya Fre, kedua temannya langsung mengerumuninya.

"Pak, harusnya malem itu gak ada CS yang kesini, karena malem itu petugsanya sakit, dan mereka udah kontak satpam kalo gak dateng," kata Gressel.

"Oi ini Fre," kata Zee membuka cctv dari laptop Fre.

Terlihat jika dipelankan si CS sempat mengambil botol Fre saat dirinya lengah.

"Kita cari tau siapa CS itu, kok bisa masuk sampe sini," kata Fre. Gressel mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan.

"Datanya kasih polisi aja, kalian ngamanin keluarga kalian dulu," kata Adel. Zee dan Fre mengangguk, paham kalau Adel lebih mengkhawatirkan mereka.

"Callie pad kabar Del, gue belom sempet jenguk," kata Fre.

"Aman, udah pada dirumah kok," kata Adel.

"Eh nikahan Indah sama Oniel kapan ya?" Tanya Zee.

"Bulan depan, akhir bulan ini Indah pelantikan dokter," jawab Fre.

"Marsha pa kabar Zee?" Tanya Adel.

"Udah jauh lebih tenang sekarang, udah gak se moody an sebelumnya," kata Zee nyengir.

"Haha, sabar ya pak," kata Fre disambung tawa Adel.

"Dah puas gue tidur kamar tamu tiap ribut," kata Zee menepok jidatnya.

"Lu pada udah di telpon Olla?" Tanya Fre, kedua sahabatnya mengangguk.

"Menurut lu gimana Fre, kalo bisnis kan lu berdua lebih jago," kata Adel.

"Kalo bisnis sih ya bisa aja, tempatnya strategis, apalagi Olla mau jadiin tempat itu tribute buat babe, pasti banyak yang mau kesana," kata Fre.

"Iya, lebih ngejual nostalgic nya sih, mengembalikan rumah buat anak-anak yang dulu disana," kata Zee.

Olla mengajak mereka membangun kembali the pit dengan konsep yang lebih wah dan tribute to babe. Mereka semua setuju, karena sisi emosionalnya lebih dapet buat semua apalagi yang bangun orang yang dulu juga besar disana.

**************************************

What next ya kira-kira?

Happy reading

Cerita Cinta Fre-Fio (Kini dan Nanti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang