Episode 23

270 34 1
                                    

"Reggie!" Flo mendapati Reggie yang tergeletak bersimbah darah disana.

Ribka menopang tubuh Reggie yang bersimbah darah. Flo segera mencoba menolong anaknya.

"Yang lain mana?" Tanya Gito pada Ribka. Ribka hanya menunjuk arah mereka pergi. Gito pun berlari menyusul.

Fre keluar dari ruangan Fio dengan wajah penuh emosi dan terbakar. Oniel dan Indah kaget dengan kondisi itu. Indah segera masuk ke dalam ruangan sementara Oniel menahan Fre.

"Fre lu kenapa? Fio kenapa?" Tanya Oniel.

"Niel, jaga Fio sampe gue balik!" Kata Fre kemudian beranjak pergi menghilang.

Indah keluar dengan wajah berlinang air mata. Oniel langsung mendatangi Indah dan menayakan ada apa.

"Fio henti jantung lagi, sekarang lagi di tolong," kata Indah menangis dalam pelukan Oniel.

Kembali ke Gito yang baru saja berhasil menemukan Shaka yang sedang berusaha membebaskan Zyzy yang ditodong oleh Nayla.

"Ada apa ini Ka?" Tanya Gito.

"Dia anak tante Muthe om," kata Shaka tanpa memalingkan wajah dari Nayla yang siap menembak Zyzy.

"Gito, Shaka, its over, kalian semua udah kalah," kata Muthe muncul di belakang Nayla.

Gito dan Shaka mulai menyadari pasukan Muthe yang mulai mengerubungi mereka. Kalah jumlah? Jelas.

"Lu udah kalah begitu lu masuk perangkap gue," kata Muthe.

"Kalian pikir gue sebodoh Tian?" Ucapnya lagi sambil menodongkan pistolnya ke arah Gito yang berdiri di depan Shaka.

"Abisin mereka!" Kata Nayla memberi kode. Semua anak buahnya langsung menyerang Gito dan Shaka. Sementara Nayla dan Muthe membawa Zyzy pergi dari sana.

Gito dan Shaka berusaha sekuat tenaga menghalau gempuran orang-orang yang memukulinya dan mengeroyoknya.

"Shaka!" Jabieb dan Flo yang tiba di tempat perkelahian itu segera masuk dalam pergumulan itu, berusaha menolong Gito dan Shaka yang mulai kewalahan.

Perkelahian itu sangat tidak sebanding, sekitar 50 orang melawan 4 orang, jelas saja ke empatnya babak belur dan kewalahan.

Tiba-tiba muncul pria berhelm dengan pakaian serba hitamnya menghantamkan motornya kearah kerumunan itu.

Pria berhelm itu melempar helmnya ke sembarang tempat dan mengeluarkan karambit sebagai senjatanya. Pria itu adalah Fre. Dengan wajah berapi-api dirinya berlari ketengah kerumunan menghantam dan merobek semua yang ada dihadapannya.

Shaka terperanjak, dirinya tidak pernah melihat papanya sesadis ini. Namun dirinya tidak punya waktu untuk membahas itu, karena sudah kembali sibuk dengan orang-orang yang menyerangnya.

Fre berhasil menyingkirkan hampir setengah lawannya bersama yang lain. Semua terhenti saat sebuah teriakan seorang wanita menggema disana.

Dari kejauhan muncul mami Feni dan Papa Aran bersama. Fre yang sedang meletakan ujung karambitnya dileher lawannya baru berhenti saat leher itu terlepas setengahnya.

"Sori Git, Flo, its just bisnis, balik!" Kata mami Feni begitu saja dan pergi dari sana. Semua anak buah yang tesisa pergi begitu saja membawa semua yang terluka.

"Opa?" Tanya Shaka.

"Udah beres, kamu cari Nanti!" Perintah Aran. Shaka segera pergi bersama Jabieb mencari Zyzy.

"Fre, eazy! Kamu udah lama membuang kamu yang ini, jangan di kembalikan, kakekmu gak akan senang kamu kembali menjadi begini," kata Aran mengambil karimbit Fre pelan dan menarik Fre dalam pelukan.

Fre yang mulai tenang akhirnya menangis kencang dalam peluk Aran.

Gito dan Flo segera kembali ke tempat Reggie dan Ribka dan segera membawa mereka ke rumah sakit.

Muthe dan Nayla bersiap pergi untuk kembali menghilang saat mereka yang berada di bandara private di hadang oleh Shaka dan Jabieb.

"Balikin Nanti!" Kata Shaka marah.

"Jadi lu berhasil lolos, emang anak Fre bukan sembarangan," kata Muthe menodongkan senjata kearah Shaka.

Shaka dan Jabieb sudah mendapatkan lokasi itu dari Lion dan Zee yang sedang menyusul mereka.

Tidak lama muncul polisi mengepung mereka (dah kayak film india, polisinya dateng pas tugasnya selesai).

"The, ini salah gue, bukan anak-anak, tolong lepasin mereka," kata Fre yang tiba bersama Aran dan para polisi.

"Lu udah ngancurin hidup gue sama Nayla, sekarang lu juga harus ngerasain hal yang sama," kata Muthe.

"Lu salah The, yang bunuh Tian di dalam penjara itu anak buah bokap Tian sendiri," kata Zee melemparkan Hpnya pada Muthe.

Muthe melihat footage yang berhasil di temuin Zee dan Lion. Dirinya tidak percaya, dia menangis kencang.

Zyzy berhasil kabur karena kelengahan Nayla yang bingung karena mamanya menangis hebat.

"Mati kalian!" Muthe melepaskan satu tembakan kearah Zyzy.

Ribuan tembakan balasan lepas kearah Muthe dan Nayla dari polisi yang berada di sana saat itu.

"Papa!"Zyzy dan Shaka langsung menangkap badan Fre yang terjatuh karena menghalangi tembakan yang mengarah pada Zyzy.

Semua polisi langsung berhambur mengecek Muthe dan mengamankan area tkp.

Fre segera di bawa menuju rumah sakit. Tembakan itu mengenai area yang cukup vital baginya. Fre segera menjalani operasi karena perdarahan yang dialaminya.

**************************************

Bagaimana akhir dari kondisi Fre?
Akankah dirinya menyusul Fio?

Happy reading

Btw sori ya kalo ceritanya jd action

Cerita Cinta Fre-Fio (Kini dan Nanti)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang