Saat Shaka, Lion dan Reggie sampai di rumah Shaka, kondisi rumah sudah berantakan, satpam yang berjaga pingsan dan ART mereka juga. Zyzy, Nayla dan Ribka tidak ada disana.
"Ck, kita telat," kata Reggie kesal. Sementara Shaka dan Lion segera menghubungi orang tua mereka.
Fre yang dalam kondisi gak bisa fokus gak bisa apa-apa sampe Shaka kembali ngamuk padanya. Shaka akhirnya memutuskan mencari adiknya. Lion ikut mencari bersama Regie. Oniel dan Indah sama paniknya dengan Lion dan Shaka.
Hingga pagi menjelang mereka belum menemukan adik mereka dan memutuskan kembali ke rumah Shaka, karena disana Oniel dan para polisi sudah berada. Reggie pamit pulang tanpa kerumah Shaka.
Sementara di RS Fio baru saja selesai operasi. Indah masih berdiskusi dengan dokternya sementara Fre menunggu dengan muka kosong karena gak tau harus apa.
"Oke makasih banyak dok," kata Indah pamit dari dokter yang merawat Fio.
"Gimana Ndah?" Tanya Fre.
"Perdarahannya cukup banyak di kepala, jadi sementara harus dirawat di ICU lagi, kondisi masih belum bisa di pastikan tapi saat ini stabil, kamu balik aja, anak-anak lebih butuh lu, Fio biar sama aku," kata Indah menenangkan Fre. Fre mengaguk dan segera pergi.
Sesampainya di rumah Fre segera mendatangi Oniel. Para polisi masih mencari keterangan dari para saksi.
"Ini bukan sembarangan Fre, ini terlalu rapi," kata Oniel.
"Zee sama Adel masih gak ada kabar?" Tanya Fre, dia sangat membutuhkan dua jagoannya saat ini. Oniel hanya menggeleng.
"Shaka di kamarnya, dia dari tadi ngurung diri," kata Oniel.
"Lion gimana?" Tanya Fre.
"Lion dah gue suruh pulang dulu," kata Oniel.
Fre pun menuju kamar Shaka. Dikamarnya Fre mendapati Shaka yang meringkuk menangis di pojok kamarnya.
"Bang," sapa Fre mengelus rambut anaknya. Tidak ada respon selain suara isakan dari Shaka.
"Maafin papa bang, ini semua salah papa, papa bakal beresin semua," kata Fre mengecup pucuk kepala anaknya.
Disisi lain, di bandara kedatangan internasional. Dua orang yang sangat tidak asing bagi Fre muncul.
"Bieb, langsung ke rumah, gue gak suka ada yang macem-macem ma keluarga gue," kata Opa Aran yang masih gagah.
"Oke bos," Jabieb segera memanggil anak buahnya menjemput mereka di sana. Keduanya segera meluncur ke rumah Shaka.
Dirumah Zee. Kondisi gelap, jendela dan gorden tertutup rapat. Hanya layar laptop di depan wajah Zee yang menerangi sekitarnya.
"Gotcha! Kena lu, Bit**!" Zee meregangkan badannya. Tampangnya awut awutan tak terurus. Dirinya segera beranjak dari sana dan mengambil handuknya.
Disaat yang sama di rumah Gito dan Atin. Bel pintu rumah berbunyi. Marsha, Gracie dan Michael nampak ketakutan, namun suara yang memanggil Marsha di depan menenangkannya.
Marsha segera membuka pintu. Sosok yang berdiri disana langsung di peluknya, tangis pecah dalam pelukan itu.
"Atin," kata Marsha lirih.
"Udah, yuk masuk, Lilly bawain barang mami sayang," kata Atin meminta bantuan anaknya memasukan barang.
"Aku pergi dulu ya," kata Gito mencium kening Atin dan Lilly.
Kembali ke rumah Fre. Oniel dan Fre sedang memberikan penjelasan pada polisi saat 2 orang wanita muncul di pintu rumahnya.
"Freza, biar gue bantu," kata wanita itu. Membuat Fre menoleh dan kaget.
"Flora?" Tanya Fre melihat Flo dan gadis yang dia kenal saat bertemu di dermaga.
"Biar gue ma Reggie bantu kalian kali ini," kata Flora.
"Shaka dimana om?" Tanya Reggie.
"Di kamarnya, di lantai 2, kamar paling pojok kanan," jawab Fre. Reggie mengangguk dan segera menuju kamar Shaka.
"Kok bisa ada lu disini?" Tanya Fre masih bingung.
"Gue yang minta," tiba-tiba muncul Gito dari pintu masuk.
"Bang Gito?" Fre dan Oniel makin bingung.
"Gue yang minta, urusan ini dah terlalu melebar," kata Gito lagi.
"Kalian ini siapa?" Tanya polisi yang ada disana.
"Fre!" Tiba-tiba mereka teralihkan suara teriakan dari pintu masuk. Zee dengan tas ranselnya dateng dengan penuh senyum dan siap bertarung.
Belum lagi semua ini terjawab tiba-tiba 2 mobil sedan hitam berhenti tepat di depan pintu.
"Freza Navaro Jayawardhana," kata Opa Aran masuk kedalam rumah bersama Jabieb dan anak buahnya.
"Sek-sek, kalian itu siapa???? Ini TKP lho!!!" Kata polisi yang bertanggung jawab disana kesal.
**************************************
Semua muncul, apakah perang terakhir siap di gempur? Siapa semua orang di balik ini semua?
Happy reading