Nayla sekarang disekolah menjadi seperti kucing peliharaan Shaka. Kemana-mana ngintil. Alesannya sih karena masih takut untuk komunikasi dengan orang lain.
"Oke tugas kali ini berkelompok ya, 1 kelompok 2 orang, bobot nilainya buat setengah nilai ujian tengah semester, pertemuan terakhir sebelum ujian di presentasikan," kata guru mereka di depan.
"Shaka, boleh.. saya sekelompok dengan kamu, pleaseee," kata Nyala memohon. Shaka hanya tersenyum dan mengangguk, hal yang sudah sering terjadi, batinnya.
"Terima kasih Shaka, saya kan cari bahannya dulu," kata Nayla penuh senyum semangat.
Pengumuman itu sekaligus menutup kelasnya hari ini. Anak-anak kelas mereka mulai berhambur keluar kelas.
Nayla tiba-tiba mendatangi meja Shaka.
"Shaka, saya bisa minta tolong?" Tanya Nayla.
"Kenapa Nay?" Tanya Shaka masih membereskan barangnya.
"My mom, saya tidak dijemput hari ini," kata Nayla.
"Oh mau ikut pulang?" Tanya Shaka. Nayla mengangguk semangat.
"Sori Nay gue gak bisa," kata Shaka senyum dan pergi dari sana. Nayla tampak sedih.
Saat sedang galau Nayla menunggu di gerbang sekolah, tiba-tiba seseorang memanggilnya.
"Kak Nay ngapain?"tanya Zyzy mendatangi Nayla.
"Ah, hai Zyzy, saya sedang bingung, karena tidak ada yang menjemput hari ini," kata Nayla tampak bingung.
"Kasian, sama Zyzy aja yuk," kata Zyzy penuh semangat.
"Apakah tidak apa-apa?" Tanya Nyala ragu.
Zyzy meminta Nayla menunggu sebentar, dirinya mendatangi mamanya yang sudah menjemput dan meminta izin. Setelah Fio setuju, mereka pun mengantar Nayla pulang lebih dulu.
Sepanjang perjalanan mereka banyak mengobrol. Bahkan Nayla sangat bahagia ketika Fio mengajaknya ngobrol pake bahasa jepang.
Sementara di tempat Reggie dan Shaka. Mereka seperti biasa menghabiskan waktu di tempat favorit mereka. Hari itu Shaka yang menjemput Reggie.
"Gie, gue bingung, gue gak suka tergantung sama orang lain, tapi ngobrol ma lu gue nyaman banget, kayak bisa ngungkapin semua gitu aja," kata Shaka memandang langit.
"Hahaha, ya bagus lah, my pleasure, gue juga suka banget ngobrol ma lu, cara pandangnya beda sama orang kebanyakan," kata Regie nyengir ke Shaka. Membuatnya salah tingkah.
"Eh gue hari ini gak bisa pulang malem, banyak tugas, balik yuk," kata Shaka. Reggie mengangguk mengiyakan.
Shaka mengantar Reggie, seperti biasa, dia akan mengantar Reggie sampai halte, Reggie tidak pernah mau diantar pulang kerumahnya. Shaka menghargai itu sebagai privasi Reggie, dan dirinya pasti punya alasan.
Malam itu di saat Shaka sedang asik dengan tugasnya, yang mulai membuat kepalanya panas, Nayla melakukan video call padanya.
Awalnya sekedar menanyakan tugas yang dirinya gak paham, kelamaan malah Shaka jadi mendengarkan curhatan Nayla yang kesulitan disekolah padahal sudah menjelang ujian.
Shaka hanya menjawab dengan berusaha menyemangati Nayla karena memang sulit beradaptasi dilingkungan baru dan langsung ditempa ujian.
Malam iu Fre dan Fio sedang menikmati angin malam di balkon kamarnya. Menikmati masa yang perlahan menua bersama mereka.
"Gak kerasa ya udah semakin tua," kata Fre senyum.
"Cobain aja ngadepin anakmu dua itu tiap hari, pasti berasa," jawab Fio sambil memegang keningnya.
"Haha, maap ya belom menjadi suami yang baik dan bapak yang hebat buat kalian," kata Fre senyum.
"Jadi kamu apa adanya, udah lebih dari cukup buat aku, semangat ya sayang," kata Fio mengecup pipi suaminya.
Fio menyandarkan kepalanya di pundak kanan Fre. Kalau mau dikasih back sound udah pasti migikata versi Fiony JKT 48 pemenangnya.
Fre membiarkan Fio menyandarkan bahunya sampai tertidur dan kemudian memindahkannya ke tempat tidur. Dirinya memandangi cantiknya sang istri walau dalam lelap.
Fre menuliskan puisi cinta untuk sang istri. Kali ini puisi buatannya dipajang di kamar dan kantornya oleh Fio. Sebuah apresiasi yang tak ternilai dari orang yang disayanginya.
**************************************
Sori ya up nya g terlalu panjang dulu
Mungkin beberapa waktu kedepan up nya juga agak lama dan diwaktu random, sabar menunggu ya
Happy reading
Thor lg banyak kerjaan 🥲
