🍂 Unexpected

1.6K 71 10
                                    

"Jake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jake.."

"Hm?"

Sunghoon tersenyum sambil mengelus kepala Jake, saat ini mereka tengah berbaring diatas ranjang dengan posisi saling berhadapan satu sama lain. Dapat Jake lihat gurat kelelahan di kening pria tampannya itu, kenapa? apa yang Sunghoon pikirkan?

"Aku selalu tenang jika menatap kedua matamu seperti ini" ucap Sunghoon, bibirnya tersenyum kecil, sementara matanya terus menatap kekasih manisnyaㅡ lebih tepatnya, kearah kedua mata Jake. Si mungil ikut tersenyum, meraih tangan besar yang sedang mengelus rambutnya. Tangan itu begitu hangat, Jake menyukainya, seperti melengkapi sesuatu yang hilang dalam dirinya.

"Kau suka mataku? Padahal matamu juga bagus"

"Matamu lebih cantik" Sunghoon terkekeh kecil, Jake mencebikkan bibirnya. Namun, Sunghoon tiba-tiba tersenyum sendu, matanya beralih dari mata Jake, lalu menatap kearah langit-langit kamar.

"Apa menurutmuㅡ aku bisa menemukannya?"

Tubuh Jake menegang, ia berusaha memperbaiki posisi tidurnya, mengalihkan tatapan mata itu dari Sunghoon.

"Itu sudah 15 tahun yang lalu, kau masih berharap jika mereka masih hidup?" Tanya Jake ragu. Tatapan Sunghoon lagsung beralih pada si manis, ia menjauhkan tubuhnya dari Jake dan memilih menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Kenapa kau berbicara begitu? Bagaimanapun aku merindukan Ibu dan Adikku. Mayat mereka tidak pernah ditemukan, kau tahu artinya?" Sunghoon mulai menatap Jake, si mungil terdiam sambil menelan ludah dengan susah payah "Selama mayat mereka belum ditemukan, berarti kesempatan hidup Ibu dan Adikku masih berlaku"

"Tapiㅡ bisa saja mayatnya hangus terbakarㅡ"

"Kenapa kau tidak pernah mendukungku? Kau tidak suka melihatku bahagia? Kau selalu menjatuhkan harapanku" Sunghoon menatap wajah Jake dengan tatapan terluka. Ia benci ketika kekasihnya itu menghancurkan semua harapannya.

Namun sebenarnya Jake tahu, karena ia juga merasakan hal yang sama. Tapi ia selalu beharap jika Sunghoon berhenti mencariㅡ Berhenti berusaha.

"Maaf" pada akhirnya Jake mengalahㅡ lagi. Mengikuti posisi Sunghoon yang saat ini sedang duduk bersender dikepala ranjang, ia memeluknya dengan erat.

"Ayah bilang, karena kebakaran itu, aku terjatuh dan kepalaku terbentur. Sebagian ingatanku hilang. Ayah memberikan foto Ibu dan Adikkuㅡ tapi, aku tetap tidak bisa mengingat tentang mereka, apalagi setelah 15 tahun tidak bertemu, wajah mereka pasti sudah berubah" Sunghoon tersenyum miris "Adikku pasti sudah besar" lanjutnya.

Jake semakin mengeratkan pelukkannya. Tidak perduli jika Sunghoon tidak membalas pelukkan ituㅡ mungkin dia marah.

'Kumohon, tetaplah bersamaku. Aku mencintaimuㅡ'

***

"Kau yakin bisa sendiri?"

Jake mengangguk cepat.

"Kau duluan saja, rumahmu tidak jauh dari sini. Masih kelihatan walau tubuhku pendek" ucap Jake, Sunghoon terkekeh. Mengusak kecil rambut hitam si manis. Ia hanya takut kekasihnya itu tersesat, Jake baru berkunjung kerumahnya setelah hampir 2 tahun bersamanya. Apalagi dia sudah lama tidak tinggal di Korea, ia datang dari Brisbane dan kuliah di Seoul. Sebelum akhirnya mereka bertemu dan mulai menjalin hubungan.

Sunghoon ingin mulai serius dengan Jake, namun Jake selalu memiliki seribu alasan jika ia meminta kekasihnya itu untuk bertemu dengan Ayahnya. Dia selalu bilangㅡ

'Aku belum siap'

Maka dari itu, berdalih jika sang Ayah tidak ada dirumah dan tengah pergi keluar kota selama seminggu, Sunghoon berhasil mengajak Jake kerumahnya. Ia akan membuat kejutan untuk kekasihnya itu.

Sunghoon benar-benar tidak sabar melihat raut wajah terkejut Jake ketika ternyata mendapati Ayahnya ada dirumah. Pacarnya itu pasti merajuk.

"Baiklah, hati-hati ya"

"Ayay, captain!" Jake tersenyum lebar, membuat Sunghoon gemas dan hampir mencium kekasihnya itu jika ia tidak ingat tempat.

Sunghoon berjalan memasuki rumahnya, tampak sepi seperti biasa. Namunㅡ ia melihat seseorang disana, seorang wanita. Ia sedang berbicara dengan Ayahnya, Sunghoon tidak tahu apa yang mereka bicarakan, karena tiba-tiba sajaㅡ wanita itu memeluk Ayahnya dengan erat.

Sunghoon memincingkan matanya, berjalan mendekati keduanya.

"Ayah?"

Park Yunhoㅡ Ayah Sunghoon, melepaskan pelukan wanita itu. Matanya menatap Sunghoon dengan kebahagian yang kentara, begitu juga dengan wanita yang memeluk Ayahnya, wanita itu menatapnya dengan tatapanㅡ rindu?

"Dia Sunghoon, Hana. Anak kita" ucap Ayahnya tiba-tiba. Sunghoon mengerjap.

Hana?

'Wanita ini adalah Ibumu, Ayah tahu kau kesulitan mengingat karena kecelakaan waktu itu. Namun kau harus tahu, dia adalah wanita yang melahirkanmu, namanya Hanaー Park Hana'

Ibuㅡ

Wanita ini adalah Hana? Park Hanaㅡ Ibunya?

"Dia Ibumu Sunghoon, dia Hana" sang Ayah tak kuasa menahan tangisannya. Sunghoon belum sempat memproses kejadiannya sebelum wanita itu memeluknya dengan erat.

"Anakku, ini Ibu sayang. Kau sudah besar, Ibu benar-benar merindukanmu" ucapnya sambil terisak, Sunghoon merasakan basah pada kemejanya.

Ia bingung harus bagaimana, satu kenangan tentang Ibunya tidak ia ingat sedikitpun. Namun, ketika wanita ini memeluknya, Sunghoon merasakan kehangatan yang selama ini ia cari selain dari Jake. Dan ini benar-benar melengkapinya.

Tanpa sadar, Sunghoon membalas pelukkannya.

"Seseorang menolong kami setelah kebakaran itu. Ia membawa Ibu dan Adikmu tinggal di rumahnya yang berada di Brisbane, Australiaㅡ" ucap Ibu.

Kami?

Itu berarti, adiknya masih hidup?

"Dimanaㅡ adikku?"

Hana melepaskan pelukannya, sementara Sunghoon terus menatapnya.

"Sunghoon!"

Sunghoon menoleh, ia melihat Jake disana. Pacarnya itu tersenyum lebar sambil memegang dua cone ice cream. Namun, saat matanya menatap Hana dan Yunhoㅡ senyumnya tiba-tiba menghilang.

Berganti dengan raut wajah terkejut yang sangat kentara.

"Jaeyunー"

"Jaeyun?" Sunghoon menatap Hana tak mengerti. Sementara Jake diam dengan wajah menegang, ice cream ditangannya sudah jatuh ke tanah, kotor dan mulai mencair.

Sunghoon bilang tidak ada siapapun dirumahnya, termasuk Ayahnyaㅡ iya Ayahnya, maka dari itu Jake mau datang kemari.

Tapiㅡ

Hana tersenyum haru, menggengam erat tangan suaminya, Yunho dengan erat.

Mereka sama sekali tidak menyangka jika Sunghoon sudah bertemu dengan Jaeyun. Ini benar-benar diluar dugaan mereka.

"Sunghoonㅡ dia adikmu, Park Jaeyun"

𝗦𝘂𝗻𝗴𝗝𝗮𝗸𝗲 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗖𝗼𝗹𝗹𝗲𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang