🕯Fiction

351 35 7
                                    

"Sunghoon, suapi aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sunghoon, suapi aku"

Jake merapatkan dirinya kearah sosok pemuda yang dipanggil Sunghoon itu. Matanya melirik kearah mangkuk berisi bubur yang berada diatas nakas.

Sunghoon tersenyum, mengambil mangkuk tersebut dan mulai menyuapkan bubur itu pada Jake, dan dengan senang hati si mungil menerimanya.

"Makan yang banyak. Hari ini, kau harus menghabiskan buburnya" ucap Sunghoon, Jake merajuk. Ia mengerucutkan bibirnya dengan sebal.

"Rasanya tidak enak. Kalau aku tidak lapar, aku tidak mau memakannya" Jake memalingkan wajahnya kedepan "Aku mau pulang, Sunghoon. Aku tidak sakit, tapi kenapa Felix terus menahanku disini?" Jake kembali menoleh, menatap Sunghoon dengan sendu.

Sunghoon tersenyum tipis, ia meletakkan kembali mangkuk bubur diatas nakas sebelum mengelus rambut hitam Jake.

"Nanti. Kau pasti pulang, tapi kau belum sembuh. Felix melakukan semua ini demi kebaikanmu"

"Tapi aku sehat! Lihat? Aku bisa berlari mengelilingi rumah sakit ini jika kau mau"

"Tidak. Aku percaya padamu, tapi kau masih harus disini. Bersabar okay? Kau pasti pulang" ucap Sunghoon. Jake yang awalnya bersedih kembali mengangguk semangat, ia meraih tangan Sunghoon yang masih mengusap rambutnya.

"Perasaanku saja, atau memang tanganmu semakin kecil? Bahkan ukurannya hampir sama dengan tanganku" ucap Jake, ia ingat sekali dulu tangan Sunghoon sangat besar dan lebar, tapi kenapa tangannya sekarang terlihat lebih kecil?

"Benarkah? Mungkin hanya perasaanmu saja" Sunghoon tersenyum hangat "Sudah, habiskan makananmu" pemuda itu kembali mengambil mangkuk berisi bubur itu dan menyuapkannya pada Jake.

"Kalau makananku habis, apa aku bisa cepat pulang?"

"Tentu saja"

Jake mengangguk, memakan makanannya dengan semangat dan lahap. Membuat Sunghoon tersenyum melihatnya.

Tiba-tiba, pintu ruangan kamar Jake terbuka. Felix berdiri disana dengan wajah mengeras, membuat Jake dan Sunghoon tersentak kaget. Pemuda berwajah cantik itu menyipitkan matanya, ia menatap Sunghoon dengan tajam.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Sunghoon sedang menemaniku makan" Jawab Jake, mata pemuda itu menatap tak suka kearah Felix.

Sementara Felix, ia mengabaikan ucapan Jake dan lebih memilih untuk mendekati Sunghoon. Berdiri dihadapan Sunghoon yang kini sudah berdiri dari posisi duduknya, jemari Jake meremas ujung kemeja yang digunakan Sunghoon, berjaga-jaga jika Felix kembali mengusirnya seperti beberapa hari yang lalu.

"Apa maumu, Felix? Jangan coba-coba untuk mengusir Sunghoon lagi" Tanya Jake. Felix menatap Jake, tatapan mata itu terlihat penuh luka dan putus asa.

"Jake, dia bukan Sunghoon"

"Dia Sunghoon! Berhenti mengatakan omong kosong!"

"Kau yang mengatakan omong kosong! Coba buka matamu!" Felix maju selangkah mendekati Jake, namun Sunghoon segera menahan lengan Felix, membuat tatapan pemuda cantik itu kembali kearah Sunghoon. Rahang Felix mengeras, tanpa mengatakan apapun Felix langsung menyeret Sunghoon untuk pergi, mengabaikan teriakan histeris Jake dibelakang sana.

"Suster, tolong berikan Jake obat penenang atau bius saja dia sekalian!"

"Tidak! Jangan membawa Sunghoon pergi! Lepaskan aku! Park Sunghoon!"

>>>

"Apa yang kau pikirkan? Kau pikir yang kau lakukan ini benar?!"

Felix mendorong Sunghoon kearah dinding, mereka berada ditaman rumah sakit yang cukup sepi. Sunghoon meringis, ia menatap Felix dengan berkaca-kaca.

"Aku hanya mencoba untuk memperbaiki kesalahanku"

"Dengan cara ini? Apa kau sadar, caramu yang seperti ini tidak akan membuat Jake menjadi lebih baik! Dia tidak akan sembuh!"

"Lalu aku harus bagaimana? Hanya dengan cara ini aku bisa menebus dosa-dosaku padanya"

"Tapi kau membuatnya semakin gila, Kim Sunoo!" Wajah Felix memerah, Sunoo menahan nafas, air mata yang sejak tadi ditahannya mulai jatuh membasahi pipinya.

"Aku rela melakukannya. Aku rela jika Jake menganggapku sebagai Sunghoon, karena kecemburuanku Sunghoon pergi. Tidak seharusnya aku egois, andai saja aku tidak memaksanya malam itu, kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi" Sunoo menunduk, membuat Felix menghela nafasnya.

"Aku tahu maksudmu. Tapi bukan seperti ini caranya, Jake tidak akan pernah sembuh karena ia menganggap jika Sunghoon masih berada disisinya" jelas Felix. Ia menatap Sunoo sejenak, tangannya menepuk bahu sempit Sunoo "Aku mohon padamu, hentikan semua ini. Jika kau benar-benar menyesal, hentikan sandiwara bodohmu ini" lanjutnya sebelum Felix benar-benar pergi meninggalkan Sunoo.

Pemuda itu mengerjap. Ia menghembuskan nafas dan menghapus air mata yang membasahi pipinya. sebelum berjalan meninggalkan rumah sakit. Matanya menoleh sebentar, menatap kearah rumah sakit jiwa, tempat dimana Jake dirawat selama ini.

'Maafkan aku..'

𝗦𝘂𝗻𝗴𝗝𝗮𝗸𝗲 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗖𝗼𝗹𝗹𝗲𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang