Jake mendudukkan tubuhnya diatas kotak-kotak kayu yang tidak terpakai di belakang gedung sekolah. Kotak kayu yang di tumpuk menjadi tiga bagian itu membuat Jake sedikit kesulitan untuk duduk di atasnya, menjadikan kaki pendek Jake pada akhirnya harus menggantung di udara.
Ia membuka bungkus permen stroberi yang tersisa satu di saku, sebelum memakannya, merasakan bagaimana manis permen, bias cahaya matahari, dan angin sejuk yang membelai wajah manisnya. Kaki yang menggantung bergoyang-goyang, otaknya yang tidak seberapa itu memikirkan sesuatu.
Bukan sesatuㅡ tapi seseorang.
Dia, Park Sunghoon.
Siswa populer disekolahnya.
Sebenarnya pertemuan dengan Sunghoon terbilang sangat canggung. Hari itu, tepatnya adalah liburan musim panas, Jake menghabiskan waktu untuk menginap dihotel yang lokasinya dekat dengan pantai. Saat itu, Jake hendak pergi kekamarnya dilantai tiga, ia menggunakan lift tentu saja. Nah, didalam lift ituㅡ dia bertemu Sunghoon.
Mereka hanya berdua didalam sana, Jake yang gugup karena satu lift dengan pangeran sekolah terlihat salah tingkah. Lain halnya dengan Sunghoon yang hanya melirik Jake sekilas sebelum kembali bermain dengan ponselnya. Semuanya terlihat baik-baik saja, ya sebelum lift tiba-tiba bergoyang dan bergerak jatuh dari ketinggian.
Dan tambahannya, lampu lift padam seketika.
Jake terlalu shock untuk sekedar berteriak, tapi lain halnya dengan Sunghoon yang berteriak dengan keras. Menyadarkan Jake dari rasa terkejutnya, bukan hanya teriakkan, namun Jake bisa mendengar jika nafas Sunghoon mulai menjadi pendek dan tak beraturan. Jake yang panik berjalan mendekati Sunghoon, dan tubuh gemetar Sunghoon yang memeluknya membuat Jake menyadari ada hal yang salah dengan pangeran sekolah yang terkenal perfect ini.
Sunghoon phobia gelap.
Ia benci tempat gelap.
Itu yang Jake tahu.
Dan setelahnya, entah bagaimana hubungan mereka menjadi dekat. Sunghoon yang dingin seolah berubah menjadi kue hangat yang baru saja keluar dari oven. Dia sangat bersemangat jika itu bersama dengan Jake. Pemuda manis itu bahkan bingung apa status mereka saat ini.
Karena setelah kejadian di lift itu, Sunghoon menjadi suka sekali mendekatinya, menyapanya setiap hari, memberikan perhatian lebih seolah dia adalah orang paling kesepian didunia.
Bahkan saat ulang tahunnya beberapa bulan yang lalu, Sunghoon mentraktirnya makan seharian, membelikan beberapa barang yang Jake inginkan. Apapun. Dari yang termurah sampai yang paling mahal sekalipun Sunghoon belikan untuknya.
Jake senang?
Tentu saja senang.
Tapi Jake bingung, kenapa Sunghoon melakukan ini semua? Setiap ia bertanya, Sunghoon selalu berhasil mengalihkan pembicaraan. Jake jadi kesal dan berhenti untuk bertanya.
Namun ia tetap penasaran, apakah Sunghoon menyukainya?
Apakah saat ini ia adalah kekasihnya?
Tapi, Sunghoon tidak pernah mengatakan apapun.
Hubungan yang mereka jalani istilah kerennya adalah HTS, mungkin?
Hubungan Tanpa Status.
"Jake, aku mencarimu"
Jake menoleh, ia mendapati Sunghoon duduk dikotak kayu tepat disampingnya dengan mudah. Padahal tadi dia harus bersusah payah lebih dulu.
Berkah mempunyai kaki panjang.
"Kenapa mencariku?"
"Rindu"
Jake merolling matanya. Sementara Sunghoon tersenyum kecil.
"Kau makan permen?" Sunghoon menusuk pipi Jake, membuat si manis meliriknya kesal.
"Hm.."
"Aku mau"
"Stok permenku sudah habis" Jake membuka mulutnya, memperlihatkan permen stroberi yang mulai mengecil "Ini yang terakhir" jelasnya.
Sunghoon terkekeh, mengangkat bahunya acuh dan semakin merapatkan duduknya pada Jake.
"Jake.."
"Apa?"
Kedua mata Jake membulat saat Sunghoon memajukan wajah dan mencium bibirnya tiba-tiba. Mata itu mengedip sekali, sebelum ia merasakan lidah Sunghoon memaksa masuk kedalam mulutnya dan bermain-main dengan lidah Jake.
Si manis meremas tangannya.
Ia mengerang saat merasakan lidah Sunghoon merebut permen miliknya.
Ternyata Sunghoon memiliki niat terselubung!
Ciuman mereka terlepas. Sunghoon tersenyum senang, sementara Jake mengusap bibirnya yang basah dengan punggung tangan.
"Kau mencuri permenku!"
Sunghoon hanya mengedikkan bahunya.
"Rasanya jadi dua kali lipat lebih manis"
Wajah Jake memerah, ia menggeser tubuhnya lebih jauh dari Sunghoon.
"Kau bicara apa sih? Dasar mesum!"
Sunghoon malah terbahak. Mengemut permen milik Jake sambil memandang pemuda manis itu dari samping.
"Hei, Jake"
"Apa lagi?"
Sunghoon mencondongkan tubuhnya kearah si manis, bibirnya mendekati telinga Jake dan berbisik dengan pelan,
"Apa kau mau jadi pacarku?"
ㅡ
Omaga 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝘂𝗻𝗴𝗝𝗮𝗸𝗲 𝗙𝗮𝗻𝗳𝗶𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻 𝗖𝗼𝗹𝗹𝗲𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻
FanfictionBxB!SungJake Stories about Sunghoon & Jake with Various Genres✨️