|3|

90 8 0
                                    

|3|

Ice terbangun dari tidurnya, dan mulai membuka mata nya dengan perlahan lahan. Sinar matahari menyilaukan mata nya, hingga Ice menutup mata nya kembali. Ice tetap berbaring di tempat tidur nya yang sangat nyaman, seperti tubuh nya menahan nya untuk duduk.

Namun saat Ice sudah ingin terlelap, Ice mendengar suara seperti suara ketukan dari sebuah gudang di rumah nya. Ice tidak terlalu mempedulikanmu hal itu, karena dia hanya ingin tertidur, dia tak ingin kejadian tadi pagi terjadi lagi. Namun kerap kali Ice mendengar suara ketukan itu, hingga Ice tak tahan lagi, dan memutuskan untuk pergi ke gudang.

Awalnya Ice ketakutan, setelah kejadian yang menimpa nya tadi pagi membuat Ice lumayan trauma. Kini Ice sudah berada di depan pintu gudang yang nampak berkarat, "udah berapa lama ni ruangan gak di buka" Ucap Ice. Ice pun memegang gagang pintu gudang tersebut, dengan penuh keberanian, Ice membuka pintu gudang yang berkarat tersebut.

Pemandangan ruangan itu bagaikan masa depan tanpa alasan, gelap. Ice mencari saklar lampu dari ruangan tersebut, namun tak kunjung ketemu. Ice lumayan kebingungan, bagaimana cara nya untuk melihat ke dalam ruangan itu tanpa lampu. Hingga Ice terfikir untuk mengambil sebuah senter berwarna hitam putih di laci kamar nya. Setelah berhasil mengambil senter tersebut, Ice pun kembali ke gudang. Ice mengarahkan senter itu ke depan, lalu menyalakan senter nya.

Ice hanya melihat beberapa kardus, dan juga beberapa barang bekas. Ice pun bernafas lega, dan memegang gagang pintu gudang untuk menutup ruangan itu. Setelah menutup ruangan itu, Ice kembali menuju kamarnya untuk berbaring lagi. Ice duduk di kasur nya, dan mulai berbaring di kasur nya yang empuk.

Ice sudah sangat ingin tertidur lelap. Ia memejamkan matanya, namun tiba tiba  ada suara ketukan itu lagi, suara ketukan nya kini semakin kencang. "Huh" Ice menghela nafas dengan nada yang kasar. Ice pun menggerak kan badan nya ke sebelah kiri nya sambil menutup kuping. Namun tiba tiba saja Ice merasakan ada sesuatu atau pun seseorang di belakang nya.

Ice merasa kan hawa dingin. Ice mulai merinding. Dengan perasaan takut, Ice mulai menggerak kan tubuh nya ke sebelah kanan nya dengan perlahan lahan. Tidak ada siapa pun atau apa pun di sana, hanya ada sebuah pintu dan meja belajar biasa di sana. Ice bernafas lega, dan mulai memiringkan badan nya ke sebelah kiri nya.

Ice perlahan lahan mulai menutup kelopak mata nya, dia berharap tidak ada lagi hal hal yang mengganggu tidur nya. 16:00, saudara saudara Ice yang lain sudah pulang dari kuliah mereka. Ice mulai merasa tenang karna kehadiran saudara nya. 20:00, dua kakak sulung mereka akhirnya pulang dari tempat mereka berkerja, Halilintar dan Taufan.

Kondisi tubuh Ice membaik, tidak seperti sebelumnya tubuh Ice sangat lah panas, bagaikan berada di sebuah padang pasir tanpa setetes air. Mungkin besok Ice dapat berkuliah. 22:00, Ice sudah tertidur lelap namun tidak dengan saudara kembar nya. Nampak nya Blaze sedang menikmati video yang ia tonton di layar handphone nya, "Fizi jahanam, harusnya mail jitak aja si Fizi" Gumam Blaze dengan ekspresi kesal.

Blaze menghentikan video itu dan beralih ke sebuah video game, beberapa menit kemudian, Blaze mulai merasa sangat kesal, "defeat mulu elah" Ucap Blaze dengan perasaan kesal. Blaze menaruh handphone nya di atas meja, lalu pergi ke kasur nya untuk tertidur. Tiba tiba saja Blaze mendengar suara ketukan yang sangat keras. Suara itu berasal dari kamar almarhum orang tua mereka yang berada tepat di depan kamar Blaze.

"Suara nya ... kenapa dari situ?" Ucap Blaze dengan keheranan. Blaze pun memilih untuk pergi menghampiri suara tersebut, sesampainya disana Blaze mendengar suara ketukan itu semakin besar. Blaze mencoba untuk mencari sumber suara nya. Dia pun menemukan seekor tikus, "oh tikus" Ucap Blaze, dengan jeda beberapa detik, "tapi tikus gak sekuat itu... " Sambung Blaze.

Blaze mulai melihat ke kanan ke kiri, namun tetap saja tidak ada apa apa, seisi ruangan ini hanya sebuah kasur yang sudah tak terpakai dan beberapa meja serta lemari. Namun tiba tiba saja Blaze menemukan sebuah kotak yang sangat besar, "itu apaan... " Ucap Blaze dengan perasaan bingung. Blaze pun berusaha membuka peti tersebut. lumayan berat namun akhirnya tetap terbuka. Di dalam nya ada sebuah Keris, Blaze lumayan terkejut, dia tidak tahu ada benda seperti itu di rumah nya.

Bersambung ...

rampung : boboiboy horror fanmade :Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang