03 Agustus 2024
Tuk, tuk, tuk...
Suara ketukan pintu berhasil dibunyikan oleh seorang lelaki. Lelaki itu berambut kuning dan bermata biru laut. Perlahan lahan pintu kayu yang lelaki itu ketuk, dibukakan oleh seorang pria dewasa. Pria itu nampak memakai jubah hitam, rambut nya panjang, namun, wajahnya tak terlihat jelas.
"Permisi.... Aku, emm. " Lelaki itu seperti ingin berkata sesuatu.
"Oh, saya mengerti. " Ucap pria dewasa itu.
Pria dewasa itu seperti mengisyaratkan lelaki tadi untuk mengikuti nya masuk.
Jgeer
Suara gemuruh petir disertai deras nya air hujan. Angin kencang pun dapat dirasakan dari dalam ruangan.
"Siapa orang nya? " Tanya pria itu.
"Dewi Senia, pacar saya. " Jawab lelaki itu.
"Baik, tapi kamu yakin? "
"Saya yakin. "
"Baiklah. "
Pria itu pun memberikan jubah hitam kepada lelaki itu.
"Pakai ini. "
"Baik. "
Rampung : BoBoiBoy horror fanmade :08.00, sabtu.
"Huh. "
Terdengar suara helaan nafas dari dalam kamar. Kamar itu adalah kamar dari kakak keempat —Blaze— dan kakak kelima—Ice— dari tujuh bersaudara. Tiba tiba, ada suara telfon yang juga berasal dari kamar itu.
"Pasti si bajingan itu lagi. " Batin sang kakak kelima— Ice.
Perlahan lahan ia mengambil ponsel yang ia taruh di meja dan kemudian mengangkat telfonnya.
"Ice-"
"Eh brengsek! Jangan ganggu gua lagi, anjing! " Seru Ice.
"Maaf.... Gua-"
"Kalo lu berani beraninya nyoba hubungin abang gua, jangan harap gua bakal diem aja. "
".... "
"Lu bisa gak ganggu hidup gua gak, sih-"
"Gua bener bener minta maaf, Ice! "
"Hah.... Maaf? Ris, setelah apa yang lu lakuin ke abang gua 6 tahun lalu, lu baru mau minta maaf? "
".... "
"Udah! Jangan pernah nelfon gua lagi. "
Telfon di matikan sepihak oleh Ice. Tak lupa ia memblokir nomor orang yang menelfon nya tadi. Ice mengacak acak rambut nya seraya meluapkan kekesalannya. Ia kembali menaruh ponsel nya di meja, kemudian memutuskan untuk menidurkan dirinya di ranjang.
Setelah amarah nya memuncak, ia mencoba untuk menenangkan diri nya kembali.
Orang tadi, memang mengesalkan. Sudah berkali kali Ice memblokir nomornya, tapi pada akhirnya ia mengganti nomor untuk menelfon Ice lagi.
"Bajingan seperti dia, lebih baik membusuk di penjara. " Batin Ice.
Tuk, tuk, tuk....
Suara pintu kamar Ice diketuk, Ice dapat mendengarnya dengan jelas.
"Masuk aja. "
Pintu pun dibuka. Netra aquamarine milik Ice menatap lelaki yang sekarang berdiri di hadapannya.
"Lar? Kenapa? " Tanya Ice.
"Ini.... Soal yang tadi. " Jawab Solar.
".... "
"Jadi, tuh.... Huh.... Mungkin ini cuma teori aku, dan aku cuma cocokin sama sejarah keluarga kita. Bang, kejadian yang nimpa bang Ice, tuh, ada hubungannya soal sejarah kita. "
"Maksudnya, Lar? "
"Bang Hali.... Em, aku kurang percaya, sih, soal teori yang aku buat ini, tapi. "
"Tapi? "
"Bang Ice ada tau temen bang Hali yang udah.... Mati, gak? "
"Hah? Em.... Gak ada sih-Eh, ada.... Dia. "
"Siapa, bang? "
"D-de.... Wi. "
Jgeer
Tiba tiba saja ada suara petir yang bersamaan dengan turunnya hujan.
"Kek nya bener. "
"Bener apa nya, Lar? "
"Bang Hali, temennya, dan mungkin, satu orang lagi, mereka juga pasti berhubungan dan mungkin tahu soal sejarah keluarga kita. "
"G-gimana? "
"inti nya, tuh, mungkin temen bang Hali tadi cinta sama bang Hali pas hidup, dan ada yang bangkitin dia. "
"...."
"Ini cuman teori, dan alasan.... B-bang Du...ri, bang Taufan, dan bang Gempa bisa.... Huh, karna, arwahnya gak mau ngegangguin bang Hali dan lebih milih gangguin.... Mereka. "
Jgeer
Petir datang kembali, dan kali ini bersamaan dengan lampu kamar Ice yang mati.
"Lar...Bentar, abang ambil senter dulu."
Ice mencari senter yang ada dilemari meja nya. Dengan perlahan ia mencari senter didalam lemari nya. Namun, tiba tiba ia merasakan sesuatu yang lengket di dalam lemari.
Merasakan sensasi lengket ditangannya, Ice sedikit merinding dan merasa jijik. Ice dapat mencium bau bau tak mengenakan, seperti bau amis darah.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
rampung : boboiboy horror fanmade :
HorreurSejarah keluarga. Umumnya diketahui oleh anggota keluarga dan tradisi nya tetap turun temurun. Namun, jika ritual dukun keluarga? Apakah itu harus di turunkan kepada penerus? Korban nya tak hanya satu. Bahkan banyak hingga ratusan. Namun anehnya, t...