|2|
Senin, 05 agustus 2024
Keesokan harinya, rumah ke 7 bersaudara ini dan rumah sekitarnya di sambut oleh mentari pagi yang sangat cerah, dan udara yang sejuk.
06:00, jam di mana 7 bersaudara ini harus sudah bangun, untuk bersiap siap ke sekolah. Kakak ketiga dari 7 bersaudara alias Gempa, sedang membangun kan ke enam saudara lain nya.
pertama tama Gempa membangun kan kedua adik bungsu nya, Duri dan Solar.
Saat pintu di buka, Gempa lumayan terkejut melihat Duri yang sudah terbangun. "Ri? Kamu udah bangun? " Tanya Gempa, dengan jeda beberapa detik, Duri pun menjawab, "Iya bang"."Oh yaudah, nanti kamu bangunin Solar ya" Ucap Gempa sembari menutup pintu kamar. Duri sangat mengantuk, rasanya dia ingin sekali tidur, namun sosok itu terus berada di bayang bayang nya. Duri pun mengikuti perintah abang nya untuk membangun kan saudara kembarnya, "Lar, bangun Lar" Ucap Duri sembari menggoyang kan badan Solar.
Dengan keadaan setengah sadar, Solar pun di tarik tangan nya oleh Duri, "ayo bangun! Nanti telat loh! " Ucap Duri, "ahh iya iya" Ucap Solar dengan nada kesal. Duri dan Solar berjalan melewati lorong untuk pergi ke kamar mandi,
"kamar mandi lagi.... "
Duri berusaha mengurung ketakutannya, dan melangkah maju menuju kamar mandi. Kini kita pindah ke kamar adik kelima dan kakak keempat, Ice dan Blaze. Blaze sepertinya sedang bersiap siap memakai baju, sedang kan Ice masih berbaring di tempat tidur milik nya, "bangun Ice! " Tegas Blaze, Ice tidak merespons, dan saat di cek oleh Blaze, Ice sedang tertidur lelap.
Karena sudah kesal dengan Ice yang sangat susah di bangun kan, Blaze pun menarik Ice secara paksa menuju kamar mandi. Setelah menarik paksa seorang Ice, Blaze pun kembali ke kamar nya untuk bersiap siap.
"Ri, sikat gigi gw mana ya? " Tanya Ice kepada Duri, "itu bang, yang abang pegang" Jawab Duri, Duri dan Solar sudah selesai sikat gigi, cuci muka, dan sebagai nya, sekarang hanya tinggal Ice yang ada di kamar mandi. "Ri" Ucap Ice sambil memanggil Duri, "kenapa? " Tanya Duri, "oh enggak, gw kira lu udah pergi" Jawab Ice.
Namun Ice menyadari sesuatu, Duri dan Solar sudah kembali ke kamar untuk bersiap ssiap, dan tidak ada pantulan wajah Duri di cermin. Ice ingat dengan jelas suara Duri, dan suara tadi, sangat mirip dengan nya.
Dengan perasaan takut, Ice memberanikan diri untuk menoleh ke belakang dengan perlahan lahan. Sebelum Ice benar benar menengok ke belakang, tiba tiba pintu kamar mandi tertutup dengan sendirinya, Ice dengan reflek langsung menengok ke arah pintu kamar mandi.
Pintu kamar mandi di sebelah kanan Ice
Ice keheranan sekaligus ketakutan. Ice pun berjalan menuju pintu kamar mandi, sampai langkah nya terhenti saat dia merasakan ada seseorang yang memegang pundak nya.
"Iceee~"
Mendengar suara itu, membuat Ice merinding. Ice merasa sangat ketakutan. Ice perlahan lahan menoleh ke belakang dengan gemetaran. Dan saat dia benar benar menoleh, seluruh tubuhnya terdiam, pupil mata nya mengecil, dan jantung seperti hampir copot.
Sosok seorang wanita, berambut hitam panjang sampai ke lantai, badannya tinggi hingga 2 meter, dan bergaun putih polos sedang berada di depan Ice. Sosok itu memegang leher Ice dengan tangan nya yang kasar, dan mulai mencekik Ice. Ice merasa sesak nafas, dan kepala nya mulai pusing. Ice seperti ingin pingsan, dia sudah tak kuat menahan rasa sakit di kepala nya. Sosok itu menusuk pipi Ice yang lembut, hingga akhirnya Ice pingsan.
Sosok itu pun menghilang. 06:50, saudara saudara Ice yang lain mulai menanyakan soal Ice yang lama sekali di kamar mandi.
"Ice! "
Suara teriakan itu membuat Ice tersadar, Ice melihat kearah pintu kamar mandi yang masih terkunci. Kepala Ice masih sangat pusing, "Blaze...? " Ucap Ice dengan suara yang kecil. Suhu tubuh Ice telah mencapai 40 derajat selsius. Heran dengan Ice yang tak menjawab, membuat Blaze terpaksa harus mendobrak pintu kamar mandi. Tepat di saat Blaze akan mendobrak pintu nya, pintu itu terbuka dengan sendirinya, dengan memperlihatkan Ice yang sedang pingsan, dengan darah di pipi nya.
07:00, Ice di bawa ke kamar. Saudara lain nya pergi ke kuliah, sedangkan dua kakak sulung mereka pergi bekerja. Ice di rumah sedang tertidur, namun tidak dengan mimpi yang indah. Ice bermimpi sedang berada di sebuah ruangan sempit, bersama dengan beberapa botol kaca. Ruangan itu menjadi lebih sempit lagi, perlahan lahan hingga semakin cepat mengecil, sampai satu persatu botol kaca itu pecah, beserta dirinya, dan menyisakan satu botol kaca berwarn merah terang.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
rampung : boboiboy horror fanmade :
TerrorSejarah keluarga. Umumnya diketahui oleh anggota keluarga dan tradisi nya tetap turun temurun. Namun, jika ritual dukun keluarga? Apakah itu harus di turunkan kepada penerus? Korban nya tak hanya satu. Bahkan banyak hingga ratusan. Namun anehnya, t...