Banyak comen yah biar aku ingat buat up wkwkkw
Ke asikan baca komik soalnya wkwkwk
Vote dan share cerita ini ke teman2 kalian maksih
"Acha! Lo ngapain di situ, babang Ken lo udah nungguin di dalam" ucap Mika asal, membuat Acha seketika menatap kedatanganya.
Gadis itu kini tengah berdiri di depan koleksi robot mahal milik George, ia yang tertarik sedari tadi ingin sekali mengambil satu namun beberapa wanita dengan pakaian sama menatap dirinya sedari tadi dengan tatapan amat terlihat menyeramkan, bahkan lebih menyeramkan dari tatapan Fano yang sedang marah.
"Ngapain? Lo mau?" Tanya Mika sekali lagi, setelah berada tepat di samping Acha yang kembali fokus menatap mainan robot di hadapannya.
"Acha mau ini" uncapnya sambil menunjuk salah satu mainan.
Mika tersenyum, gadis itu meraih robot yang di tunjuk Acha lalu memberikannya pada gadis itu, ini cukup mahal dan salah satu koleksi kesayangan Geo, ia yakin cowok itu tak rela memberikan pada Acha.
"Nih, tapi lo izin dulu sama Geo"
"Izin?"
Mika mengangguk sambil tersenyum iblis, "iya izin, bilang sama Geo kalo Lo mau ini" ucap gadis itu, tak sabar melihat reaksi tersiksa Geo.
"Baik, Acha akan izin"
Acha dengan wajah girangnya membawa robot mainan tersebut menuju ruangan, berlari lalu menerobos masuk.
"Geo Goe Geo!! Acha mau manusia kecil ini....."
Semua mata sontak menatap Acha, Kenzo tersenyum melihat tingkah Acha, apa tadi? 'manusia kecil?' huftt cukup lucu.
Jangan tanya wajah Geo yang masam bukan main, jelas ia tak akan mau memberikan koleksi kesayangan nya itu, apalagi yang saat ini Acha pegang adalah karakter robot kedatanganya dan hanya ada sepuluh di dunia dan ia memiliki salah satunya. Huft, ini juga salah nya karna memajang robot tersebut di luar.
"Anooo Geo gak mau izinnnn"
Acha yang tak mendapatkan jawaban melangkah mendekati Fano, duduk di samping pria itu lalu menatapnya dengan wajah hampir menangis, mengadu pada Fano mungkin nampak lebay, namun untuk Acha itu di kecualikan.
Fano menatap Geo, hanya menatap namun entah kenapa di mata Geo nampak seperti ancaman, cowok itu melirik robot koleksinya, lalu menatap wajah Acha yang ingin menangis sambil memegang robot kecil itu.
Yahh
Mau bagaimana lagi, jika tak Geo izinkan kemungkinan besar rumahnya akan banjir oleh tangis Acha, apalagi tatapan si ayah angkat (Fano) yang nampak seakan mengancam untuk memberikan dengan ikhlas koleksi miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha Beban Ano
Fiksi Remaja"ini apa?" "sendok bego" "bego itu apa?". "lo, bego!" Fano mengusap kasar wajahnya, entah dosa apa yang ia perbuat di masa lalu hingga takdir malah mempertemukanya dengan gadis bodoh yang bodohnya kelewatan. mungkin kebih pintar bocah lima tahun dar...