19. Aneta Cemburu

222 43 20
                                    

Lagi dan lagi, Aneta merasa jika dia hanyalah pelengkap di sini. Sore ini, sepulang sekolah ia kembali merasakan yang namanya sakit hati ketika Fano lebih memperdulikan gadis bodoh itu ketimbang dirinya yang pacar dari Fano.

Siapa Acha? Dia hanya seorang gadis asing yang berpura-pura lupa ingatan! Yah, itu sangat jelas. Lagi pula mana ada orang sebodoh Acha di zaman sekarang ini oh, kecuali orang gila. Tapi, mana ada orang gila secantik Acha kan? Ah, apa Aneta baru saja mengakui kecantikan Acha?

"Ano Acha mau es cream"

Aneta yang duduk di jok belakang mobil menatap malas Acha. Gadis itu.... Sedari tadi sangat sibuk merengek ini itu pada Fano. Aneta semakin muak melihatnya.

"Anoooo, Acha mau harimau"

"Buat apa harimau Achaa?? Jangan aneh-aneh"

"Acha mau main Harimau, kata Mika Harimau baik"

"Kita beli es cream"

"Es Cream?? Yeyyyy!"

Acha yang kegirangan melupakan harimaunya dan itu membuat Fano bernafas lega, semoga saja Acha tak menagih 'singa' yang dia inginkan.

Sementara itu, Aneta kembali di buat kesal tat kala mendengar Fano yang begitu perhatian pada Acha, lihatlah bahkan sifat cuek dan irit bicara cowok itu akan berubah ketika berbicara dengan Acha.

Aneta cemburu? Jelas! Di sini dialah pacar Fano.

Mobil Fano berhenti di depan sebuah minimarket. Cowok itu menatap Acha yang kini diam saja.

"Tunggu di sini ya, jangan kemana-mana" ucap Fano memperingatkan.

Acha mengangguk semangat, "siap! Pak Ano!" Teriak nya.

"Aku ikut Fan"

Neta yang dari tadi seakan menjadi obat nyamuk mulai mengeluarkan suara, yah dia ada di dalam mobil ini namun ia sama sekali tak di anggap.

'hm'

Hanya deheman sebagai jawaban, tapi yah setidaknya Aneta masih di anggap ada.

"Bay bay Anet"

Aneta mendengus pelan, melirik Acha tak senang sebelum keluar dari mobil menyusul Fano yang sudah lebih dulu.

Acha terdiam, tak ada lagi percakapan apapun karna memang hanya tinggal ia sendiri berada di mobil. Karna bosan, Acha mulai celingak-celinguk mencari kesenangan. Dan berakhirlah pada sebuah 'freshcare' milik Aneta yang terjatuh.

"Hm? Apa ini?" Acha dengan tingkat penasaran nya mengendus-endus benda tersebut.  Ia suka wanginya karna itu Acha yang kepo tak sengaja mengoleskan minyak angin tersebut pada tangan nya.

Gadis itu tersenyum, ia merasakan sensasi berbeda. Panas, yah tentu saja namun Acha suka aroma nya karna itu ia kembali mengoleskan minyak angin tersebut. Tak hanya sekali, bahkan ia juga mengoleskan pada betis serta leher dan wajahnya, oh tangan nya bahkan hampir tak tersisa lagi.

"Emm"

Acha mulai merasakan panas di sekujur tubuhnya, gadis itu mulai sadar bahwa apa yang ia lakukan barusan membahayakan dirinya.

"Panasss Acha.... Aaaaaaa"

Acha berteriak sambil mengibaskan tangannya, berharap rasa panas yang ia rasakan segera menghilang.

Fano dan Aneta yang baru datang di buat kaget dengan tingkah Acha di tambah dengan aroma fresh care yang begitu paket.

Aneta kenal aroma ini, ia yang sering pilek memang menggunakan minyak angin itu karna cukup ampuh untuk menenangkan pilek dan skit kepalanya namun siapa sangka sekarang minyak angin tersebut berada di genggaman Acha.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Acha Beban Ano Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang