"Matanya indah, bersinar seperti bulan yang menghiasi langit malam!"
Seorang pria memakai topi hitam serta Hoodie berwarna hitam juga, tengah sibuk mencari-cari buku yang di inginkan nya, tangan kirinya menggenggam minuman yang kadang ia sesap untuk mengobati rasa haus.
Matanya terus mencari judul-judul buku yang menarik, membaca sinopsisnya yang berada di bagian belakang cover buku tersebut.
Ketika tengah asyik mencari dan membaca buku yang berada di rak, mata pria itu melihat seorang anak kecil yang tengah kesulitan mengambil sebuah buku.
Anak kecil itu terlihat meloncat-loncat, berusaha menggapai buku yang berada di rak paling tinggi dari pada tubuh anak kecil tersebut.Si pria bertopi hitam itu menghampiri kemudian meraih buku yang di inginkan anak kecil itu.
Laki-laki jangkung itu merendahkan tubuhnya, bertumpu pada kedua lutut, menyamai tinggi tubuh nya dengan si anak kecil.Ia menatap mata anak kecil tersebut kemudian memberikan buku yang sudah ia ambilkan.
"Ini buku nya!" Kata si pria.
"Makasih ya, om!" Kata anak kecil tersebut dengan suara yang menggemaskan, rambut si kecil itu di biarkan tergerai, dengan sedikit poni yang menutupi kening nya.
Netra indah milik si kecil itu menatap lekat mata si pria dengan senyuman yang begitu manis.
"Anna, Anna!" Suara wanita memanggil-manggil sebuah nama dengan cemas, wanita itu segera menarik si kecil, sehingga tubuh anak kecil itu sedikit menjauh dari laki-laki yang masih bertekuk lutut di sana.
"Mamah kan udah bilang jangan kemana-mana, mamah khawatir, jangan deket-deket sama orang yang gak di kenal juga, bahaya!" Si wanita menasihati si kecil yang sepertinya adalah anak nya sendiri.
Suara wanita itu membuat si laki-laki tertegun, suara yang begitu familiar, suara lembut itu benar-benar membuat nya menjadi teringat seseorang.
Bagaikan deja vu, ingatannya kembali pada momen-momen penting dalam hidupnya ketika ia melihat wajah cantik milik wanita yang tengah menangkup wajah dan menasehati anak nya.
Mata si laki-laki tak bisa berkedip, wajah cantik ibu dari anak kecil itu masih bisa menghipnotis. Bibir merah, matanya yang indah, serta rambutnya yang panjang, masih mampu membuat nya jatuh cinta.
Si wanita menoleh, memandang tidak percaya pada sosok yang tengah menatap nya. Ia pun sama, ingatannya kembali membawa pada momen indah serta buruk yang sudah di lewati ketika ia memandang laki-laki tersebut.
"Chaka!" Gumamnya.
Laki-laki yang ternyata Chaka itu menegap-kan badannya, dengan tatapan yang belum beralih, masih setia memandang pada gadis cantik di depannya.
"Runa!" Bibir nya merapal-kan nama indah milik gadis yang Pernah ia cintai, atau masih?
"Aruna! Annalise!" Suara pria terdengar walaupun tubuhnya belum terlihat.
Suara yang tentu saja sangat di kenali oleh Chaka.
Mendengar suara tersebut, Chaka terkesiap, ia tidak lagi menatap mata si wanita, Chaka menoleh melihat seorang laki-laki yang sebentar lagi akan sampai untuk menghampiri anak dan istrinya.Chaka segera memutar kan badannya, kemudian berjalan menjauh, meninggalkan gadis yang masih menatap nya penuh tanda tanya dan tangan yang tengah mengelus kepala si anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [END]
RomanceMenyayangi bukan kepada yang seharusnya. Mencintai bukan pada pemiliknya. Dan menjaga bukan tanggung jawabnya. Tapi, perkara, tragedi, dan takdir datang tanpa di undang. Sehingga mau tidak mau, penolakan pun tertolak, menjalani yang bukan semesti n...