Bab kedepannya bakal banyak yang manis-manis.
Jadi jangan lupa vote dan comment ya kaka² biar aku semangat dan nanti ku kecup manja muwahhh._____________
"Bersamamu aku tenang, bersamamu aku nyaman, dan bersama mu aku merasa aman"
Di bawah teriknya panas matahari di jam 01.30 membuat tubuh Chaka berkeringat, peluh di dahinya menetes, dan rambut depannya pun sedikit basah.
Ia menepikan mobilnya di rest area, ia keluar dari dalam mobil dan mengipasi wajahnya dengan tangan."Gila, panas banget Jakarta!" Gumamnya. Chaka mengambil minuman yang sudah tersedia dari dalam lemari es kemudian menegaknya, satu botol air mineral itu ia habiskan dalam sekali tenggak saking hausnya. Sebelumnya ia sudah membayar minuman yang baru saja di minum.
"Chaka!" Suara seorang laki-laki muncul dari belakang, tangan orang itu menepuk pundak Chaka.
Chaka menoleh untuk melihat siapa si pemanggil."Eh, San! Ngapain Lo di sini?" Tanya Chaka pada orang yang memanggilnya, yang ternyata itu adalah Sandiego. Kawan lama Chaka.
"Nganter cewe gue belanja bulanan!" Jawab Sandi, "Lo sendiri ngapain di sini?" Sandiego balik bertanya, ia membuang puntung rokok yang sudah ia habiskan ke dalam tempat sampah.
"Gue lagi nyari dimsum, San!" Jawab Chaka, ia berkacak pinggang karena merasa lelah mencari keinginan Aruna yang tak kunjung ia temui.
Chaka menghembuskan nafas beratnya sembari menyugar rambut yang lepek Karena keringat."Buat siapa?" Tanya Sandi lagi, dengan melihat temannya yang sudah terlihat frustasi.
"Buat Aruna, lagi ngidam dia!" Ungkap Chaka.
"Jadi itu anak Lo? Bukan anak Baskara?"
Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Sandiego membuat Chaka terdiam, tangannya tergenggam erat, ia benar-benar tidak bisa menjawab.
"Ga penting ga sih San? Yang penting Lo bantu gue cariin dimsum!" Ujar Chaka mengalihkan pembicaraan.
"Di Bekasi ada event food, coba aja ke sana!" Tutur Sandiego.
"Buset, masa harus ke Bekasi anjing!"
"Yee, dari pada anak Lo ngeces terus pas lahir"
Chaka tidak membantah ketika Sandiego mengatakan jika janin yang ada di dalam kandungan Aruna adalah anaknya.
Chaka mengulum bibir bawahnya, ia menggaruk pelipis, mencoba berfikir apa yang lebih baik dari mencari dimsum? Ia juga membayangkan betapa sedihnya Aruna jika ia tidak mendapatkan dimsum yang di inginkan sang pujaan hati. Sedangkan Chaka, tidak ingin wanitanya sedih, ia tidak ingin melukai atau mengecewakan Gadis yang selalu ia puja keindahannya."Keburu tutup!" Kata Sandiego.
Chaka pun beranjak setelah beberapa kali membolak-balik kan isi pikirannya, ia meyakinkan diri untuk melajukan mobil ke kota patriot, menuruti perkataan dari Sandiego.
...
Setelah sekian jam mencari yang di inginkan Aruna, Chaka saat ini sudah berada di tengah-tengah kerumunan orang-orang yang sedang membeli bermacam makanan, ia kemudian melebarkan senyuman ketika sepasang matanya melihat spanduk yang bertuliskan makanan yang ia cari-cari selama berjam-jam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [END]
عاطفيةMenyayangi bukan kepada yang seharusnya. Mencintai bukan pada pemiliknya. Dan menjaga bukan tanggung jawabnya. Tapi, perkara, tragedi, dan takdir datang tanpa di undang. Sehingga mau tidak mau, penolakan pun tertolak, menjalani yang bukan semesti n...